Asal Mula Lailatul Qodar

Asal mula Lailatul Qodar 

Syam'un Al-Ghazi adalah seorang yang ahli ibadah, dimana selama 1000 bulan tak pernah lepas dari shalat malam dan siangnya selalu berpuasa. Namun pada suatu saat, ia justru dikhianati istrinya sendiri dan pada akhirnya istrinya mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.

Kisah Asal Mula Pahala Ibadah 1000 Bulan Lailatul Qadar

Syam'un (orang barat menyebutnya Samson) adalah seorang yang sangat disegani dan di takuti oleh Bani Israil. Sudah tak terhitung lagi orang zalim yang mati di tangannya. Selain itu, Syam'un juga ahli ibadah dan tercatat ia sanggup beribadah selama 1000 bulan dengan shalat malan dan siangnya berpuasa.
Akan tetapi, apa yang terjadi...
Ternyata dibalik keistimewaannya itu justru Syam'un mempunyai istri seorang penghianat. 

Akibatnya si istri tersebut diperdaya oleh Bani Israil  untuk membunuh suaminya sendiri. Pada awalnya  si istri menolak dengan mentah-mentah ajakan kaum Bani Israil, namun karena  iming-iming harta benda yang banyak, si istri akhirnya mau melakukan kejahatan itu.

"Kami akan memberimu seutas tali kuat, ikatlah tangan dan kaki Syam'un ketika dia tidur, nanti setelah itu kamilah yang bertindak untuk membunuhnya."

Hari pertama, istri Syam'un gagal karena ketiduran yang disebabkan karena suaminya terlalu lama mengerjakan shalat malam hingga membuat istri Syam'un tak kuasa menahan kantuk yang amat sangat. Syam'un tidurnya hanya sedikit saja dalam semalam. Dimana malam-malamnya hanya dipergunakan untuk beribadah kepada Allah SWT.

Keesokan harinya, istri Syam'un lapor kepada tentara Bani Israil  bahwa dia belm berhasil mengikat tangan dan kaki suaminya. Mereka tidak 
mempermasalahkan hal ini.

Hari berikutnya Istri Syam'un berhasil mengikat suaminya ketika tidur dengan seutas tali yang kuat. Tatkala Syam'un bangun dan ingin beribadah kepada Allah SWT, ia terkejut karena kedua kakinya terikat.
"Wahai istriku, siapakah yang mengikatu dengan tali ini?" 

"Aku yang mengikat, hanya sekedar mengujimu sampai sejauh mana kekuatanmu," ujar istrinya.

Kemudian Syam'un dengan mudah melepas tali tersebut lalu bergegas menuju tempat peribadatannya. Maka gagallah rencana pembunuhan pada hari kedua itu.

Namun, sestelah itu Bani Israel datang lagi dengan membawa rantai dan istri Syam'um siap mengikat suaminya lagi pada keesokan malamnya.
Dihari ketiga itu istri Syam'un berhasil lagi mengikat suaminya dengan rantai yang diberikan oleh orang-orang kafir .

"Wahai istriku, siapakah yang mengikatku kali ini?" tanya Syam'un dengan nada agak marah ketika bangun dari tidur.

"Aku yang mengikatnya, sekedar untuk mengujimu," jawab istrinya.

Lagi lagi Syam'un segera menarik tangannya dan dengan kekuatannya yang luar biasa ia memotong rantai itu dengan mudah. 

Melihat hal ini istrinya pun segera membujuk suaminya agar mau menceritakan rahasia kekuatan tubuh yang dimiliki suaminya. Akhirnya Syam'un bercerita juga, jika sebenarnya ia adalah seorang wali dari sekian banyak WALIYULLAH yang hidup di dunia ini.

"Wahai istriku, ketahuilah bahwa tidak ada seorang pun yang mempu mengalahkanku dalam perkara dunia kecuali rambutku ini," jelas Syam'un.

Syam'un memang memiliki rambut yang panjang dan konon panjangnya digambarkan bahwa ujung rambutnya akan menyentuh tanah saat Syam'un berdiri.

Karena sudah mengetahui kelemahan Syam'un besoknya saat Syam'un tidur mulailah istrinya mengikat tangan Syam'un dengan 4 helai rambutnya dan mengikat pula kakinya dengan 4 helai rambut milik Syam'un.

Setelah bangun, Syam'un bertanya,
"Wahai istriku, siapakah yang mengikatku ini?"
"Aku, untuk mengujinmu," jawab istrinya yang mulai ketakutan.

Setelah itu Syam'un berusaha dengan segenap tenaga untuk melepaskan ikatan itu, namun dai tidak berdaya untuk memotongnya.

Si istri langsung saja memberitahukan kepada tentara Bani Israel  tentang hal ini. Mereka yang berjaga tak jauh dari rumah Syam'un segera datang dan membawa Syam'un ke sebuah tempat pembantaian. 

Syam'un yang tak berdaya diikat pada tiang, dan mulailah mereka menganiaya Syam'un!.
Astaghfirullah..sungguh biadab orang² Bani Israil dari dulu hingga kini.

Kedua telinga Syam'un  disayat, matanya dicungkil, bibir, tangan dan kakinya di potong².

Waliyullah (beberapa riwayat mengatakan bahwa Syam'un merupakan salah satu golongan Nabi) yang satu ini tidak nampak kesakitan, bibirnya terus berzikir hingga pertolongan Allah SWT datang. 

Allah SWT memberi Syam'un  kekuatannya tidak bisa dibayangkan dan melebihi kekuatan dari rambutnya sendiri. Syam'un hanya beringsut sedikit maka putuslah tali rambut itu hingga tiangnya juga ikut roboh.

Bukan itu saja, tempat menyiksa dan pembantaian itu juga turut hancur,tembok serta atapnya menimpa Bani israel hingga banyak di antar mereka yang mati termasuk istrinya sendiri.

Kisah di atas di ceritakan sendiri oleh Rasulullah SAW kepada para  sahabat hingga para sahabat merasa 'iri' dengan keihlasan ibadah yang dilakukan Syam'un.

"Ya Rasulullah...tahukah pahala yang telah dicapai oleh Syam'un?" tanya sahabat kepada Nabi Muhammad SAW.

"Tidak," jawab Rasulullah SAW.

Lalu Allah SWT mengutus Malaikat Jibril untuk menurunkan Surat Al Qadr.

"Hai Muhammad, Allah memberi Lailatul Qadar kepadamu dan umatmu, ibadah pada malam itu lebih utama daripada ibadah 1000 bulan," ujar Malaikat Jibril.

Surat Al-Qadr ayat 1-5:
Allah SWT berfirman yang Artinya:
1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan[a].
2. dan tahukah kamu Apakah malam kemuliaan itu?
3. malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
4. pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
5. malam itu (penuh) Kesejahteraan sampai terbit fajar.

Penjelasan ayat:
[a] Malam kemuliaan dikenal dalam bahasa Indonesia dengan malam Lailatul Qadr Yaitu suatu malam yang penuh kemuliaan, kebesaran, karena pada malam itu permulaan turunnya Al Quran.

Mendengar berita itu, Rasulullah SAW menyuruh sahabat-sahabatnya untuk berburu malam Lailatul Qadar agar mendapatkan pahala seperti yang Allah AWT berikan kepada Waliyullah Syam'un Al-Ghazi.

Dan malam 1000 bulan itu ada di antara 30 hari dalam bulan puasa, terutama malam malam ganjil di 20 hari terakhir bulan Ramadhan.

Maka barang siapa yang beribadah di malam itu maka pahalanya sama dengan beribadah selama 1000 bulan atau 84 tahun!

Semoga bermanfaat.