LIMA PERUSAK AMAL DI BULAN RAMADHAN
*Lima hal ini patut dihindari ketika kita menjalankan puasa di Bulan
Ramadhan. Inilah hal-hal perusak di bulan Ramadhan.
*1: Tanpa ilmu
*Salafus sholeh rahimahullah berkata,
اَنَّ العَامِلَ بِلَا عِلْمٍ كَالسَّائِرِ بِلاَ دَلِيْلٍ وَمَعْلُوْمٌ اَنَّ
عَطَبَ مِثْلِ هَذَا اَقْرَبُ مِنْ سَلاَمَتِهِ وَاِنْ قُدِّرَ سَلاَمَتُهُ
اِتِّفَاقًا نَادِرًا فَهُوَ غَيْرُ مَحْمُوْدٍ بَلْ مَذْمُوْمٌ عِنْدَ
العُقَلاَءِ
*“Orang yang beramal tanpa ilmu bagai orang yang berjalan tanpa ada
penuntun. Sudah dimaklumi bahwa orang yang rusak karena berjalan tanpa
penuntun tadi akan mendapatkan kesulitan dan sulit bisa selamat. Taruhlah ia
bisa selamat, namun itu jarang. Menurut orang yang berakal, ia tetap saja
tidak dipuji bahkan dapat celaan.”
*Salafus sholeh rahimahullah juga berkata,
مَنْ فَارَقَ الدَّلِيْل ضَلَّ السَّبِيْل وَلاَ دَلِيْلَ إِلاَّ بِمَا جَاءَ
بِهِ الرَّسُوْل
*“Siapa yang terpisah dari penuntun jalannya, maka tentu ia bisa tersesat.
Tidak ada penuntun yang terbaik bagi kita selain dengan mengikuti ajaran
Rasul –shallallahu ‘alaihi wa sallam-.”
*2: Masih meneruskan maksiat
*Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ
*“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari
puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga saja.” (HR. Ahmad,
2:373)
*Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ
فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
*“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya,
maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR.
Bukhari, no. 1903)
*Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الأَكْلِ وَالشَّرَبِ ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ
اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ ، فَإِنْ سَابَّكَ أَحَدٌ أَوْ جَهُلَ عَلَيْكَ
فَلْتَقُلْ : إِنِّي صَائِمٌ ، إِنِّي صَائِمٌ
*
“Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa
adalah dengan menahan diri dari perkataan lagwu dan rofats. Apabila ada
seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, ‘Aku
sedang puasa, aku sedang puasa’.” (HR. Ibnu Khuzaimah, 3:242).
*Lagwu adalah perkataan sia-sia dan semisalnya yang tidak berfaedah.
Sedangkan rofats adalah istilah untuk setiap hal yang diinginkan laki-laki
pada wanita atau dapat pula bermakna kata-kata kotor.
*3: Masih pelit dengan harta
*Padahal di bulan Ramadhan adalah waktu terbaik untuk berderma.
Dari ‘Ali, ia berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
« إِنَّ فِى الْجَنَّةِ غُرَفًا تُرَى ظُهُورُهَا مِنْ بُطُونِهَا
وَبُطُونُهَا مِنْ ظُهُورِهَا ». فَقَامَ أَعْرَابِىٌّ فَقَالَ لِمَنْ هِىَ يَا
رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « لِمَنْ أَطَابَ الْكَلاَمَ وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ
وَأَدَامَ الصِّيَامَ وَصَلَّى لِلَّهِ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ »
*“Sesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar yang mana bagian luarnya
terlihat dari bagian dalam dan bagian dalamnya terlihat dari bagian
luarnya.” Lantas seorang arab baduwi berdiri sambil berkata, “Bagi siapakah
kamar-kamar itu diperuntukkan wahai Rasululullah?” Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam menjawab: “Untuk orang yang berkata benar, yang memberi makan, dan
yang senantiasa berpuasa dan shalat pada malam hari diwaktu manusia pada
tidur.” (HR. Tirmidzi, no. 1984)
*4: Puasa tetapi tidak shalat
*Seorang sholeh ditanya bagaimana puasa tapi tidak sholat? Beliau menjawab
Saya heran, kenapa ia berpuasa tapi meninggalkan sholat.
Bukankah ia tau firman Allah Ta’ala,
فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآَتَوُا الزَّكَاةَ فَإِخْوَانُكُمْ
فِي الدِّينِ وَنُفَصِّلُ الْآَيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
*”Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka
(mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan
ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.” (QS. At-Taubah: 11)
*Alasan lain adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكُ الصَّلاَةِ
*“Pembatas antara seorang muslim dengan kesyirikan dan kekafiran adalah
meninggalkan shalat.” (HR. Muslim, no. 82)
5: Shalat tarawih super ngebut
*Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَفْضَلُ الصَّلاَةِ طُولُ الْقُنُوتِ
*“Sebaik-baik shalat adalah yang lama berdirinya.” (HR. Muslim, no.
756)
*Dari Abu Hurairah, beliau berkata,
أَنَّهُ نَهَى أَنْ يُصَلِّىَ الرَّجُلُ مُخْتَصِرًا
*“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang seseorang shalat
mukhtashiron.” (HR. Bukhari, no. 1220 dan Muslim, no. 545).
*Ibnu Hajar rahimahullah membawakan hadits di atas dalam kitab beliau
Bulughul Maram, Bab “Dorongan agar khusyu’ dalam shalat.” Sebagian ulama
menafsirkan ikhtishor (mukhtashiron) dalam hadits di atas adalah shalat yang
ringkas (terburu-buru), tidak ada thuma’ninah ketika membaca surat,
ruku’ dan sujud. (Kitab Bulughul Maram, 49:3,
Asy-Syamilah)
*Semoga Allah menerima setiap amalan kita di bulan Ramadhan dan dijauhkan
dari kesia-siaan dalam beramal
Emoticon