Shalat Gerhana




SHOLAT GERHANA

Didalam Bahasa Arab disebut sebagai Khusufani / Dua Gerhana , Akan tetapi sebutan yang lebih dikenal adalah Kusuf dan Khusuf yaitu Kusuf untuk Gerhana Matahari dan Khusuf untuk Gerhana Bulan.


Disyariatkan Sholat Gerhana Matahari di Tahun Kedua Hijriyah , sedangkan Sholat Gerhana Bulan di Tahun Kelima pada Bulan Jumadil Akhir/ Tsani.

Sholat Gerhana merupakan Sunnah Muakkadah yang dikerjakan menurut Madzhab Imam Syafi'i Dan Makruh untuk ditinggalkan dikarenakan ada sebagian Pendapat lainnya yang mewajibkan perkara ini.

*WAKTU MASUK SHOLAT GERHANA*

Sholat Gerhana Matahari : dimulai ketika Masuknya Gerhana Matahari dan berakhir pada waktu selesainya Gerhana secara Total/Keseluruhan atau terbenamnya Matahari.

Sholat Gerhana Bulan : dimulai ketika Masuknya Gerhana Bulan dan berakhir pada waktu selesainya Gerhana secara Total/Keseluruhan atau terbitnya Matahari.

*NIAT SHALAT GERHANA MATAHARI*

أُصَلِّي سُنَّةَ الكُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى

Ushallî sunnatal kusûf rak‘ataini imâman/makmûman lillâhi ta‘âlâ

Artinya : “Saya Shalat sunnah gerhana matahari dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah Ta'ala".

*TATA CARA SHALAT GERHANA*

Tata Cara Shalat Gerhana ada 3 :

1. Paling Ringkas

yaitu ; Shalat Gerhana Dua Raka'at seperti Shalat Sunnah Dhuhur atau Subuh.

2. Mendekati Sempurna

yaitu ; Shalat Gerhana Dua Raka'at dengan menambah Dua Ruku' dan Dua Qiyam (berdiri) di setiap Raka'at tanpa memanjangkan Bacaan.

3. Paling Sempurna

yaitu ; Shalat Gerhana Dua Raka'at dengan menambah Dua Ruku' dan Dua Qiyam (berdiri) di setiap Raka'at seraya memanjangkan Bacaan.

Shalat Gerhana disunnahkan untuk dikerjakan secara berjama'ah, seraya menyuarakan Bacaan untuk Sholat Gerhana Bulan ,serta menyembunyikan/merendahkan Bacaan didalam pengerjaan Shalat Gerhana Matahari & disunnahkan untuk diadakan Khutbatain(Dua Khutbah) seperti Khutbah Syar'i (proses Khutbah Jum'ah/Ied) yang disampaikan oleh Khotib ataupun Imam. Disarankan Bagi Khotib untuk menyampaikan Khutbah terkait Taubat, Sedekah atau Amal Jariyah.

Semoga Bermanfaat

Ringkasan dari :

- Kitab Syarh Busyral Karim Ala Muqoddimah Hal.370-372
- Kitab Baijuri Hal. 237-239 Juz 1


*PANDUAN SHOLAT GERHANA MATAHARI*

Ketika jamaah sudah berkumpul maka Bilal menyerukan sholat dengan membaca seruan

ASH-SHOLAATU JAAMI'AH

Lalu imam memulai sholat gerhana dg Tata cara sholat gerhana sebagai berikut..

1. Takbirotul ihrom bersama niat solat kusuf lillahi ta'ala...
2. Doa iftitah, taawudz
3. Membaca surat al fatihah dan surat lain (sunnahnya baca QS Al-Baqarah atau boleh juga baca surat pendek ) secara SIRRY
4. Ruku'
5. Bangun dari ruku'
6. Membaca surat fatihah ke 2 dan surat lain (sunnahnya baca QS Ali Imran atau boleh juga baca surat pendek ) secara SIRRY
7. Ruku' yg ke 2
8. bangun dari ruku' (itidal).
9. Sujud dua kali.
10. Melanjutkan rekaat yang ke dua
 Berdiri utk Membaca surat al-Fatihah dan dan surat lain (sunnahnya baca QS an-Nisa atau boleh juga baca surat pendek ) secara SIRRY
11. Ruku'
12. Bangun dari ruku'
13. Membaca surat fatihah lagi dan surat lain (sunnahnya baca QS Al-Ma'idah atau boleh juga baca surat pendek ) secara SIRRY
14. Ruku' lagi
15. bangun dari ruku' (i'tidal).
16. Sujud dua kali.
17. Tasyahhud akhir
18. Salam

*BILAL*
Setelah selesai sholat maka Bilal berdiri di depan mimbar menghadap jama’ah  kemudian mengucapkan :

يَامَعَاشِرَالْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَالْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهِ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لَا يَخْسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ ، وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا ، وَتَصَدَّقُوا... حَتَّى يُكْشَفَ مَا بِكُمْ

اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ, اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ, اَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ

Setelah Khatib naik ke mimbar, Bilal mengucapkan doa sebagai berikut :

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ مُحَمَّدٍ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا وَمَوْلَان
َا مُحَمَّدٍ،وَاْلحَمْدُ لِلهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ قَوِّاْلاِسْلاَمَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْاَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، وَيَسِّرْهُمْ عَلىٰ اِقَامَةِ الدِّيْنِ. رَبِّ اخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ وَيَاخَيْرَالنَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

KHOTIB memulai berkhutbah
Dengan ketentuan:

Khutbah 2 kali (seperti khutbah jumat, baik syarat maupun rukunnya)

Tema khutbah Isi dianjurkan motifasi melakukan taubat nashuha, memperbayak istighfar, sedekah dll.

BACAAN BILAL
ketika Khatib duduk diantara dua khutbah.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

KHOTIB melanjutkan khutbah ke 2 sampai SELESAI...
ALHAMDULILLAAH

.........

*KAIFIYYAH BILAL SHOLAT GERHANA*

1. Membaca Istighfar bersama-sama;

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ  ×٣
 مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ عَظِيْم.

2. Ketika dirasa siap untuk dilaksanakan sholat gerhana, _bilal_ mengumandangkan bacaan tanda dimulainya sholat, yakni membaca:

"اَلصَّلَاةُ جَامِعَة !!"

3. Pelaksanaan sholat gerhana.

4. Selesai sholat, _bilal_ maju mengambil tongkat kemudian menghadap ke jama'ah dan dilanjutkan membaca:

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ،
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ،
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ..
الَّذِيْ لَا إِلٰهَ إلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّوْمَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ.

يَامَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ..
رُوِيَ عَنِ الْمُغِيْرَةِ بْنِ شُعْبَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ : إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللهِ، لَا يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذٰلِكَ فَصَلُّوْا وَادْعُوْا حَتَّى يَنْكَشِفَ مَا بِكُمْ.

أَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَأَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ،
أَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَأَطِيْعُوْا آجَرَكُمُ اللهُ،
أَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَأَطِيْعُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ..

5. _Khotib_ maju untuk menerima tongkat kemudian berhenti dengan posisi menghadap ke arah _qiblat_.

6. Kemudian _bilal_ membaca do'a:

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ،
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.
اَللّٰهُمَّ قَوِّ الْإسْلَامَ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْيَاءَ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتَ، وَانْصُرْهُمْ عَلَى مُعَانِدِي الدِّيْنِ، يَارَبِّ اخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ، وَ يَاخَيْرَ النَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَا أرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَبَارَكَ وَسَلَّمَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

7. Setelah itu, _Khotib_ mengucapkan salam kepada jama'ah.

8. Kemudian _Khotib_ duduk sejenak dan _bilal_ membaca istighfar dengan suara yang keras (dalam keadaan duduk):

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ،
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ،
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ..
الَّذِيْ لَا إِلٰهَ إلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّوْمَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ.

9. Selanjutnya _khotib_ melaksanakan khutbah. Setelah selesai khutbah pertama, _khotib_ duduk sebentar, lalu _bilal_ membaca istighfar dengan suara yang keras. Bacaan istighfar itu seperti:

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ،
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ،
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ..
الَّذِيْ لَا إِلٰهَ إلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّوْمَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ.

10. Kemudian _khotib_ berdiri untuk meneruskan khutbah kedua sampai selesai.
Keterangan: Dalam khutbah gerhana, tidak disyaratkan Muwalah, namun hanya disunnahkan saja.
(Sullamul Futuhāt, karya KH. Abdul Hannan Ma'shum, juz 20,  hlmn 44 s/d 47)