"Jangan menantangku, Richard"desisnya lirih. Kini mereka beradu muka,
beradu pandang, nyaris beradu bibir. tangan Tante Fully dibawah sana makin
bereaksi lagi. "Saya bukan menantang Tante Fully, tapi. tapi ingin membawa
Tante kenegeri paling romantis Oohh.alangkah besar hasrat saya malam ini,
Tante.oouhhh." "Chard.," desah Tante Fully dengan bibir merekah. Maka, bibir
itu segera dikecup oleh Richard, kemudian
85 dilumatnya dengan berapi-api. TanteFully membalas dengan kobaran gairah
yang menyala-nyala. Ikat pinggang di tangannya terlepas, jatuh kelantai Kini
kedua tangannya bebas menyusuri sekujur tubuh Richard yang semakin mengganas
dengan kecupan hangatnya. Begitu terlenanya Tante Fully, sampai-sampai ia
taksadar bahwa tangan Richard sudah berhasil menyingkirkan penutup dadanya
yang montok itu. "Oouuhhh uuufh. Richaaard.!"erangnya dengan meremas
geregetan pundak Richard yang kini berada lebih rendah dari dadanya. Sebab,
saat itu tarian lidah Richard menyusuri puncak-puncak bukit asmara sambil
tangannya merayap kesekitar pinggang dan pinggul. Menurut pengakuan dari
TanteFully, malam itu Richari tenar-benar memberikan yang terindah dan yang
terdahsyat padanya Kecemburuan dan kemarahan Tante Fully bisa luntur dan
lenyap tuntas akibat menerima pelayanan yang maha dahsyat dari Richard. Pria
muda itu tampil lebih gila dari kegilaan sebelumnya Tante Fully sangat
menyukai penampilan Richard, sehinggaperempuan itu merasa rugi jika harus
tidur sampai esok pagi. Ia tak mautidur, dan Richard pun tak mau menolak
tuntutan Tante Fully, kapan saja perempuan itu menginginkannya. Keindahan
supergila itu didapatkan Tante Fully selama dua malam berturut-turut. Pada
malam berikutnya ia memang terlalu lelah akibat kesibukan siang harinya,
sehingga memilih tidur dirumahnya yang ada dibilangan Pondok Indah itu. Tapi
pada malam berikutnya, ia menyuruh Richard datang kewilayah lainnya. Namun
pria muda bertubuh atletis itu menolak dengan alasan masih sibuk
dengan urusan keluarganya, dimana mamanya baru saja tiba dari Amerika. Pada
malam berikutnya lagi, Richard bersedia datang, tapi ternyata ingkarjanji.
Berikutnya, Richard selalu mematikan HP-nyajika diketahui yang menelepon
adalah Tante Fully. Sampai malan ini, Tante Fully kehilangan perahu cintanya
yang kokoh dan tangguh itu, sehingga ia semakin cemburu dan mencurigai
Kumala sebagai dermaga baru tempat perahu cinta Richard berlabuh. "Sampai
sekarang aku tidak tahu dimana posisi Richard berada," keluhnya kepada
Pramuda dan Emafie. Ia tampak sedih sekali, seakan-akan gadis ABG yang
sedang kasmaran dalam kerinduan terhadap sang pacar. Rasa ingin mendapatkan
kehangatan luar biasa dari Richard itu membuat Tante Fully menahan stress
berat .Karena ia sudah mencobanya malam-malam sebelum ini untuk mencari obat
rindu dari pria lain, namun hasilnya kurang maksimal. Tante Fully tetap
merasa dahaga dan ingin mendapatkan samudera cintanya pada diri Richard.
"Kau bisa membantunya, Kumala?" bisik Emafie, sementara Pramuda yang sempat
dilirik Kumala juga menganggukkan kepala tak kentara. Maka, mata Kumala pun
segera terpejam ketika Emafie berkata kepada Tante Fully bahwa Kumala akan
membantu mencarikan Richard menggunakan kekuatan supranaturalnya
"Apabisa?"tanyaTante Fully dengan kenaifannya .Daya cipta dalam ingatan
Kumala terfokus kepada wajah Richard. Lalu, kekuatan gelombang gaibnya
melacak wajah Richard dialam bebas. Tiba-tiba keduamata Kumala terbuka,
langsung menatap ke arah teve yang sedang
87 menayangkan film lepas dengan volume sangat pelan. Tiba tiba layar teve
itu menampakkan sinyal rusak, bergaris-garis acak-acakan. Namun sekejap
kemudian menjadi terang kembali. Dan, dilayar teve itu tampak gambar wajah
Richard dengan jelas dan jernih sekali. "Itu dia.." sentak Tante Fully
secara spontan. Ia beranjak dari tempat duduknya dan berlari megnhampiri
teve 29 inci itu. Emafie dan Pramuda sempat terperangah kagum, karena Kumala
belum pernah menggunakan saluran teve untuk media memvisualkan gelombang
gaibnya .Gambar yang tampak dilayar teve adalah gambar Richard sedang duduk
disebuah teras bersama seorang wanita berambut lurus sebahu lewat .Richard
tampak asyik bicara dengan senyum mesra dan sentuhan tangan nakalnya, tetapi
sayang wanita tersebut tak bisa terlihat jelas wajahnya. Seolah-olah wanita
itu memunggungi kamera yang sedang | mengarah lurus kewajah Richard. tante
Fully seperti hewan yang mengeluarkan suara menggeram berkali-kali. Ia minta
Kumala memperjelas gambar wanita tersebut, namun kekuatan gaib Kumala tak
bisa seperti kamera. Ia tak bisa memperlihatkan wajah Richard dan wanita
tersebut dari sisi lain. Bahkan tak bisa mengeluarkan volume suara Richard
yang tampak mesra sekali dalam bicaranya itu. Keadaan si wanita yang mirip
bayang-bayang shiluet itu membuat Kumala sendiri terhenyak dari duduknya,
menatap penuh curiga. Sepertinya ia pernah melihat bayangan semacam itu.
Kapan dan di mana" Kumala berusaha keras mengingat-ingatnya.
t 88 6 TELEPON dari Sandhi memang membuat Kumala terganggu, sebab ia masih
mengerahkan konsentrasinya untuk mencari cara supaya gambar di teve tidak
hanya menampakkan wajah Richard saja. Tapi meskipun ia terganggu, telepon
Sandhi tetap disambutnya dengan tanpa bentakan dan kekasaran.
"Ada sesuatu yang harus kulakukan, San! Aku belum bisa banyak bicara.
Kalauperlu, bawaah Fiora kemari dan bawa pula Buron!" i
"Buron pergi menemui Jessica," kata Sandhi hati-hati sekali.
"Biar kupanggil sendiri dia"
Fiora tak keberatan untuk meluncur bersama Sandhi ke rumah Pramuda. Mereka
bertanya-tanya tentang apa yang dilakukan Kumala sebenarnya sehingga nada
bicaranya terkesan serius sekali dan sangat berwibawa. Sandhi tak berani
memperpanjang percakapan jika Kumala sudah bernada seperti itu. Biasanya
putri tunggal Dewi Nagadini itu jika nada bicaranya begitu, berarti dia
sedang menghadapi sebuah masalah yang perlu diselesaikan dengan ketenangan
serta pemusatan konsentrasi penuh.
Di tempat lain, Jessica menerima kedatangan Buron tanpa setahu kakaknya.
Karena dalam percakapan mereka di telepon sore sebelumnya, Jessica memang
meminta
GADISPENUNGGUJENAZAH 89
mu- (". kehadiran Buron secara sembunyi-sembunyi. Ia takut dikecam habis
oleh kakak perempuannya yang sering memandang rendah seorang teman, manakala
sang teman tampil dengan sederhana dan kurang trendy, seperti halnya Buron.
Maka, Jessica sengaja meminta Buron agar langsung hadir di kamar tidurnya
saja, seperti awal perjumpaan mereka dulu. Jessica tak menyangka kali ini
Buron tampil trendy dengan jaket kulit hitam yang mirip kostum seorang
rocker itu. Wajah sijelmaan Jim Layon kali ini juga tampak bersih dan segar.
Nilai ketampanannya cukup menonjol, walaupun memang tak setampan Tommy atau
Richard. Diakuinya bahwa wajah Buron saat ini mengundang rasa simpati dan
enak dipandang mata. Jessica sempat tersenyum berseri seri saat menerima
kemunculan Buron yang tahu-tahu sudah ada disudut kamarnya. "Ganteng sekali
kamu malam ini, Ron," puji si cantik sexy dengan senyum indahnya. Buron
tersipu malu menerima pujian itu. Rambutnya yang kucai sengaja diberi jelly
supaya tampak selalu basah dan cukup funky. Jessica sendiri mengenakan
celana capri sebatas betis dengan blus potongan tanktop yang cekak, tak
sampai menutup pusarnya. Rambutnya yang panjang digulung asal asalan,
sehingga sisa anak rambut berjuntai dikanan-kiri wajahnya. Dandanan itu
membuat Jessica memancarkan kecantikan yang sensual dan menantang gairah
lawan jenisnya. Gelang kaki yang kecil menambah penampilannya yang santai
itu menjadi sangat eksklusif dimata Buron. "Nggak sangka kalau kamu ternyata
bisa tampil cukup fashionable juga, Ron .Aku suka deh lihat penampilanmu
begini," lanjut Jessica dalam sanjungannya. Buron semakin
90 risi menerimanya, sehingga ia menghindar dari hadapan Jessica yang
memandanginya dari jarak satu meterkurang itu. "Kupikir malam ini kamu mau
mengajakku jalan-jalan, Jessi .Makanya aku dandan habis-habisan kayak gini"
"Boleh jugasih kalau memang kamu lebih sukajalanjalan. Aku nggak keberatan
kok. Cuma, maksudku mengundangmu kemari bukan mengajakmu jalan-jalan .Aku
punya sedikit masalah yang rasa-rasanya cuma kamu yang bisa membantuku
menyelesaikannya" "Masalah apa?"sambil Buron duduk melonjorkan kaki di
ranjang. Kakinya yang terbugkus kaus itu saling tindih satu dengan yang
laim. Tanpa sungkan-sungkan ia meraih bantal untuk diletakkan dipangkuannya.
sebagai sarana bagi kedua tangannya yang memeluk santai. Jessica duduk di
samping depannya dalam posisi satu kaki berjuntai, satunya lagi agak dilipat
diletakkan di kasur samping Buron. Mereka berhadapan dengan diterangi lampu
tidur yang menyala redup dari dinding belakang Buron. "Aku seperti mengalami
gangguan jiwa deh, Ron. Dua hari sekali aku selalu bermimpi bertemu dengan
Tommy," Jessica tampak serius dan keceriaan diwajahnya tergeser oleh
kemurungan tipis. "Dalam keadaan bagaimana sosok Tommy dalam mimpimu itu?"
"Selalu mengenakan T-shirt putih dan celana bermuda yang warnanya cerah
.Biru muda, hijau muda dan sebagainya. Tapi dia selalu menyuruhku mencari
kamar goa" "Kamar goa"Maksudnya. kolong sebuah goa begitu?" "Nggak tahu deh.
Pokoknya dia menyebut-nyebut kamar goa yang ditempati oleh gadis penunggu
jenazah. Siapa gadis itu aku nggak pernah diberitahu. Selalu itu saja
9. yang diucapkan Tommy berulang-ulang Kamar goa. gadis penunggu jenazah."
"Aneh..?" gumam Buron saat tertegun merenungi penjelasan Jessica itu. "Gadis
penunggu jenazah" Apa artinya, ya" Aku yakin, pasti bukan seorang gadis yang
bekerja di rumah sakit dengan tugas menjadi penjaga kamar mayat. Bukan itu
artinya!" "Dan. anehnya lagi," suara Jessica semakin pelan, senyumnya timbul
dengan malu-malu. Buron memandang tanpa suara, menikmati senyunan indah itu
sambil menunggu kelanjutan ucapan Jessica .Gadis itu tampak ragu ragu
melanjutkannya, lalu Buron mendesak dengan badan sedikit maju. Bukan
bersandar dinding lagi "Apalagi yang aneh" Katakan dong, jangan bikin aku
pasaran!" "inmm. anehnya,setiap aku terjaga dari mimpi ganjil itu, tiba-tiba
kurasakan libidoku meningkat "ia tertawa makin malu. "Libido."Maksudkau,
gairah sexualmu menjadi hangat, begitu?" "Berkobar-kobar!" tawanya
berkepanjangan. Malu sekali, namun terpaksa harus diungkapkan apa adanya
agar Buron dapat membantunya mengatasi hal itu. "Jadi, kalau habis mimpi
tentang Tommy, kamu jadi bergairah" Lalu, apa yang kau lakukan?" tanya Buron
tersenyum-senyum kecil. I "Yaaah, begitulah."Jessica makin tersipu, namun ia
harus menghadapi perasaan tersebut karena pandangan mata Buron menutut agar
lebih jelas lagi apa yang dialaminya itu, "Aku seperti gadis binal kalau
sudah begitu. Ya sedih
92 yamalu. Dan, gairah itu nggak bisa kutahan-tahan .Besar sekali tumbuhnya
.Aku harus menyelesaikan sendiri, kadang harus berlari ke kamar mandi atau.
apa sajalah, yang penting bisa memadamkan api gairahku itu. Ketika aku
mencoba untuk menahannya, melupakannya ternyata yang kudapat hanya siksaan
batin yang semakin berat.Jadi, harus kuatasi sendiri deh." "Kok aneh,
ya."Kamar goa, gadis penunggu jenazah, ujung-ujungnya gairah yang
meluap-luap?" "Tahu tuh kok aku jadi bisa mengalami keanehan kayak gitusih?"
"Mungkin setiap kau bermimpi bertemu Tommy kau ingat masa-masa indahmu dalam
bercengkerama dengannya." "Memang bayangan itu terlintas juga sih, tapi
nggak dominan kok .Yang paling utama adalah keinginan untuk bercinta besar
sekali, tak peduli siapa wajah yang muncul dalam benakku saat itu. Dan. tahu
nggak Ron. akujadi sangat ketakutan lho. Takut kalau jadi gila liar, dan
nggak bisa kontrol diri lagi" "Pernah kausalurkan hasratmu itu dengan pria
mana pun?" Gadis itu menggeleng lugu. "Aku berusaha untuk nggak menjadi
seliar itu, Ron. Aku selalu mengatasinya sendiri. Tahu kan maksudnya?"
Jessica menyeringai malu-malu cuek: Tapi tawanya segera hilang dan berganti
kecemasan terselubung "Ron, tolong deh kamu apakan aku ini biar nggak selalu
mimpi tentang Tommy dan nggak selalu bergairah tanpa alasan yang normal. Aku
nggak mau selalu begitu setiap duahari sekali"
93 (') Buron manggut-manggut serius. Biasanya keluhan aneh seperti ini
dimanfaatkan untuk bercanda, tapi kali ini agaknya Buron menanggapi dengan
sungguh-sungguh. "berarti Tommy mengandung unsur gaib pembangkit gairah
.Rasa-rasanya sih.aku bisa mencegah munculnya gairahmu yang terkena imbas
gaib birahi dari roh Tommy itu. Tapi untuk masalah arti dari ucapannya itu
aku sulit memahaminya, kamar goa dan gadis penunggu jenazah?" "Kalau begitu,
atasi dulu deh soal! letupan gairahku itu, Ron." i "Apakah. apakah saat ini
kausedang bergairah" "ih, gila luh Nggak-lah.!" jessica tertawa sambil
mencubit pinggang Buron. "Sekarang sih nggak ada letupan sedikitpun. Tapi
nanti malam. na, nanti malan pasti aku akan mimpi ditemui Tommy lagi,
soalnya kemarin malam aku mimpiin dia. Berarti, nantimalam atau esok pagi
begitu aku bangun tidur, libidoku menjadi meningkat pesat Tolong cegah dong,
Ron" Ia mengguncang-guncang lengan Buron. Merengek manja namun cakup dewasa.
Buron berdebar-debar karena membayangkan kenakalan khayalannya sendiri.
Pikirnya, kondisi Jessica ini sebuah kesempatan baginya untuk menikmati
kehangatan gadis secantik ini. Tapi yang telontar dari mulutnya hanya sebuah
canda untuk mengetahui perasaan Jessica sebenarnya . "Bagaimana kalau
pencegahannya kulakukan besok aja. Malam ini aku tidur sini, menunggu
mimpimu itu datang" "Idih. kamu! Ntar kalau aku bangun dari tidurku setelah
mengalami mimpi itu bagaimana"Gairahku yang berkobar-kobar bisa mengganggu
tidurmu lho!"Ia tertawa geli sendiri Buronjuga
94 "Nggak apa-apa. Kalau meanang kau sedang begitu, bangunkan saja aku
.Kubantu kau untuk menyelesaikannya Bagaimana?" Jessica makin cekikikan tapi
buang mukake arah lain. Buron berlagak cuek dengan bersandar pada dinding
kembali. "Nggak mau ya udah. Akusih cuma menawarkan jasa doang." Jessica
pelan-pelan berpaling menatap sayu. "Apa menurutmu. harus begitu"'ucapnya
pelansekali. Buron tertawa kecil. Mengusap-usap kepala Jessica di bagian
dekat keningnya. Ia melepaskan godaan canda dan rasa ingin tahu tentang
perasaan Jessica kepadanya. Tapi sebelum ia berkata gadis itu lebih dulu
bicara sambil
menggenggam tangan Buron. "Asal menjamin kita tetap bersahabat,
akusih.terserah kamu aja, Ron."
"Nggak, nggak. aku cuma bercanda. Sebaiknya kuberi penangkalnya sekarang
aja deh. Duduklah bersila yang baik"
Jessica tak menunjukkan rasa kecewanya, namun juga tak menampakkan kesan
bersyukur dengan hati lega karena buron tak benar-benar ingin memanfaatkan
keganjilannya itu. Jessica bersikap ceria dan penuh semangat, karena Buron
akan memberinya penangkal agar kepekaan gairahnya tidak mudah terbakar oleh
imbas gaib birahi yang konon mengikuti roh Tommy itu.
Ujung jari telunjuk Buron mulai mengeluarkan cahaya pijar kuning
kemerah-merahan. Cahaya itu bisa meruncing Sendiri dan menjadi lurus seperti
sepotong lidi. Begitu cahaya tersebut menembus ulu hati Jessica, Buron
menyuruh gadis
95 itu menarik nafas pelan-pelan. Sekujur tubuh Jessica seperti kesemutan.
Terasa ada getaran menggelitik dibagian vitalnya. Buron menyuruhnya menahan
nafas. Cahaya dari jari Buron pun padam. Jessica disuruh menghembuskan
nafasnya pelan-pelan. Sekujur tubuh gadis itu terasa hangat, tapi sudah
tidak merasakan seperti kesemutan dan tidak merasa ada sesuatu yang
menggelitik di pusat kepekaan aSmaranya. "Cukup," katanya. Jessicapun
membuka matanya yang tadi dipejamkan, dan mengendurkan ketegangan badannya
yang tadi ditegakkan. "Energi yang kumasukkan dalam dirimu itu adalah energi
penangkal gaib birahi. Ilmu pelet manapun yang bertujuan membuatmu terbakar
nafsu birahi, tidak akan berhasil menembus syaraf birahimu, Guna-guna macam
apapun yang bertujuan membangkitkan gairahmu tidak akan mempan, selain
memang dari kesadaran hati nuranimu sendiri yang menginginkan cumbu mesra
secara normal." Jessica menghembuskan nafas lega. Ia ingin membuktikannya,
walaupun hati kecilnya sangat percaya dengan kemampuan Buron tersebut. Sebab
sudah beberapa kali menyaksikan keistimewaan ilmu yang dimiliki Buron
terbukti di depan matanya sendiri. Kini yang mereka bicarakan adalah
kata-kata Tommy dalam mimpi Jessica itu. | "Kamar goa bisa juga berarti
ruangan dalam goa, atau ruangan yang memiliki dinding batu,"renung Buron
sambil bersuara pelan, sepertinya ditujukan pada dirinya sendiri "Lalu,
gadis penunggu jenazah?" I "Ini yang sulit ditafsirkan,"Buron menatapnya
"Apakah dalam mimpi itu kau selalu melihat Tommy ditempat yang Sama?"
96 "Ya di tempat yang itu-itu terus," jawab Jessica. bersemangat, karena
baru sekarang ia sadar bahwa agaknya lokasi yang dilihatnya dalam mimpi itu
perlu diberitahukan pula pada Buron "Dia selalu berada ditempat seperti.
serambi atau teras yang memiliki dinding dari marmer hitam atau keramik
hitam mengkilat dengan tekstur serat-serat putih, terus. berdiri di dekat
pohon cemara hias. Seperti pohon natal yang tingginya melewati batas kepala
Hmmn." Jessica berkerut dahi mengingat-ingat dengan kuat "Lalu.tapi itu
benar-benar pohon cemara hidup, bukan pohon natal, ya" Daun cemaranya itu
meringkal-ringkal. Kriting Dan. tangan Tommy selalu mempermainkan daun
cemara dalam pot besar." "Kursi, meja, pintu?" "Hm, nggak kelihatan jelas.
Yang terlihat olehku hanya dinding keramik hitam tekstur serat-serat putih
dan pohon cemara dalam pot Cuma itu. Dan.ya, selalu itulah yang muncul
menyertai bayangan wajahnya, meskipun dia ganti ganti warna celana."
"Kira-kira." belum habis Buron bicara, ia sudah terperanjat lebih dulu.
Rupanya pada saat itulah Kumala Dewi memanggilnya dari jarak jauh melalui
saluran gelombang gaibnya. Buron diperintahkan menemuinya saat itu juga
dirumah Pramuda. "Ada apa, Ron?"tanya Jessica heran. "Kumala Dewi
memanggilku. Aku harus segera pergi menemuinya" "Yaaaah..,"Jessica mendesah
kecewa .Raut wajahnya tampak sedih. "Ada sesuatu yang amat penting, Jessica.
Aku harus
GADISPENUNGGUJENAZAh 97
segera menghadap Kalau bukan karena sesuatu yang amat penting. Kumala
jarang mengganggu keasyikanku begini" "Aku bagaimana dong?" Jessica semakin
murung .Buronjadi bingung .Gadis itu sepertinya sangat kecewa jika harus
ditinggalkan sendirian dikamar tersebut.
skrku Sandhi dan Fiora tiba dirumah Pramuda menjelang pukul sepuluh malam.
Mereka terkejut melihat layar teve menampakkan gambar Richard sedang ngobrol
santai di selingi canda bersama wanita tak jelas rupanya .Sandhi pernah
melihat Richard di restoran sehingga ia terheran heran dan sempat menyangka
Richard main sinetron. Tapi setelah mendapat penjelasan dari Emafie, mereka
berdua semakin terheran-heran dan hanya bisa memandang bengong pada
kemampuan fantastisnya Dewi Ular itu .Sandhi mengaku baru sekarang melihat
keajaiban unik seperti itu yang dilakukan Kumala.
Saat itu Kumala sedang duduk bersila dilantai depan teve .Ia melakukan
meditasi penuh untuk merekayasa agar wajah wanita bersama Richard bisa
tampak jelas di layar teve .Sementara itu, Tante Fully tampak berwajah merah
dan nafasnya mulai lamban setelah tadi terengah-engah, lalu diberi
pengertian panjang-lebar oleh Emafe agar bisa menahan emosi supaya tidak
mengganggu konsentrasinya Kumala.
Sandhi dan Pramuda menyingkirkan beberapa perabot disekitar tempat teve itu
berada. Maksudnya agar tempat itu menjadi lebih lega dan tidak mengganggu
ruang gerak Kumalajika gadis tersebut membutuhkan tempat yang lebar .Namun
agaknya Dewi Ular belum bisa mengatur kamera gaibnya untuk mencapai gambar
yang dimaksud. Ia tampak
98 berkeringat kelelahan, dan keringat itu menyebarkan aroma wangi sekali
memenuhi seluruh rumah tersebut. Pada saat itulah Kumala merasa perlu
bantuan kesaktian Buron, sehingga ia memanggilnya dengan gelombang suara
gaibnya Ternyata pemuda berambut kucai yang malam itu berdandan keren muncul
secara gaib setelah diawali hadirnya sinar kuning mengelilingi ruangan dua
kali .Blubs. Sinar kuning itu meletup, membuat tante Fully terlonjak kaget
dan ketakutan, karena semburan asap dari letupan tadi dengan cepat membentuk
dua sosok tubuh yang berdiri disampingnya .Buron pun tampak nyata bersama
Jessica yang ada disampingnya, dalam genggaman tangannya "Hahh."!"Jessica
menggeragap, nafasnya terengap engap seperti habis tenggelam di air. Ia
sangat heran dan menjadi seperti linglung setelah tahu bahwa dirinya sudah
berada ditempat lain yang masih asing baginya. Padahal tadi iamerasa seperti
dihujani cahaya kuning menyilaukan seperti sinar lampu blitz menerpa
wajahnya berkali-kali. Cahaya kuning itu mengganggu pernafasannya, menjadi
tersendat-sendat. Namun ketika nafasnya menjadi longgar kembali, matanya
sudah tidak silaulagi, ternyata ia sudah berada di rumah Pramuda. lamasih
belum mengerti bahwa cahaya kuning menyerupai blitz berulang-ulang tadi
adalah kesaktian Jin Layon dalam membawa seseorang dari satu tempat ketempat
lainnya, menggunakan jalur gaib. Dewi Ular hanya geleng-geleng kepala
melihat Buron hadir dengan membawa Jessica .Geleng-gelengan kepala itu
membuat Buron merasa bersalah, sehingga ia buru-buru meminta maaf dan
menjelaskan alasannya. "Sorry, hmmm. Jessica nggak bisa kutinggal di
kamarnya. Kasihan, dia sendirian. Jadi. terpaksa kubawa
9 kemari. Sorry!" Kumala Dewi menahan senyum geli melihat tingkah laku
asisten gaibnya itu. Ia menarik nafas panjang, pertanda tidak
mempermasalahkan keikutsertaan Jessica itu. Kini ia menyuruh Buron
memperhatikan layar teve dan menjelaskan secara singkat apa yang sedang
dilakukanya pada saat itu. Tetapi pada saat itu Jessica tersentak kaget
dengan memperdengarkan sentakan nafasnya yang pendek dan putus seketika.
Matanya membelalak lebar dengan mulut tenganga saat memperhatikan Richard
dilayar teve itu. Ia sempat menjadi pusat perhatian yang lainnya "Ada apa,
Jessi?"tanya Buron .Tangan gadis berambut pirang semiran itu menuding ke
arah teve dengan gemetar. "ron. tempat itu. tempat itu, Buron."
"Maksudmu?"Buron belum paham juga "Perhatikan. perhatikan dindingnya
.Dinding teras itu berwarna hitam keramik dengan tekstur serat-seratputih,
dan." "Ooh."! Ada pohon cemara hias di sana" Cemara dalam pot"Buron ikut
memandang tegang. "Hey, apa maksud kalian"!"tegur Pramuda yang sangat
penasaran karena menjadi ikut-ikutan tegang juga "Itu.. itulah tempatnya,
Buron!" kata Jessica makin gemetar "itu tempat yang selalu muncul dalam
mimpiku bersama Tommy .Jelas sekali, itu tempatnya!" "Hmm, eeh. begini
ceritanya. Begini." Buron agak gogi sesaat, lalu setelah cukup tenang ia
menceritakan tentang mimpi Jessica yang terjadi dua malam sekali itu .Soal
meningkatnya libido Jessica tak ikut diceritakan, tapi perkataan Tommy dalam
mimpi Jessica itu disebutkan
100 berkali-kali, sehingga tiap orang menggumam dalam hati, bertanya-tanya
makna kata-kata 'kamar goa dan gadis penunggu jenazah itu. "Kalau
begitu.sekarang Richard berada ditempat yang pernah didatangi Tommy sebelum
tewas dibunuh oleh seseorang?"cetus Tante Fully dengan nada tegang .Jessica
menimpali lebih mencekam suasana alam pikiran mereka. "Yang benar. Richard
sekarang berada di tempat Tommy dibunuh!" "Hahh."!" "Darimana kau bisa
menyimpulkan begitu yakinnya?" tanya Sandhi. "Tommy yang muncul dalam
mimpiku selalu bilang. "kamar goa. disinilah ia berada. dihuni gadis
penunggu jenazah', begitu kata-kata yang selalu muncul dalam mimpiku.
Berarti, hmmm . sedangkan sewaktu dia meneleponku, dia bilang aku tersekap
dalam sebuah kamar goa yang." Kata-katanya belum habis, dia sudah menjerit
sangat ketakutan atau kesakitan, yang jelas setelah itu sambungan telepon
kami terputus." "Analisamu benar, Jessica," ujar Kumala benada penuh wibawa
"Richard ada ditempat berbahaya. Wanita yang bersamanya itu, kemungkinan
besar yang dianggap sebagai gadis penunggu jenazah." "Kamar goanya..?"tanya
Pramuda "Mungkin ada didalam rumah itu juga!" "Lihat gadis itu masuk kedalam
Richard sendirian!"sergah Tante Fully yang berkeringat dingin dan sangat
tegang itu. Semua mata memandang kearah teve, Sayang sekali wanita itu
selalu tampak dari belakang seperti bayang bayang shiluet. Seolah-olah ia
selalu membelakangi kamera
101 yang merekam adegan itu. Kumala Dewi tampak berusaha kembali agar
kekuatan mata gaibnya bisa menjadi kamera yang dapat mengambil angel dari
berbagai sudut. Namun usaha itu masih belum berhasil. "Buron, lacak rumah
itu sekarangjuga"perintah Kumala Dewi seperti baru saja menyadari bahwa
semestinya langkah dan perintah itu dilakukan sejak tadi. Ada rasa sesal
sedikit di hati Kumala, mengapa dari tadi ia justru sibuk pada penampakan
gambar di layar teve saja. Ia merasa telah terperangkap oleh rasa
pemasarannya sendiri "Gunakan bayangan wajah Richard itu sebagai pemandu.
jalurgaibmu, Ron.Jika tiba ditempatitu, langsung saja ambil Richard dan bawa
kemari Jangan melakukan tindakan yang lainnya,jangan hiraukan apapun.
Misimu, selamatkan Ricard Paham?" "Yap!" tegas Buron, lalu tanpa permisi
kepada siapa pun pemuda berambut kucai yang telah melepaskan jaketnya itu
melesat cepat setelah berubah menjadi sinar kuning sebesar telur burung,
menyerupai bintang berekor Zlaaap. Dewi Ular segera melakukan tindakan yang
agak unik dan cukup membuat orang-orangnya terheran-heran. "Ada berapa
cermin besar di sini, Pram"' tanyanya kepada Pramuda. "Berapa yang kau
butuhkan?" "Tiga sisi" Setelah dihitung-hitung oleh pelayannya Pramuda
ternyata dirumah ada lima cermin ukuran sekitar satu meter dengan lebar
masing-masing ukuran. Cermin-cermin itu diletakkan pada tiga sisi membentuk
huruf U, dimana posisi teve berada ditengah. Dewi Ular segera duduk bersila
di salah satu sudut dari ketiga sisi cermin yang seolah-olah
102 membentuk dinding-dinding pemantul bayangan. "Tolong jangan ada yang
sentuh atau geser tubuhku sedikitpun nanti, ya?"katanya kepada Pramuda dan
Emafe mewakili yang lain "Apa yang akan kaulakukan, Kumala?"Emafie cemas,
mengkhawatirkan diri gadis cantik jelita itu. "Akan kucoba menggunakan mata
indera ketujuh dalam tiga dimensi .Mudah-mudahan bisa menjadi mata pemantau
bayangan Richard yang ada dalam lingkaran energi terawang gaibku!" "Kalau
berbahaya bagi keselamatanmu sendiri, jangan lakukan" sela Pramuda
menunjukkan rasa khawatirnya terhadap keselamatan adik angkatnya itu. "Hanya
akan menguras energi fisikku saja Tak berbahaya" | Banyak akal juga anak
dewa ini, pikir Sandhi dan Fiora. Mereka hanya bisa memandang tanpa bicara
segala yang dilakukan Kumala Dewi dengan kecekatan yang cukup profesional,
menurut penilaian Emafie. Ia berdiri tegang di samping suaminya sambil
sedikit berlindung dibalik pundak kiri sang suami .Tiba-tiba dari dahi
Kumala yang duduk bersila dan memejamkan mata itu melesat sinar hijau
seperti laser kecil sebesar lidi. Sinar hijau itu bergerak cepat membentuk
zig-zag dari cermin kecermin dan akhirnya terserap kelayar teve.. Zluuub..
Gambar dilayar teve sempat bergetar cepat selama lima hitungan. Kemudian
gambar menjadi tenang kembali dan menampakkan suasana tenaram di sebuah
teras dari berbagai sisi "Berhasil .Dia berhasil!"cetus Jessica gembira
"Sssst. "Pramuda mengingatkan, Jessica buru-buru
103 menutup mulutnya agar tak mengeluarkan suara kegembiraannya. Mereka
mulai mendekat, memperjelas penglihatannya ke arah layar teve .Kini mereka
seperti melihat suatu hasil liputan sebuah adegan yang direkam menggunakan
beberapa kamera dari berbagai sudut pandang. Hati mereka berdebar-debar
melihat Richard menunggu sendirian di teras sebuah rumah tua yang tampaknya
sudah direnovasi sedemikian rupa sehingga tak kelihatan sosok ketuaan
usianya. Seorang gadis keluar dari ruang tamu membawakan dua gelas minuman.
Wajahnya tampakjelas sekali. Rambutnya lurus lembut, sepanjang lewat pundak,
dengan bagian depan diponi. Gadis mungil yang cantik bermata bundar dengan
bibir sensual itu membuat Jessica tersentak kaget. "Astaga.."! Ga. gadis
itu. gadis itulah yang bernama Minna Ya, Minna.!" . " "Apa" Jadi dia yang
bernama Minna?" sentak Sandhi "Be. benar. Dialah yang merebut Tommy dari
pelukanku!" Jessica menangis mengenang dukanya. Tante Fully gemetar tak bisa
bicara. Yang lain memandangi adegan adegan dilayar teve dengan
terbengong-bengong mendebarkan. Kini mereka tahu,ternyata Richard ada
bersama gadis yang dicurigai sebagai pembunuh Tommy dan agaknya Richard tak
peduli atau tak menyadari hal itu, karena ia tampak tenang sekali berhadapan
dengan gadis itu. Hati merekapun bertanya-tanya, apakah Minna itukah yang
dimaksud'gadis penunggu jenazah'dalam mimpi Jes sica"
ka 104 7 RUMAH berdinding keramik hitam pada bagian terasnya itu terletak
tepat diatas tanggul Sungai Ciliwung. Dulu memang milik bangsawan Belanda,
sebagai tempat peristirahatan mereka dalam menikmati hari-hari libur. Tak
jauh dari rumah itu terdapat sebuah jembatan yang sampai sekarang masih ada,
tapi tidak digunakan lagi, karena sudah ada jembatan baru yang dibangun
sebagai sarana komunikasi para penghuni perumnas.
Perombakan yang dilakukan di sana-sini membuat rumah tersebut tidak lagi
tampak kuno atau menyeramkan. Halamannya yang luas ditanami pohon buah dan
selalu bersih. Jajang adalah tukang kebun yang merawat kerapian dan
kebersihan halaman rumah tersebut. Pemuda bongkok yang berusia 34 tahun itu
bekerja sebagai tukang kebun di rumah tersebut sejak berusia 20 tahun hingga
kini. Wajahnya yang buruk seperti bekas penyakit kusta, membuatnya menjadi
bujang lapuk hingga kini.
Didepan rumah itu dibangun pulajalanan beraspal untuk Jalur menuju
pemukiman para dosen yang letaknya sekitar 4 kilometer dari rumah tersebut.
Namun bagi mereka yang ingin lekas sampai di pemukiman para dosen itu, dapat
menggunakan jembatan baru yang memiliki jalur lebih dekat. tak perlu harus
memutari pemukiman penduduk asli. Mungkin karena letaknya tepat dipinggiran
tanggul sungai.
GADIS PENUNGGUJENAZAH 105
RD maka tak seorangpun berminat untuk membeli rumah kuno itu. Atau
barangkali memang pemiliknya tak pernah berniat untuk menjualnya. Rumah yang
terkesan sepi dan lengang itu memiliki garasi disampingnya dengan pintu
model roling door. Garasi itu merupakan salah satu bangunan tambahan yang
ikut menghilangkan kesan kuno pada rumah tersebut. Didepan garasi tampak
sebuah Escudo warna hijau metalik, jelas. milik Richard. Tapi di dalam
garasi itu tersimpan sebuah sedan Classy merah yang tidak setiap hari
dipakai pemiliknya. Siapa pemilik Classy merah itu" Siapa penghuni sekaligus
pemiliki rumah tua itu sebenarnya" Seorang gadis berwajah cantik mungil
sensual dengan mata bundar bening berwarna kebiru-biruan. Gadis berbulu mata
lentik dengan hidung kecil mancung berkulit langsat itu bernama: Sayminna.
Dialah pemilik sedan Classy merah metalik itu. Dia pula yang menjadi pemilik
tubuh sintal berbokong seksi yang selalu dibungkus dengan busanaketat,
menggiurkan hasrat lelaki. Tak heran jika Richard betah duduk berjam-jam
didepan gadisitu. Selain supel dan enak diajak bercanda, ia memiliki bentuk
dada yang sangat indah; besar tapi bukan montok, membusung kencang tapi
bukan jorok. Karena gaun yang dikenakan pas badan memiliki leher rendah,
maka hampir separoh belahan dadanya itu tersumbul mulus, membuat mata
Richard bagaikan terbius. Dalam usianya yang sekitar 25 tahun, Sayminna
memiliki kematangan vitalitas yang membuat hati pria mana pun selalu ingin
mencicipi kehangatannya. Diawal kedatangannya tadi, Richard disambut oleh si
bongkok Jajang dengan tatapan mata tak ramah. Richard
103 RT memang baru kali ini datang kerumah Sayminna yang dulu sering
dipanggilnya Minna itu, Maka, sikap curiga dari tatapan tak ramah dari
Jajang masih bisa dimaklumi oleh Richard dan tak perlu dipersoalkan. "Saya
mau bertemu dengan Sayminna, Kang. Apakah benar ini rumah Sayminna?"
"Himm!"Jajang mengangguk sinis. "Dia ada di rumah, bukan?" "Tidak ada."
"Tapi dia yang suruh saya datang kemari petang ini, Kang." Pandangan mata si
bongkok itu menjadi terkesan angker. Bulu kuduk Richard sempat berdiri.
Merinding .Tanpa harus mendesak lagi, akhirnya Richard dibukakan pintu pagar
dari besi teralis itu. Dengan bahasa gerakkepala, Jajang menyuruh Richard
memarkirkan mobilnya didepan garasi. Namun sebelum mobil itu bergerak
kesana, Jajang sempat berkata dengan nada datar. "Semoga Tuan tamu yang
terakhir" "Bagaimana, Kang?" Richard mengharap Jajang mengulang
kata-katanya, namun yang keluar dari mulutnya sebaris kalimat yang tak sama
dengan yang pertama "Saya sudah bosan!" sambil bernada gerutu, lalu
melangkah menutup pintu pagar, sehingga Richard melanjutkan perjalanan
mobilnya sampai didepan garasi .Baru turun dari mobil ia sudah disambut
senyum indah si wajah cantik yang muncul dari ruang tamu, Berseri-seri dalam
keceriaan. "Kusangka kau takjadi datang, Chard." "Sudah kukatakan
berkali-kali, aku bukan Tomy atau pria lain yang kau kenal. Aku adalah
Richard, pantang ingkar
I janji dan tabu mengecewakan hati wanita yang dicintai." "Berbahagialah
wanita mana pun yang dicintai pria macam kau, Chard"sambil sebaris tawa
kecil mendesis desis di mulutnya .Sayminna mengajaknya duduk di teras.
Mereka menikmati berabihnya petang menjadi malam disana dengan
obrolan-obrolan santai, diselingi canda dan tawa sebagai tanda keakraban
mereka. "Bagaimana, betah kau tinggal di tempat kost yang
baru?"tanya.Saymina membiarkan mata nakal Richard melirik dadanya.
"Lumayan.Tapi akan lebih betah lagi kalau setiap hari kau ada di sana, Say.
Seperti hari-hari kemarin. Cuma. aku lebih suka kalau kamu ngak usah pulang
kesini. Apalagi kalau sudah hampir tengah malam, duuh.aku suka nggak tega
melihatmu harus berkemas pulang. Mesinya kau tinggal ditempat kostku yang
baru, Say .Kau bisa ambil kamar kosong yang ada disamping kamarku, atau."
"Atau apa?" desak Sayminna sambil tersenyum senyum. "Atau tinggal satu kamar
denganku?"Richard tertawa lebih dulu, menandakan tawaran itu sebagai canda
belaka. Saat itulah mereka mulai terpantau lewat saluran gaib Kumala Dewi
hingga dapat muncul dilayar teve .Namun wajah Sayminna belum bisa tampak
jelas. Setelah cukup lama mereka berada diteras hingga sang malam semakin
kelam, barulah mereka berhasil terpantau seluruhnya. Uap embun mulai hadir
bersama desiran angin malam. Alasan itulah yang membuat Sayminna mengusulkan
agar obrolan mereka dilanjutkan ke dalam. Richard baru menyadari bahwa rumah
berlangit-langit tinggi dan cukup
108 | lega itu temyeata hanya dihuni oleh gadis secantik Sayminna.
Satu-satunya teman yang tinggal dikamar belakang hanyalah sibongkok Jajang.
Suasana yang sunyi, tanpa suara musik atau teve selain gemuruh air sungai
samar-samar, membuat bulu kuduk Richard sesekali merinding sendiri. Perasaan
tak enak di hatinya buru-buru disingkirkan, karena ia tak ingin keindahan
dalam sunyi itu terganggu oleh pikiran pikiran brengsek. "Sanak saudaramu
tidak ada yang ikut tinggal disini, Say" . "Mereka enggan menempati rumah
tua ini Padahal sudah kuusahakan untuk merenovasi beberapa bagian agar tak
kelihatan tua, tapi mereka tetap memilih rumah yang baru." Sayminna masih
melangkah, melintasi ruang tamu. Richard tak tahu harus duduk dimana,
sehingga ia juga masih mengikuti langkah gadis berpinggul aduhai itu "Sampai
kamar tidur pun kurombak sedemikian rupa agar tidak terkesan sebagai kamar
tidur rumah zaman dulu, namun masih saja kurang menarik bagi
saudara-saudaraku. Mau lihat kamar tidurku?" Kamar itu mempunyai dua daun
pintu .Masing-masing daun pintu tingginya sekitar tigameter. Masih bercorak
kuno. Sayminna membukanya dengan kedua tangan. Dua daun pintu itu pun
terbuka lebar. Sayminna melangkah masuk sambil menengok ke belakang sebentar
bersama senyumannya, menandakan ia berharap Richard ikut masuk Juga, Cukup
luas kamar tidur itu. Sebuah ranjang besi berwarna emas tiruan dengan gaya
furniture terbaru membentang luas diujung sana, dilapisi seprei warna
ungu
10A muda. Rapi sekali. Beberapa perabot lainnya memang termasuk jenis
perabot modern. Tapi kipas angin gantung di tengah kamar itu masih tampak
kuno. Di sudut kanan ruangan terdapat sebuah pintu kecil tapi tinggi
.Richard berani memastikan, pasti itu pintu almari ruangan. Masih bercorak
kunojuga. Namun pintunya sudah diganti dengan bahan dan corak modern.
Suasana penerangannya sengaja menggunakan kap lampu agar menimbulkan nuansa
teduh temaran. "Bagaimana menurutmu?" "Cukup romantis," jawab Richard
menilai kamar tersebut. Bukan kesannya yang kumaksud, tapi nilai seni
interiornya," kata Saymina sambil tertawa 'Belum-belum langsung bilang
romantis saja Payah kamu, ah!" "habis, romantis adalah kesan pertama yang
ada padaku begitu masuk kamarmu disini. Mau bilang apa?" "Mungkin lebih
romanis lagi kalau kau menutup pintunya ya?" Tatapan mata itu terkesan
menantang. Richard tak menunda waktu lagi. Ia bergegas menutup pintu kamar
dengan hati semakin berdebar-debar. Ketika ia kembali menghampiri Sayminna,
ternyata gadis itu sudah duduk di bangku depan meja rias bercermin separoh
lingkaran, menyerupai kipas besar. Ia menyisir rambutnya sambil
memperhatikan Richard melalui pantulan cerminnya. Di meja rias itu ada lampu
kecil yang sengaja dinyalakan supaya lebih terang lagi dalam merias diri.
Lampu itu juga menggunakan kap dari anyaman rotan. Richard berdiri
dibelakang Sayminna, namun berpaling
| kearah ranjang. Memandangi ranjang dengan sorot mata
110 berbinar-binar. i "Siapa yang tidur diranjang ini setiap malamnya, Say"
"Aku." "Sendirian?" "Sendirian. Kenapa?" Tampak ragu Richard melanjutkan
kata-katanya. Ia hanya tersenyum penuh makna seraya menatap wajah cantik
dalam cermin itu. "Mau ikut menjadi penghuni ranjangku?"Sayminna melirik
dengan senyum menggemaskan. Mata bundar yang tertuju pada pandangan Richard
itu seakan sengaja menunggu jawaban dengan sabar. Richard melebarkan senyum,
lebih mendekat lagi, lalu kedua tangannya memegangi pundak Sayminna. Meremas
dalam kelembutan. "Apakah ranjangmu masih menerima penghuni baru macam aku
ini?" "Ya Masih .Tentunya. yang memenuhi syarat." "Apa syarat yang harus
kupenuhi?" remasan tangan makin lembut. Sayminna berdiri pelan-pelan sambil
menatap sayu pada Richard dari bayangan dicermin. Setelah tegak berdiri, ia
menatap langsung wajah tampan pemuda atletis itu .Bibirnya yang mirip kuncup
mawar itu merekah pelan-pelan. Ia biarkan kedua tangan Richard mulai
melingkar di pinggangnya yang ramping "Kau. harus bisa. mengimbangi
seleraku." "Apakah menurutmu aku tak mampu?" "Belum tentu,"jawabnya dengan
suara parau."Karena aku mempunyai kelainan dalam bercinta yang biasanya
tidak disukai kaum lelaki"
I Tangan gadis itu meraba pipi Richard. Mata semakin sayu, menandakan makin
besar menahan nafsu. Tangan Richard sendiri tidak sekedar melingkar di
pinggang Saymina, tapi mengusap, meremas, dan terus merayap menyusuri lembah
dan ngarai "Kali ini kau mendapatkan lelaki yang menyukai seleramu,
Say,"suara Richard mendesah. "Benarkah." bibir itu kian merekah, suara kian
mendesah pula. Begitu dekatnya bibir itu dengan mulut Richard, sehingga tak
mungkin lagi bagi Richard untuk menarik mundur wajahnya. Maka, begitu mata
Sayminna mulai terpejam samar-samar, bibir sensual penuh gairah itu pun
dikecupnya pelan-pelan. Kecupan kecil dilakukan seperti sedang mempermainkan
emosi cinta gadis itu. Sapuan lidah Richard pun sengaja samar-samar, antara
tersentuh dan tidak. Membuat kedua tangan Sayminna yang memegangi pipi
Richard menjadi gemas. Ia tarik wajah itu, dan ia lumat sendiri bibir
Richard dengan gaya seekor ikan yang lapar dan galak. tiba-tiba terdengar
ledakan keras, seperti petir menyambar atap rumah itu .Blegaaar. Lumatan
bibir pun terlepas. Richard terkejut dan berubah tegang. Tapi gadis itu
seolah-olah tak mau peduli dengan suara apapun. "Apa itu tadi?"bisik Richard
. "Orang seberang sungai main petasan. Biarkan mereka usil dengan ledakan,
kaupun boleh bermain hingga meledak ledak. Oohh, Richard.ooh, tanganmu
nakal, Sayang." "Sorry.!" "Jangan!" Ia menahan tangan Richard "Teruskan.
lakukan lagi seperti tadi, Sayang Oouuh, yaaahh." Sayminna memeluk dan
kembali menciumi hibir Richard
112 R. Nafasnya memburu dengan mata semakin sayu.
Adegan panas itu terlihat jelas di layar teve dirumah Pramuda .Tante Fully
terengah-engah dibakar habis oleh kecemburuannya. Sementara itu, Emafe
justru pergi ke ruang makan, tak mau menyaksikan adegan itu. Mengingat ia
sedang hamil tua. Dikhawatirkan akan membawa dampak negatif dalamjiwa
bayinya. Mereka menyaksikan adegan itu secara utuh sambil dalam hati
bertanya-tanya, mengapa Buron tidak segera bertindak" Apakah belum berhasil
menemukan rumah tersebut"
Jessica tak berkedip memandangi layar teve.Tak sadar mulutnya tenganga
bengong dengan lutut gemetaran. Kengerian dan kecemburuan tumbuh pula di
hati Jessica, karena saat itu sempat terbayang olehnya bahwa Tommy pun
sebelum tewas mungkin bercumbu sehangat itu dengan gadis tersebut.
Sedangkan, Pramuda akhirnya membawa pergi Tante Fully ke ruang makan, karena
perempuan itu menggeram-geram seperti orang kesurupan. Ia dan istrinya
memenangkan Tante Fully yang darahnya mendidih melihat Richard bercumbu
hebat dengan gadis berdada indah itu. Fiora dan Sandhi salah tingkah
sendiri, namun masing masing tak berani berkomentar apapun. Takut mengganggu
konsentrasinya Kumala Dewi.
"Oouh, Richard. "Ratap parau suara Sayminna dalam
volume teve agak tinggi, membuat yang terkesima menjadi tercekam, dan yang
tak mau melihat menjadi ingin melihat lagi.
"Tunggu. Ooh, tunggu dulu, Sayang." pinta Sayminna ketika pakaian mereka
sudah sama-san berantakan, dan Richard tampaknya ingin memulai pelayaran
cintanya. Pria berambut cepak itu terpaksa
ADISPENUNGGUJENAZAH I
menunda hasratnya karena Sayminna meronta waktu hendak didorong keranjang
lalu bergegas menjauh dua langkah sambil nafasnya terengah-engah. I "Kau
harus ikuti seleraku dulu, Richard. Setelah itu aku akan mengikuti seleramu"
"Okey. Akan kuikuti seleramu. Lekaslah naik ke ranjang." Sayminna menggeleng
"Seleraku bukan di ranjang ini." "O, hampir saja aku lupa. kau tadi sudah
mengaku punya kelainan bercinta, ya" Baiklah. Tunjukkan padaku seleramu itu,
kelainan seperti apakah yang kau miliki, Say" Ayolah.akan kulayani apapun
keinginanmu, Say." . "Benarkah?"Wajah Saymina cerah ceria Berseri-seri
sekali. Ia segera menyambar tangan Richard penuh semangat, Pria itu
dibawanya pergi dari depan meja riasnya. Richard mengikuti saja ke mana ia
akan dibawa oleh gadis yang sudah membakar habis gairah kemesraannyaitu Dan,
ternyata Sayminna membuka pintu tak lebar yang tadi disangka Richard sebagai
pintu almari ruangan. Bleggaaaar. Terdengar lagi ledakan keras, seperti bom
jatuh di atap rumah. Tapi karena Sayminna tak menghiraukan suara ledakan itu
sedikitpun, maka tak ada kecemasan pula di hati Richard. Iapun segera tak
peduli dengan suara ledakan tadi. Ia justru memusatkan perhatiannya kepada
pintu kecil yang ternyata adalah pintu sebuah lorong. Sayminna menekan stop
kontak listrik yang ada didekat pintu itu, maka teranglah lorong tersebut.
Richard memang merasa heran karena tak menyangka dirinya akan dibawa masuk
kesebuah lorong sempit dengan lebar sekitar dua meter .Lorong tak panjang
itu memiliki tangga batu turun ke bawah. Di ujung tangga Sayminna
114 menekan stop kontak listrik lagi, sehingga beberapa bohlam lampu
menyala. Menerangi sebuah ruang bawah tanah yang lembab dan beraroma sangat
tak sedap. "Ayo, Sayang. cepatlah sedikit, biar kita lekas berlayar kenegeri
paling indah, ya.Sayang Hi, hi, hi." Sayminna tampak sangat tak sabar.
ladapat menuruti tangga batu dengan cepat, tapi Richard yang baru pertama
kali melihat tempat itu masih harus hati-hati dalam langkahnya .Tangga itu
melingkar seperti ular, semakin ke bawah semakin merinding sekujur tubuh
Richard. Semua adegan ini tetap terpantau dari layar teve dirumah Pramuda,
membuat wajah-wajah merekapun menjadi tegang. Jantung mereka berdetak-detak
cepat. Hanya Emafie dan Mak Supi, pelayannya yang tidak mau melihat kelayar
teve .Mereka berdua sama-sama takut mengikuti perjalanan Richard yang kini
sudah sampai diruang bawah tanah berukuran 8 X 12 meter. Lampu yang
menerangi tempat itu hanya satu bohlam yang tergantung di tengah, kira-kira
hanya 40 watt. Benang laba-laba bersimpang siur disekitar kabel lampu
tersebut, membuat pancaran cahayanya semakin buram. Sebenarnya ada satu
bohlam lampu lagi yang tergantung disisi lain, tapi entah mengapa tidak
menyala. Apakah karena bohlamnya putus atau memang belum dinyalakan.
Perhatian Richard tidak tertuju kesana. Ia cenderung memperhatikan langkah
Sayminna yang ternyata membawanya kesalah satu sisi ruangan .Disana terdapat
sebuah meja panjang dari batuan jenis marmer putih -. Lebarnya sekitar satu
meter lebih sedikit, panjangnya antara dua meter. Meja itu berwarna kusam.
Berbentuk seperti kotak tanpa kaki. Tingginya hanya sebatas lutut.
I "Lekas, Richard. Ayolah, jangan ragu-ragu...!"
Saymina tampak girang sekali. Richard semakin bangga karena ia mampu
membuat gadis itu bergairah sekali .Sangat tergesa-gesa kesannya.
"Ia benar-benar punya kelainan,"pikir Richard sewaktu melihat ada sepasang
rantai besi yang ujungnya tergantung pada dinding, serta ujung-ujung lainnya
memiliki gelang besi untuk membelenggu kedua tangan. Dengan tertawa
cekikikan dan terburu-buru sekali Saynina memasang gelang besi itu ketangan
Richard
"Hi, hi, hi. Inilah saatnya aku berpesta cinta sesuai dengan seleraku,
Richard Oothh. kau benar-benar lelaki yang kudambakan, rupanya!" sanjungan
semacam itu meluncur terus dari mulut Sayminna sambil memasang belenggu di
kaki Ricard. Rupanya dilantai pun terdapat sepasang belenggu dengan
rantainya khusus untuk kaki. Richard sengaja membiarkan dirinya diperlakukan
bagaimanapun oleh gadis itu, karena ia ingin menunjukkan bahwa dirinya
adalah satu-satunya lelaki yang bisa melayani selera Sayminna. Mungkin juga
gadis itu akan tergila-gila dan tak mau lepas darinya. Itulah yang
diharapkan Richard.
Blaaang. Dentuman besar terdengar lagi. Tak begitu keras, tapi menggetarkan
ruang bawah tanah itu. Mungkin jika mereka tidak berada di ruang bawah
tanah, maka mereka akan mendengarjelas dentuman itu sangat besar serta
mengejutkan. Hanya saja, melihat Sayminna tak terkejut sama sekali, bahkan
tak mempedulikan dentuman itu, maka Richard pun ikut-ikutan tak peduli.
Karena pada saat itu bertepatan dengan ciuman hangat Sayminna
menghujani wajahnya 116
"Ooh, Richard. aku bangga padamu," sanjung Sayminna dalam desah nafas
terputus-putus. Tangannya menjamah seluruh tubuh Richard dengan sebebas
bebasnya .Richard hanya diam saja, tersenyum bangga, dan menikmati setiap
sentuhan mesra Sayminna "Kamu suka dengan gayaku ini, Richard"Hmm?" "Yaaah,
sangat suka, Say. Lakukanlah seleramu. Puaskanlah hasratmu. Aku ingin
memanjakan dirimu dengan kenikmatan cinta, Sayminna sayangku." sambil kepala
Richard menggeliat kian kemari menerima ciuman dan pagutan bibir Sayminna .
'Oo, oh. ada yang lupa"Sayminna mundur selangkah. Ia melirik bohlam lampu
yang padam, tepat di atas kepalanya "Tunggu sebentar, ya"Kunyalakan dulu
lampu ini biar aku bisa melihat erangan diwajahmu saat merasakan keindahan
dari ku nanti. Hi, hi, hi." Ia mendekat sebentar dan berbisik "Ekspresi
wajah mu saat merasakan kehangatan cinta, akan membuatku semakin bergairah
lagi, Sayang Hih, hi, hi, hi. Sebentar,ya?" "Jangan lama-lama, Say. Aku tak
sanggup menunggumu lebih dari tiga helaan nafasku, Saymina"seru Richard
ketika gadis itu bergegas menuju tangga dengan berlari lari kecil.
Terburu-buru, tawanya menyertai langkah cepatnya menaiki tangga yang
melingkar tiga lilitan itu. Tali gaunnya dibiarkan terlepas satu, sedangkan
yang satunya masih ada di pundak, hampir merosot kelengan. Beberapa saat
kemudian, lampu yang padam itupun kini menyala. Cukup terang. Sekitar 25
watt Cukup membuat Richard terperanjat, begitupula orang-orang yang berada
di depan layar teve. Terutama Jessica, tampak menjadi terperangah paling
tegang, karena terangnya lampu
17 itu membuatnya melihat dengan jelas bahwa dinding di ruangan bawah tanah
itu ternyata tidak rata. Bertonjolan, sepertinya dinding goa berbatu yang
diratakan agar membentuk satu sisi dinding ruangan tersebut. "Kamar
goa."!"gumam Jessica dengan bibir gemetar. Sandhi dan yang lainnya segera
ingat cerita tentang mimpinya Jessica yang selalu mendengar suara Tommy
menyebut-nyebut "kamar goa. Sandhi pun semakin tegang dan berdebar-debar
lebih keras lagi. . "Ruangan itulah yang dimaksud Tomy sebagai 'kamar
goa'..?" , Pramuda menanggapi, "Kalau diperhatikan baik-baik sih. ruangan
itu memang seperti lorong gua, yang dibentuk sedemikian rupa sehingga
menjadi sebuah ruangan persegi. empat. Mungkin. mungkin memang ruangan itu
yang dimaksud Tommy dalam mimpinya Jessica belakangan ini" "Ka. kalau. kalau
begitu, di ruangan itukah Tommy saat itu meneleponku yang kemudian. di...
dibunuh oleh gadis itu?"suara Jessica makin parau,akhirnya ia meratap lirih
dalam tangisnya. Fiora menghampiri dan membujuknya agar suara tangis Jessica
jangan sampai mengganggu konsentrasinya Kumala, yang sejak tadi hingga kini
masih duduk bersimpuh tanpa bergerak sedikitpun. Mereka semua memang tegang.
Tentunya yang paling tegang adalah Richard sendiri. Sebab ketika lampu
diatasnya menyala, maka tampaklah keadaan lantai yang kotor itu ternyata
bercampur dengan potongan jari tangan manusia. Di sisi lain tampak sepotong
daun telinga yang sedang dikerumuni semut. Bercak darah menghitam
dimana-mana. Sisa rambut yang terkelupas bersama kulitnya juga ada tepat di
kaki Richard.
118 "Celaka Tempat ini adalah tempat penjagalan manusia?" geram hati
Richard dengan wajah pucat pasi dan mulut gemeretuk, menggigil ketakutan. Ia
coba menyentakkan rantai-rantainya,tapi sangat kokoh dan tak mungkin bisa
ditarik lepas. Gelang besi yang membelenggunya sudah terkunci semua.
Sementara itu, gadis cantik yang menggairahkan itu ternyata belum muncul
juga .Sampai sepuluh menit lamanya Richard masih sendirian di tempat
mengerikan itu.
"Sayminaaaaaa. Saaayyy.dimana kauuu...!"teriak Richard dalam kepanikan
sambil rantainya gemerincing karena disentak-sentakkan beberapa kali. Nafas
pun tak bisa terkontrol lagi. Terlalu cepat helaannya, sehingga menyerupai
nafas seekor anjing.
"Saaayyy.! Lepaskan akuuu. Tolooong." Richard sengaja berteriak
sekeras-kerasnya. Namun tetap saja ia dalam kesendirian yang mencekam
.Terbayang dalam benaknya keadaan Sayminna yang sedang mempersiapkan
berbagai senjata tajam untuk menjagal dirinya ditempat itu, maka, Richardpun
menyeringai sangat ketakutan. Menangis kehilangan sikap jantannya.
Zzzrkkkhhh.I "Hahh.?"! Richard membelalakkan matanya lebar lebar. Meja
marmer panjang yang disangkanya akan digunakan untuk bercinta itu ternyata
bisa bergerak bagian atasnya. Rupanya marmer keruh bercampur bercak darah
kering itu bukah meja, melainkan sebuah peti mati yang sekarang tubuhnya
bergeser pelan-pelan, sampai akhirnya tutup itu jatuh kesamping dalam posisi
miring.
"Saaayyminnnaaaa.!"teriak Richard histeris begitu ia melihat isi peti mati
tua itu adalah sesosok mayat yang masih
119 | R) utuh. Mayat itu adalah mayat seorang lelaki tinggi, tegap dan
gagah. Wajahnya putih seperti memakai bedak, namun sebenarnya itu adalah
warna kepucatan wajah mayat. Kepanikan dan rasa takut Richard melihat
jelas-jelas sepasang mata mayat kini mulai terbuka. Dengan pelan pelan
sekali mayat berpakaian jubah hitam itu bangkit dari pembaringannya, Duduk
sebentar, berpaling menatap Richard dengan tatapan mata yang sangat
menyeramkan. Sesekali bolamatanya tampak merah, sesekali menjadi hitam
normal kembali. Bibirnya yang biru masih terkatup rapat, membuat ekspresi
wajahnya tampak datar dan dingin. "Astaga."!"gumam Sandhi dengan mata
mendelik. "Bukankah mayat itu adalah bayi yang keluar dari perut Shenny"!
Aku masih ingat betul wajah bayi yang seperti wajah orang dewasa itu" Nggak
salah lagi, mayat itulah bayi yang memakan semua organ tubuh Shenny bagian
dalam." "fy.iyasih, ak. aku juga ingat wajah itu adalah wajah bayi dari
perut Shenny,"timpal Fiora memperkuat pendapat Sandhi. Semua tercekam
ketegangan yang membuat keringat dingin mereka bercucuran. Keringat yang
paling deras tentunya keringat yang mengucur dari sekujur tubuh Richard.
Karena saat itu mayat tersebut telah turun dari dalam peti matinya, dan
mendekati Richard dengan tatapan menusuk jantung.. Zraak. Suara itu berasal
dari tangan si mayat. Ternyata jari-jari tangannya mengeluarkan kuku panjang
menyerupai mata pisau yang amat tajam. Terutama pada jari telunjuknya.
Sementara itu, kilatan mata Richard sempat melihat Sayminna berdiri di ujung
tangga tanpa senyum
120 R) sedikitpun. "Saaayminaa. Tolong aku."teriaknya. Saymina justru
berlari naik dan hilang dari pandangan mata .Maka, jelas sudah Richard
memang sengaja dijebak oleh gadis itu dengan harapan mesranya, untuk
kemudian menjadi milik jenazah berambut ikal agak panjang itu. Badannya
lebih kekar dari badan Richard. "Sayminaaaa, tolooong.!!" Seet, drg. Richard
dicekik dan didorong keras ke belakang. Ia tak dapat mengeluarkan suara lagi
walaupun kepalanya membentur batu dinding dibelakangnya. Cekikan itu sangat
kuat. Sebagian kuku tajam menggores kulit leher Richard hingga berdarah.
Mayat itu menggeram pelan, namun terdengarjelas ditelinga Richard yang
semakin pucat lagi itu. "Jangan lagi berteriak memanggilnya! Kau telah
menjadi santapanku hari ini. Sayminna telah mempersembahkan dirimu padaku"
Salah satu kuku tajam itu mulai menembus kulit leher lebih dalam lagi.
Richard sama sekali tak berkutik dalam keadaan kedua tangan merentang
terbelenggu kuat begitu. Sekali tarik, akan robek dan terpotong beberapa
urat nadi dileher Richard. Rupanya selama ini jenazah lelaki kekar itu
membedah perut mangsanya dengan menggunakan ketajaman kuku-kukunya. tentunya
kuku itu adalah kuku yang memiliki ketajaman iblis, melebihi pisau guiletine
yang biasanya untuk memancung kepala orang itu. Namun sebelum mayat lelaki
itu membeset kulit leher Richard, tiba-tiba terdengar suarajeritan Sayminna
dan disusul suara gaduh seperti barang-barang berhamburan ke mana-mana
Bahkan terjadi ledakan besar yang menggetar
GADIS PENUNGGUJENAZAH 121
kan seluruh dinding ruang bawah tanah dan membuat langit langitnya
mengalami kerontokan kecil. t Blaaar. Bluummm. "Aaaaauuu...! Morzaaaakkk.
tolooong." Gubraang, praaang, braaang. Suara jeritan dan kegaduhan memancing
perhatian jenazah pria kekar yang agaknya tadi dipanggil Sayminna dengan
nama Morzak. Richard pun segera ditinggalkannya. Morzak bergegas menuju
ketangga. Namun belum sempat mendekat kesana, tiba-tiba dari arah atas
tangga tampak seberkas sinar kuning melesat cepat. Wuust. Sinar kuning itu
menghantam tubuh Richard ..Buuub. Sekujur tubuh Richard terbungkus cahaya
kuning sesaat, kemudian lenyap dengan meninggalkan suara gemerincing rantai
pertanda telah lepas dari tubuh Richard. | "Nah, itu dia si Buron baru
nongol!" sentak Sandhi dengan seru sendiri"Rupanya ia tadi mengalami
hambatan masuk wilayah rumah itu, sehingga hampir saja ia terlambat menculik
Richard!" Memang benar. Ternyata bukan hal mudah bagi jin manapun untuk
menembus lapisan gaib yang menyelimuti atmosfer sekeliling rumah tersebut.
Perlu waktu untuk mencari celah kerawanannya .Tigakali Buron menghantam
lapisan gaib disana baru berhasil. ia segera menerobos masuk seperti pasukan
elite yang bergerak serba cepat. Ia menemukan Sayminna yang ingin menutup
pintu menuju ruangxbawah tanah itu. Maka, tanpa tanggung-tanggung lagi gadis
itu diterjangnya . Sayminna melawan dengan sebisa-bisanya ketika tubuhnya
merasa diterjang lalu disekap oleh badan besar tak berwujud itu. Terjadi
pergulatan ringan yang membuat
122 g Buron semakin jengkel, lalu memporakporandakan seluruh kamar dengan
kekuatan gaib berwujud sinar-sinar kuning .Tubuh Sayminna tetap dibawanya
turun, sewaktu-waktu dapat digunakan sebagai perisai. Namun begitu melibat
Richard dalam bahaya, sinar kuning itu menyambar Richard lebih dulu sesuai
perintah komandan cantiknya. Ia tak menghiraukan Morzak yang tampak gusar
dan menjadi murka, lalu berusaha menghancurkan sinar kuning dengan
kesaktiannya yang keluar dari sepasang matanya berupa sinar merah laser.
Claapp. Blegaar! Ruangan itu menjadi runtuh sebagian. Kegagalan Morzak
menghantam sinar kuningnya Buron membuat ruangan itu dipenuhi oleh api.
Semakin marah ia kepada lawannya, sehingga dalam sekejap ia sudah
berhasil
menyusul Buron keluar rumah dengan menembus lapisan
tanah. Cahaya kuning itu tampak sedang dikejar gumpalan api menyerupai
sebongkah batu panjang. Api yang bergerak cepat itu juga mampu menembus
benda padat sekeras apapun. Diatas api itu tampak Morzak berdiri tegak;
dengan kedua tangan sedikit merenggang dan siap melepaskan pukulanjarak
jauhnya. Meski gerakan cahaya Kuning Buron meliuk-liuk zigzag, tapi gumpalan
api berkobar-kobar itu ternyata mampu mengimbangi kelincahannya tanpa
membuat orang di atasnya terjungkal atau oleng ke sana-sini. Kecepatan
gerakan api itu justru tampak menggunakan akal, sehingga dalam beberapa
kejap kemudian ia sudah bisa menghadang cahaya kuningnya Buron. Seet. Cahaya
Kuning itu berhenti seketika begitu mengetahui di depannya sudah ada api
besar yang ditunggangi Morzak. Terpaksa Buron ambil arah lain dan
123 R) melesat seperti gerakan piring terbang Wees.! Morzak kembali
mengejarnya dengan melepaskan panah api berjumlah puluhan biji banyaknya
.Panah api itu keluar dari kedua tangan Morzak yang diulurkan kedepan.
"Kembalikan pelayanku, jahanaaam." serunya menggema kemana-mana. Buron sibuk
menghindari panah api itu dengan gerakan melambung, menukik dan meliuk ke
Sana-sini. Sandhi berseru, "Hei, kemana Kumala" Dia hilang?" Orang-orang di
rumah Pramuda juga kebingungan mencari Kumala Dewi, sementara gambar pada
layar teve sudah hilang ..Blank! Mereka tak bisa melihat apa-apalagi. Mereka
tak tahu, Kumala segera bertindak dengan merubah diri sebagai sinar hijau
berbentuk naga kecil. Sinar itu melesat lebih cepat dari gerakan Buron dan
Morzak .Dalam sekejap ia sudah tiba di tempat Buron kebingungan menghindari
panah api yang bisa mengejarnya sendiri itu .Melihat kedatangan sinar hijau
berbentuk naga, Buron merasa tenang .Ia melesat naik seperti roket
diluncurkan. Wuut. Sinar hijau dari depannya menerabas puluhan panah api
dengan mengeluarkan bias cahaya hijau lebar Zaaab. Blegaaar. Semua panah api
hancur bersamaan menerjang sinar hijau itu. Bahkan kini Morzak sendiri
terkejut kedatangan tamu berupa sinar hijau bentuk naga kecil. Ia belum
sempat berkelit menghindar sudah diterjang lebih dulu oleh sinar bentuk naga
itu.Jegaaar. Gumpalan api padam, menjadi serpihan arang menyebar
kemana-mana. Sementara itu Morzak terlemparjauh, jatuh terhempas di jalanan
beraspal yang malam itu sepi kendaraan. Meski ia terbanting sangat keras
hingga jalan bergetar, namun dalam sedetik ia sudah bisa bangkit tegap
g 124 kembali Zuub. Sinar hijau turun kejalan, berubah menjadi
sosok gadis cantik jelita berambut panjang. Kumala Dewi berdiri menghadap
Morzak dengan tenang "Heeaaaakkhhhrr.!" Morzak merentangkan tangannya,
kuku-kuku dijari tangan menjadi sepanjang pedang. Bergerak-gerak menimbulkan
desing ketajaman yang mengiris hati rasanya. Kumala Dewi nyaris tak kuat
mendengar desing ketajaman itu. Ia menutup kedua telinganya kuat-kuat. Namun
begitu melihat Morzak menyerang maju, dengan cepat salah satu tangannya
menyentak ke depan. Claap. Seberkas sinar hijau berbentuk piringan lebar
melesat, langsung menerjang leher Morzak. Craas. Glundung. Kepala Morzak pun
terpenggal, menggelinding dijalanan. Tak lama kemudian badannyapun ikut
tumbang. Namun kepala itu masih mengedipkan mata .ia bergerak menggelinding
mendekati badannya. Mungkin ingin menempel pada badannya dan dapat
tersambung lagi .Tanpa banyak komentar Dewi Ular segera menghancurkan kepala
Morzak dengan kesaktian sinar hijaunya ..Jegalaar. Hancur sudah kepala
Morzak, tepat sinar kuningnya Buron menghampirinya "Kembali ke rumah
Pram!"tegas Kumala, dan sinar kuning itupun segera melesat memenuhi perintah
atasan. Kumala Dewi membawa pulang badan Morzak sebagai bukti tertangkapnya
si pelaku pembunuhan atas diri Tommy dan yang lainnya. Sementara itu, Buron
berhasil membawa pulang Richard yang terkapar pingsan,juga Sayminna yang tak
sadarkan diri beberapa saat .Ketika gadis penunggu jenazah itu siuman, ia
menangis ketakutan dikelilingi orang orangnya Kumala. Namun kelembutan Dewi
Ular berhasil
125 R) menentramkan hatinya dan membuat tangis itu berhenti sedikit demi
sedikit "Siapa sebenarnya Morzak itu Sayminna?" "Aku tak tahu dengan jelas.
Menurutku dia adalah iblis yang ingin hidup sebagai manusia. Dia menculikku
beberapa tahun yang lalu, dan aku dipaksa menjadi pelayannya, menjaga
jenazahnya, mencarikan makanannya, serta harus patuh pada perintahnya" "tapi
bukankah kau bisa pergi kemana-mana" Berarti "kau bisa melarikan diri,
Sayminna?" "tidak. Aku tidak bisa melarikan diri sampai kapanpun.
si "Mengapa begitu?" "Dia memakaijantungku!" "Hah.?"sentak yang lain. Lalu,
Kumala memeriksa detak jantung Sayria. "Benar. Ia tidak memiliki detak
jantung" katanya kepada yang lain. Kini yang lain jadi terbengong tegang.
"Aku hidup dengan energi iblisnya. Jika aku lari darinya, maka dia tidak
akan mengembalikanjantungku, atau justru akan mencabut energi iblisnya, yang
berarti kematian bagiku. Semua yang kulakukan, buruk atau tidak, hanya
semata mata karena aku ingin mendapatkan jantungku kembali" Terisak-isak
tangis itu. Suara tangisnya menjadi pelan Rupanya saat itu energi
kehidupannya semakin menipis. Wajahnya sudah mulai pucat pasi. Dewi Ular
segera melakukan tindakan cepat. Tubuh tanpa kepala itu dihampirinya .Tangan
Kumala ditempelkan didada tubuh itu Suuut. Ia memang tak kelihatan memegang
apa-apa. namun sebenarnya ia berhasil mencabut jantung dalam tubuh Morzak.
Kemudian jantung itu dikembalikan ketempatnya
pun 126 R) semula, didalam dada.Sayminna. Sejak saat itulah gadis tersebut
mulai memiliki detak jantung kembali dan hidup sebagaimana wajarnya manusia.
Ia tidak perlu mencarikan mangsa untuk Morzak yang harus dilakukan setiap 15
menit sekali. Ia juga tidak perlu melayani nafsu iblisnya Morzak, yang
setiap hari Jumat pukul 12 tengah malam bangkit dan menuntut pelayanan cinta
darinya. Kesaksian itu dibenarkan oleh Jajang yang bertugas membuang bangkai
manusia sisa santapannya Morzak. Bangkai manusia itu harus dibuang kepusaran
air sungai tak jauh dari rumah itu, supaya tersedot kedalam dan hilang tanpa
jejak "Tapi tempo hari saya terpaksa membuang sisa makanan Morzak ketepi
jalan tol, supaya orang-orang tahu bahwa di rumah ini telah terjadi
kejahatan paling keji, bertahun-tahun lamanya. Saya benar-benar sudah bosan
menjadi pelayan Morzaki" gerutu Jajang kesal sekali, padahal didepan
beberapa petugas polisi. "Mengapa kau tak melaporkan hal ini?" "Bagaimana
saya berani melapor, sebab nyawa Saymina akan melayang sebagai akibat
pengaduan saya nanti. Saymina adalah keponakan saya sendiri, Pak." Jajang
menuturkannya dengan berlinang airmata .Sedih sekali, namun juga bahagia
sekali, bahwa penderitaan tekanan batinnya yang terjadi bertahun-tahun itu
kini sudah berakhir dia sangat bersyukur dan sempat mencium kaki Kumala Dewi
sebagai tanda terima kasihnya kepada Dewi Ular yang telah membebaskan
dirinya, sekaligus mengembalikan kehidupan keponakannya dengan jantung milik
sendiri. Setelah usut punya usut, ternyataMorzak adalah prajurit
127 istana kegelapan, tempat persemayamannya Dewa Kegelapan, Lokapura, yang
melarikan diri dan ingin hidup sebagai manusia bumi .la memerlukan waktu
selama sepuluh tahun untuk membiarkan dirinya menjadi jenazah yang harus
memakan organ tubuh manusia .ia sengaja menyanderajantung Sayminna, karena
gadis itu cantik, bisa dipakai sebagai umpan mendatangkan mangsanya,
sehingga jadilah Saymina sebagai Gadis Penunggu Jenazah yang diberi
kekuatan gaib, bisa menyedot uang dengan pandangan
matanya. Kekuatan gaib itu kini telah hilang, karena Morzak telah hancur.
Kaum wanita tak perlu cemas lagi, karena tak akan ada yang dijadikan titipan
janin oleh Morzak, seperti halnya Shenny .Karena menurut keterangan
Sayminna, setiap satu tahun sekali, Morzak harus melakukan pembaharuan sel
sel jaringan tubuhnya dengan cara melakukan pembuahan pada rahim seorang
wanita. Pembuahan itu adalah penitisannya kembali, yaitu lahir
denganjaringan tubuh baru, sambil menyantap isi perut perempuan korbannya.
Jika sudah keluar dari rahim seorang wanita maka ia akan menjadi cepat besar
apabila sering mendapat hembusan udara. Tentu saja Morzak tak menggunakan
rahim Sayminna, sebab menurutnya Sayminna bakal menjadi wanita mandul. dan
hanya bisa digunakan sebagai pemuas gairah saja. Sayminna tak merasa sedih
mendengar dirinya akan menjadi wanita mandul. Menurutnya itu lebih baik
daripada ia harus menjadi gadis penunggu jenazah selama-lamanya. "Betul
itu,Say"Kumala Dewi mengangguk, mendukung pendapat Sayminna
SELESAI
Emoticon