"Aku ingin bersahabat denganmu, Jessica" "Kau. kau sebenarnya siapa?"tanya Jessica dengan penuh curiga "Kau bisa memanggilku. Buron. Kau." "Kau hantu" Setan" Atau apa?" "Aku. paranormal," jawab Buron sengaja menyembunyikan jatidirinya sebagai jin. "Paranormal" Siapa yang menyewamu dan menyuruhmu masuk kamarku" Apakah kakakku, Luiza, atau.?" "Benar. Luiza yang menyewaku, karena kakakmu tahu jiwamu sedang guncang sekali. Dia ingin agar aku menentramkan hatimu dan menenangkan jiwamu, Jessica" "Tapi bagaimana kau bisa masuk ke kamarku ini, semetara pintu kamarku tertutup dan terkunci?" "Kekuatan supranatural yang kumiliki membuatku mudah masuk keruang manapun dengan menembus dinding atau pintu setebal apapun." "O, ya."!" Jessica terpesona kagum. Meski hati kecilnya sangsi terhadap pengakuan itu, namun kenyataan yang ada di depan matanya membuatnya melupakan kesangsian hatinya. Cenderung lebih mempercayai pengakuan Buron. "Apakah. apakah kau juga bisa membuat Tommy bertekuk lutut padaku, seperti halnya dia bertekuk lutut kepada cewek liar itu?" Buron tersenyum. Ia sengaja berdiri di depan cermin rias dan merapikan rambutnya yang tipis namun agak panjang, selewat bahu. Jessica tampak mendesak dan
43 berharap sekali pada Buron dan ikut berdiri dibelakang Buron sambil
memandang bayangan Buron dalam cermini Sedikit kelegaan terjadi dalam hati
Jessica, karena Buron memiliki bayangan dalam cermin. Setahunyajika Buron
hantu atau setan, maka ia tidak akan memiliki bayangan dalam cermin Kini,
Jessica yakin bahwa Buron manusia biasa yang memiliki keistimewaan dalan
segi supranatural. "Bisakah kau melakukan hal itu, Buron?" "Mengapa tidak"
Itu sangat mudah kok,"jawab Buron menatap Jessica lewat pantulan cermin
didepannya .Gadis itu mulai berseri-seri kegirangan mendengar kesanggupan
Buron. i "Kalau kau ingin jiwaku tidak guncang dan hati tentram, buatlah si
Tommy bertekuk lutut padaku, Buron Buatlah sekarangjuga dia merindukan
diriku setengah mati. Jessica berapi-api. "Kaupunya fotonya?" "Oh,ya,ya. aku
punya foto Tommy saat kami berlibur ke Melbourn setahun kemarin!"Lalu,
dengan tergesa-ges gadis cantik bertubuh sexy itu mencari foto tersebut dari
laci meja, kemudian menyerahkan album yang berisi foto foto masa berliburnya
denganTommy di Australia limabulan yang lalu itu. "Hmm, ganteng juga cowokmu
ini, Jess,"sanjung Buron membuat wajah Jessica semakin berbinar-bmar ceria
.Ia senang mendengar cowoknya disanjung begitu. Padahal sebenarnya menurut
penilaian Buron pemuda berkumis tipis itu tak seberapa ganteng. Memang
terkesan penuh kejantanan .wajah berhidung mancung dan berkulit coklat itu
.Namun dari bentuk matanya tercermin sifatnya yang licik
44 danegois, kurang bisa menghargai pribadi lawan jenisnya. Rambutnya yang
ikal dan rapi menunjukkan perwatakannya yang bergengsi tinggi dan enggan
dianggap sederhana oleh lawan jenisnya. Tommy memang pria dengan pesona
kejantanan yang elegant, wajarjika Jessica tergila-gila padanya. Lebih
pantas lagi jika memang Jessica berhasrat sekali untuk mendapatkan pasangan
hidup seperti Tommy, sebab ternyata Tommy adalah putra seorang bankir
ternama, dan memegang beberapa perusahaan berskala internasional. Mungkin
bukan hanya Jessica saja yang tergila-gila pada Tommy, melainkan banyak
gadis lain yang berhasrat ingin menjadi istri tercintanya Tommy. "Menurutku.
kau akan kecewa sekali jika menjadi istrinya. Dia bukan tipe seorang pria
yang jujur, dan cenderung menjadi suami bercita-cita mempunyai istri lebih
dari satu." "Oh, benarkah begitu?"tanya Jessica dengan keceriaan memudar
mulai berganti kesedihan samar-samar. "Aku serius,Jessica" kata Buron sangat
meyakinkan, sehingga Jessica menerimanya dengan hati makin sedih. "Padahal
selama delapan bulan kami berpacaran, segala yang kumiliki telah kuserahkan
padanya Kami sudah seperti suami-istri dan banyak yang menanyakan kapan kami
menikah." "Jessica." Buron menepuk pundak gadisitu. Ia memang kalah tinggi
dengan Jessica, namun tak seberapa jauh per bedaannya. Kini ia memegangi
pundak Jessica dengan dua tangan, menyuruh gadisitu menatapnya dekat-dekat
"indera keenamku menemukan keburukan watak tomny, Jessica. Dia cuma ingin
menjadi penguasa diatas para wanita. Dia pria tipe kumbang. Menghisap
madu
45 sepuasnya lalu pergi meninggalkan bungaitu Dan. karakter itu akan
terjadi selamanya, meskipun dia punya istri lebih dari satu, dia masih akan
bersikap demikian." "Termasuk kepadaku, dia tega berbuat begitu?" Jessica
menitikkan air matanya. Buron mengangguk pelan "Dia tak punya belas kasihan
yang tulus kepada wanita mana pun, Jessica. Beruntunglah dirimu karena belum
sempat hancur lebur dirusak racun cintanya. Kamu masih punya harapan untuk
bisa mendapatkan pria yang bisa mencintaimu dengan tulus." Jessica diam,
tertunduk dalam tangis. Duduk ditepian ranjang Buron memandangi foto Tommy
lagi sambil duduk disamping Jessica. Sesaat kemudian, Buron menampakkan
gerakan tekejut, lalu wajahnya menjadi tegang dengan pandangan diarahkan
pada cermin rias di depan mereka. Hal itu menarik perhatian Jessica untuk
menunda isak tangisnya dan menatap Buron dalam bayangan cermin riasnya "Aku
menemukan sesuatu yang sangat berbahaya baginya, Jessica" "Berbahaya.
bagaimana, maksudmu?" Buron menggerakkan kepalanya pelan-pelan, memandang
kesamping, dan beradu pandangan dengan Jessica .Gadis itu mulai tegang Buron
bicara dengan suara pelan tegang pula "Dia. akan mati dalam waktu dekat
ini." "Apa.."!"Jessica berbisik pula .Seakan sangsi dengan pendengarannya.
"Apakah.apakah dia sekarang sedang tergila-gila pada seorang gadis berwajah
mungil sensual" Berambut lurus selewat pundak dengan bagian depannya di poni
bagus
46 sekali?" - "itu si gadis binal yang kumaksud tadi sudah seminggu ini
Tommy selalu bersama gadis itu, yang menurut informasi dari teman dekatnya;
Richard, gadis itu bernama: Minna .Ciri-cirinya sama seperti yang kau
sebutkan barusan tadi, Buron. Aku pernah melihatnya satu kali, tiga hari
yang lalu. Mereka jalan di depan Plaza, dan Tommy bersikap tidak mengenaliku
sama sekali. Dia justru segera menggandeng mesra Minna untuk pergi
meninggalkan tempat itu. Sakit sekali hatiku saat itu, Buron."
"Minna."!"gumam Buron dengan mata agak lebar, masih berkesan tegang
"Sepertinya. sepertinya cewek itulah yang akan membuat Tommy celaka, dalam
waktu dekat ini." "Maksudmu. Minna akan membunuh Tommy?" "Setidaknya menjadi
penyebab kematian Tommy"tegas Buron. "Oh, celaka. Dapatkah kau menyelamatkan
jiwa tommy?" "Untuk apa" Itu adalah upahnya yang sering Mempermainkan
wanita. Sekarang dia kena batunya. Dia akan menjadi hancur gara-gara wanita
juga!" "Tapi. tapi aku ingin dia selamat, Buron!" "Lalu akan menghancurkan
hatimu dan hidupmu setelah la lolos dari maut disana"!Ooo, alangkah bodohnya
kau?" "Meski dia setelah itu tak menjadi pendampingku lagi, .tolong gunakan
kekuatan supranaturalmu supaya dia selamat dari bencana yang kau maksud,
Buron. Maukah kamu membantuku untuk hal ini"Tolong, jangan pandang karakter
buruknya,tapi. pandanglah rasa cintaku padanya
47 R) A yang begitu tulus ini, Buront Selamatkan dia dari bencana itu!
Selamatkanlah dia, please" Buron manggut-manggut setelah menghembuskan nafas
panjang. Ia menatap Jessica dalam-dalam dengan tidak setegang tadi i "Hatimu
sungguh baik sebenarnya, Jessica"sambung Buron lirih sekali, penuh ungkapan
nada kagum yang tulus keluar dari hatinya. Jessica salah tingkah, antara
duka dan suka. Namun, ia segera mengulangi desakan keinginannya itu,
sehingga Buron akhirnya berkata dengan nada serius sekali "Baiklah, aku akan
melakukan keinginanmu itu. Tapi lebih dulu aku harus minta persetujuan dari
atasanku, Jessica" "Kau punya atasan?" | Buron menganggu, "Karena menurutku
menyelamatkan Tommy adalah suatu langkah yang menyimpang kodrat. Jika
atasanku mengizinkan, maka akan kulakukan sesuai keinginanmu, Jessica"
"Menyimpang kodrat."!" Jessica masih bingung memahaminya. u Buron
mengangguk, "Sepertinya, dalam kodratnya Tommy memang sudah ditakdirkan
untuk mati gara-gara seorang gadis. Apakah gadis bernama Minna itu yang
menjadi penyebab kematiannya atau ada gadis lain lagi. Yang mengetahui
persis hal itu adalah bossku, Jessica aBagaimana kalau kau kubawa menghadap
bossku dan mendengar sendiri keterangannya." "Kapan"Malam ini juga?" "Ya
Kurasa. Kumala masih ada di rumah Shenny
48 menungguku" "Siapa itu Kumala" Bossmu itukah?" "Benar"Buron mengangguk
lagi, penuh keseriusan. Tapi agaknya Jessica dalam keragu-raguan jika harus
pergi lewat tengah malam seperti itu bersama pemuda yang baru dikenalnya.
Pertimbangan tersebut memberi peluang pada Buron untuk menggunakan teropong
gaibnya, melanjutkan mempelajari kehidupan pria jantan yang bernama Tommy
Samarthayudha itu. Pada waktu itu Jessica bertanya dalam hatinya, "Haruskah
aku mempercayai semua kata-katanya" Bagaimana kalau ternyata dia hanya ingin
menipuku, memperdayaku, dan membawaku pergi kesuatu tempat yang lebih
membuatku menderita" Bagaimana kalau tenyata dia menipuku dengan aktingnya
yang begitu kuat ini, sehingga aku jadi terkecoh mentah-mentah padanya?"
Buron melirikJessica, membuat Jessica berhenti berkecamuk dalam hati.
Sangkanya, Buron mendengar suara hatinya, sehingga ia buru-buru menutup
hatinya dari prasangka buruk yang dapat membuat Buron tersinggung itu. "Kau
punya handphone, Jess?" "Ya, ada. Kenapa?" "Aktifkan handphone-mu. Ada yang
ingin masuk ke HP-mu dari tadi!" Jessica buru-buru mengambil HP-nya, lalu
menghidupkan. Handphone itu memang dari tadi sengaja dimatikan supaya
rencana bunuh dirinya tidak terganggu oleh dering telepon dari pihak luar.
Kini selain Jessica ingin membuktikan kebenaran ramalan Buron itu, juga
punya niat untuk membuka kesempatan kembali bagi rekan-rekannya yang
ADISPENUNGGUJENAZAH 49
R) ingin menghubunginya. Terutama rekan-rekan sesama foto model yang sering
melakukan obrolan malam, manakala mereka sedang sulit tertidur atau sedang
punya masalah pribadi yang perlu dikonsultasikan padanya Dan, ternyata
ketika HP itu baru saja diaktifkan, deringnya segera terdengar dalam satu
irama nada-nada klasik yang digemari kalangan kelas atas. Telepon itu
membuat Jessica terperanjat dan menatap Buron, seakan mengakui bahwa
ternyata apayang dikatakan Buron sejak tadi bukan serangkaian bualan semata.
Jessica jadi tak enak hati sendiri karena sempat menyangka Buron membual,
"Jessica. ini aku" "Tommy."!" tersentak jantung Jessica karena tak menyangka
telepon itu datang dari Tommy, pria yang sedang dibicarakan "Tommy, kau ada
dimana" Kau dimana." "Jessica, tolong aku .Cari bantuan. aku tersekap dalam
sebuah kamar goa yang. yang." "Tommy" Kau dalam bahaya, Tommy!" "Aku. aku
tak bisa. Ooh, Jessica." Dia. dia." "Tommy."!Tooomm.!"seru Jessica karena
Tommy yang berkata dengan terburu-buru dan terdengar tegang sekali itu kini
sudah tidak menyahut lagi. Ia hanya mendengar suara Tommy yang
terengah-engah, seperti sedang menghadapi suatu kengerian didepannya. "Ooh,
ja.jangan..jangan." "Tommyyy.!" "Tolong, Jaaass.ooohh,jangan..jaaaa.
aaaaahhhkkk." "Tommyyyy. Toooommm..." seru Jessica keras
50 sekali. Untung kamarnya tak memiliki lubang angin kearah ruang tengah,
sehingga seruannya tak sempat membangunkan penghuni rumah lainnya yang sudah
saling tertidur dikamar masing-masing. Jessica jatuh terkulai di kasurnya.
Menangis sejadijadinya setelah mendengar jeritan Tommy yang diyakininya
sebagai jeritan kematian itu. Buron segera merampas handphone dari tangan
Jessica. Ia mencoba menyapa halo" dalam HP itu, namun yang terdengar hanya
suara-suara sinyal takjelas, menandakan hubungan terputus akibat HP
diseberang sana rusak atau hancur karena suatu hal. Agaknya tindakan
preventif terlambat dilakukan Buron. Tommy benar-benar mengalami suatu
musibah yang merenggut nyawanya. Tapi mereka tak tahu dimana Tommy berada
dan kematian semacam apa yang dialaminya saat itu.Jessica semakin yakin
sepenuh hati terhadap kata-kata Buron yang tadi dianggap membual itu.
"Tolong cari dia, Buron! Carilah dia, dalam keadaan bagaimanapun temukanlah
dia Buron!"desak Jessica penuh emosi dalam tangisnya itu Buron sempat
menenangkan sebentar, setelah itu berkata dengan suara lembut, seakan penuh
kasih sayang dan persahabatan yang sangat akrab bagi mereka berdua.
"Tetaplah di kamarmu, okey"Jangan pergi kemana mana sebelum aku kembali,
ya?" "Tolong ya Buron."!" "Aku akan kembali secepatnya dengan berita ataupun
bukti nyata mengenai nasib Tommy sebenarnya Kamu percaya padaku, kan?"
Jessica mengangguk di sela isak tangisnya. Buron
S1 segera mundur darinya beberapa langkah. Tiba-tiba Jessica membelalak
lebar melihat Buron lenyap berubah menjadi sinar kuning yang melesat
menembus dinding kamarnya .Kekagetan itu membuat Jessica ketakutan dan
terkulai pingsan diatas ranjangnya .Buron tidak langsung mencari Tommy, tapi
sempat kembali menghadap Dewi Ular yang masih menunggunya bersama Sandhi,
Fiora, serta beberapa tetangga yang ingin mengetahui nasib mayat Shenny.
Bahkan dari pihak kepolisian sudah ada yang datang menangani kasus kematian
gaib yang amat menyedihkan itu. Sersan Burhan, sahabat dekatnya Kumala,
segera memerintahkan anak buahnya untuk mengangkut jenazah Shenny kedalam
mobil ambulance tetapi mereka yang bertugas mengangkut jenazah Shenny sempat
ragu dan agak takut, karena jenazah itu tidak seperti halnya jenazah
lainnya. Tubuh Shenny seperti tanpa tulang lagi .Mirip dengan boneka karet
yang kehilangan udara di dalamnya. Terkulai lemas, memungkinkan sekali untuk
bisa dilipat atau digulung .Pihak Kumala tak merasa heran, karena tadi
Kumala sudah memberi penjelasan kepada mereka bahwa selama Shenny mengandung
bayi misterius itu, tanpa disadari seluruhjaringan dalam tubuhnya telah
menjadi santapan bayi tersebut. Terutama tulang belulangnya telah diserap
habis dengan kekuatan gaib yang. dimiliki si bayi, sehingga yang tersisa
hanyalah beberapa organ tubuh yang keluar bersama kelahiran sadis bayi itu.
"Iblis pemakan tulang?"gumam Sandhi menyimpulkan keterangan Dewi Ular. Tapi
kesimpulan itu diralat pula oleh Kumala sendiri.
52 "Bukan hanya tulang yang dimakannya, tapi organ tubuh lainnya selain,
bagian usus. Entah tidak sempat dimakan atau memang iblis kecil itu tidak
menyukai bagian usus"
Buron melaporkan kegagalannya melacak sisa getaran gaib dari bayi yang baru
saja keluar dari perut Shenny itu. la justru menceritakan tentang
pertemuannya dengan Jessica, dan kematian Tommy yang diduga karena sesuatu
yang amat misterius itu. Ia memang tak disalahkan oleh Kumala, namun niatnya
untuk mencari Tommy dicegah oleh gadis cantik berwibawa itu.
"Itu bukan tugasmu, Buron."
"Aku mohon ditugaskan untuk mencari Tommy, Kumala. Sebab, aku curiga.
sepertinya kematian Tommy ada hubungannya dengan kelahiran bayi aneh dari
perut Shenny itu." .
Kumala berkerut dahi sedikit. Setelah merenung dua helaan nafas, akhirnya
Kumala mengizinkan Buron mencari kabar benarkah Tommy mati dan benarkah ada
kaitannya dengan kelahiran bayi itu. Namun pencarian itujuga ternyata tidak
mudah. Sampai menjelang subuh Buron belum menemukan di mana Tommy berada.
Setelah matahari makin tinggi, barulah Buron melihat kerumunan orang dan
mobil dipinggir jalan tol. Ternyata mereka mengerumuni sesosok mayat yang
dikenali Buron sebagai mayat Tommy. Keadaan mayat itu sama seperti mayat
Shenny, yaitu terkulai lemas, seperti boneka karet kehilangan udara di
dalamnya
kak 4 JESSICA mendengarkabar kematan Tommy bukan dari Buron, sebab Buron
juga kembali pada Jessica setelah menemukan mayat Tommy di pinggiran jalan
tol, dekat dengan aliran sungai Ciliwung itu. Buron sibuk melaporkan hasil
temuannya kepada Dewi Ular yang kemudian ikut mendampingi gadis bidadari
tersebut pergi kelokasi kejadian bersama Sersan Burhan, serta beberapa rekan
dari dinas kepolisian bagian kriminalitas. Setelah siang baru Buron ingat
dengan Jessica. Kumala Dewi dibawanya menemui jessica dikamar mayat, karena
jenazah Tommy masih disemayamkan di kamar mayat, menunggu giliran untuk
diotopsi oleh team dokter. Mereka ingin mengetahui sebab kematian Tommy yang
sebenarnya .Sebab, pada jenazah Tommy ternyata bukan hanya kehilangan organ
dalam serta unsur tulangnya lenyap tak tersisa, namun juga mengalami
kehilangan biji mata serta lidah dan otaknya. "Iblis macam apa sampai
sesadis itu memakan korbannya tanpa belas kasihan sedikitpun"!"komentar
salah seorang yang awam tentang dunia mistik. Senentara itu dokter forensik
yang memeriksa mayat Tommy mengatakan, bahwa pemotongan lidah, pencungkilan
mata, dan membedah perut korban dilakukan dengan senjata tajam menyerupai
pisau tipis yang
54 ketajamannya sama dengan ketajaman pisau cutter. Begitu pula mengerat
batok kepala Tommy juga dilakukan dengan pisau tipis yang luar biasa
tajamnya, sehingga bekas potongan itu sangat rapi. Batok kepala itu agaknya
dikerat lebih dulu, kemudian dibuka seperti membuka potongan buah kelapa,
lalu diambil otaknya untuk dimakan. "Saya tidak tahu, dimana rumah Minna dan
siapa sebenarnya gadis itu," kata Jessica kepada Dewi Ular. "Sebab, saya
memang belum pernah berkenalan langsung sebelumnya dengan Minna. Tapi. saya
rasa keterangan lebih banyak bisaanda dapatkan dari Richard, teman dekat
Tommy,yang mengetahui perkenalan Tommy dengan Minna disebuah cafe pada suatu
malam." "Bisa kau pertemukan aku dengan Richard?" pinta Kumala dengan
keramahan seorang sahabat yang amat mengesankan hati Jessica Takada alasan
bagi Jessica untuk menolak permintaan Kumala, sehingga siang itu ia membawa
Kumala kekantornya Richard. Pertemuan itu terjadi setelah jenazah Tommy
dimakamkan dua hari yang lalu. Richard-lah yang memberi kabar pertama kepada
Jessica tentang ditemukannya mayat Tommy. Namun pada waktu itu mereka sibuk
dalam duka, sehingga tidak memungkinkan bagi Kumala untuk melakukan
pendekatan kepada Jessica maupun Richard. Pendekatan itu dilakukan karena
kekuatan supranatural tidak mampu melacak siapa pelaku pembunuhan sadis itu.
Dalam teropong gaib anak dewa itu tak berhasil mencapai titik sasaran. Ia
hanya melihat bayangan hitam yang sulit lembus dengan mata dewanya .Bayangan
hitam itupun sulit dikenali ciri-cirinya, sehingga Kumala menjadi penasaran
dan melakukan pelacakan secara rasional .Gadis
55 putri Dewa Permana itu merasa malu dan sangat mempengaruhi reputasinya
sebagai konsultan kriminal di kepolisianjika tak mampu mengungkap misteri
kematian Tommy dan Shenny itu. Menurut prediksinya, kemungkinan besar kasus
pembunuhan super sadisitu ada kaitannya dengan kasus hilangnya orang-orang
tertentu yang sudah sekian tahun lamanya terjadi namun belum pernah berhasil
dituntaskan oleh pihak kepolisian. Kumala mengetahui adanya kasus hilangnya
orang-orang tertentu yang dibekukan oleh team penyelidik setelah ia ikut
mempelajari beberapa file yang ada di ruang reserse bagian kriminalitas,
yaitu ruangannya Sersan Burhan dan Peltu Polwan Merina Swastika, atau yang
akrab dipanggil Mbak Mer oleh Kumala dan rekan- | rekannya itu. "Beberapa
kasus orang hilang ini sepertinya memiliki kesamaan motivasi dan satu
pelaku," kata Kumala kepada Sersan Burhan, "Sebab, tiga foto korban yang ada
di file pertama ini tadi sempat kulacak menggunakan teropong gaibku dan
ternyata kutemukan bayangan hitam takjelas bentuknya namun selalu
bergerak-gerak seperti api tertiup angin. Itu tanda-tanda kehidupan dari
bayangan hitam tersebut .Kurasa di dalam kasus orang hilang lainnya ini juga
demikian. Sama dengan bayangan hitam yang kutemukan dalam kematian Tommy dan
Shenny" "Semoga saja kasus yang sudah lama mengendap dan menjadi PR kami ini
bisa terungkap lewat ketajaman indera keenammu, Kumala" "Sepertinya sih,
harus melalui jalur logika dulu, Bang." bisik Kumala Dewi kepada Sersan
Burhan. Ia memanggilnya Abang jika tidak sedang berada ditempat umum.
Tapi
jika dalam keadaan formil, Kumala tetap menghormati sersan muda yang
ganteng itu dengan memanggilnya Pak atau Bapak.
Richard seorang eksekutif muda yang punya jalinan bisnis dengan almarhum
Tommy. Bahkan, sebagian orang menganggap Richard sebagai tangan kanannya
Tommy untuk urusan yang bersifat pribadi .Tapi menurut pengakuan Richard
anggapan itu tak benar. Dia hanya teman bisnis Tommy, tak ada sangkut
pautnya dengan urusan pribadi .Mungkin pernyataan itu dilontarkan Richard di
depan Kumala Dewi dan Jessica lantaran ia tak ingin terlibat dalam kasus
kematian Tommy. "Jadi, aku nggak tahu-menahu kemana perginyaTommy kala itu,
Jessica," kata pria berambut cepak dengan busana yang cukup modis namun
tetap terkesan sebagai eksekutif bergengsi "Tapi kau tentunya tahu banyak
tentang gadis bernama Minna itukan, Chard?" "Yaaah, tahu sih tahu, tapi
nggak banyak kok .Aku sendiri baru satu kali ngobrol dengan Minna, itu pun
tak sampai dua menit. Tommy sudah menghampirinya dan membawanya pergi" Dewi
Ular menyunggingkan senyum manis menawan, penuh pesona dan daya pikat yang
tinggi. Kecantikan beraroma wangi sensual yang memenuhi seluruh ruangkerja
Richard itu telah membuat mata Richard sebentar-sebentar melirik kearahnya.
Kumala sangat tahu dirinya sering dicuri pandang oleh Richard, namun sikap
Kumala tetap tenang, anggun dan penuh kharisma. Jika sekarang ia tersenyum
Agak lebar, itu karena ia mengetahui ada rasa takut dan temas di hati
Richard atas kehadiran Jessica dengannya.
GADISPENUNGGUJENAZAH 57
I R Apalagi Richard mengaku pernah membaca disebuah koran tentang nama
Kumala Dewi sebagai konsultan kriminal di kepolisian, maka pria berusia 30
tahun itu tampak hati-hati sekali dalam bicara didepan kedua tamunya "Kami
hanya ingin tahu beberapa hal tentang gadis bernama Minna itu Bung Richard,"
kata Kumala "Bukan ingin melibatkan Anda dalam kasus ini. Kami tahu, Anda
tidak terlibat dalam kasus kematian Tommy itu." "Benar, Chard."timpal
Jessica. "Tolong jelaskan apa yang kamu ketahui tentang Minna." Richard
tertawa kecil, berkesan malu-malu, karena ia tahu bahwa kekhawatiran yang
ada pada dirinya berhasil diketahui oleh gadis cantik yang mendebarkan
hatinyaitu, "Yang kutahu hanya. Tommy naksir berat sama Minna. Berusaha
membujuk Minna untuk kencan, tapi selalu gagal. Namun gadis itu tidak
menolak kehadiran Tommy, bahkan tidak keberatan mendampingi Tommy untuk
acara acara malam. Dan. Tommy selalu mengantarnya pulang sebelum pukul 12
tengah malam." "Di mana tempat tinggalnya?" sahut Jessica tampak bernafsu.
"Tommy merahasiakan padaku maupun pada temanteman lainnya." Richard menjawab
dengan kalem. "Seperti yang pernah kuinformasikan padamu, Jessica. bahwa
perkenalan atau pertemuan Tommy dengan Minna terjadi ketika aku dan Tommy
menghadiri pameran komputer di Senayan. Tanpa setahuku, ternyata Tommy
berhasil mendekati Minna, makasejak itulah mereka tampak akrab." "Tommy
terpikat gadis liar itu dan memanjakannya, bukan?" Richard tertawa pendek.
"Ya, memang Tommy
58 memanjakannya. Hampir setiap malam mereka shopping. Tapi kurasa itu
dilakukan Tommy karena ingin mendapatkan simpati dari Minna. Biar gadis itu
mau dibawanya kencan.
Namun menurut keluhan Tommy, gadis itu tak pernah mau
diajak kencan. Tommy juga tak mau sebutkan di mana Minna bekerja, atau
kuliah. Terakhir kali kulihat malam itu aku dan teman-teman lainnya kongkow
di Cavin Cafe, lalu Tommy dan Minna hadir di situ juga. Tapi merekanggak mau
gabung dengan kami .Dan. kulihat Minna agaksewot, entah kenapa Minna keluar
lebih dulu, sementara Tommy mengejarnya tanpa pamit pada kami. Tentunya aku
nggak tahu ke mana mereka malam itu. Tahu-tahu esoknya kudapatkan kabar dari
seorang teman bahwa Tommy sudah menjadi mayat dipinggiran jalan tol."
Richard sentakkan kedua pundaknya "Cuma itu yang kutahu." "Mustahil kamu
nggak tahu kalau." "Kurasa itupun sudah cukup," sahut Kumala sengaja
memotong kata-kata Jessica "Terima kasih banyak atas informasinya, Richard."
"Sama-sama." "Tapi."kata-kata Jessica buru-buru dipotong lagi oleh Dewi Ular
yang tampak mulai bergegas untuk pamit itu. "Sudah pukul dua belas lebih,
Jessica. Perutku sudah minta diisi nih,"sambil Kumala menghamburkan tawa
kecil terkesan bercanda. Jessica tampak kecewa, tapi Richard sedikit
terperanjat "O, ya. sudah waktunya makan siang ini, ya" Himm, bagaimana
kalau kali ini aku mengundang kalian untuk makan siang di." Kumala menyahut
"Mungkin bukan hari ini, Richard.
59 R Aku ada pertemuan makan siang dengan klienku." "Yaahh." Richard tampak
kecewa "Mungkin esok siang kita bisa makan bersama" "Betul, Kumala" Jangan
lupa, masukkan acara itu dalam agendamu untuk esokhari, ya" Benar nih!Jangan
sampai nggakdong,"Richard berharap sekali,sementara Kumala menyanggupi
dengan pernyataan yang terkesan basa-basi saja Jessica sendiri tak yakin
Kumala menerima tawaran Richard secara serius. "Kamu nggak serius menerima
undangan makan siangnya Richard itu, kan?"tanya Jessica didalam lift yang
membawa mereka turun dari lantai tujuh "Menangnya kenapa?" tanya Kumala
dengan tersenyum-senyum menyangsikan bagi Jessica. Nggak apa-apasih Cuma.
sebenarnya aku belum puas dengan jawaban-jawaban Richard" "Kita tidak bisa
memaksanya bicara lebih banyak untuk hari ini," kata Kumala pelan. Jessica
berpaling menatapnya "Kau percaya bahwa dia cuma tahu soal Minna sampai
disitu saja?" "Yang kupercaya, dia khawatir sekali dan takut terlibat dalam
kasus kematian Tommy .Maka, ia memiliki takaran sendiri dalam bicara dengan
kita. Banyak yang lebih ia ketahui tentang Minna. Tapi iasimpan dalam
hatinya, dan berusaha ia lupakan, sehingga aku tak berhasil melacak
suarahati yang ia lupakan itu tapi dia punya tendensi pribadi atas kunjungan
kita ini, Jessica" "Tendensi pribadi?" "Dia ingin membuatku bersimpati
padanya dengan cara memberikan informasi lebih penting tentang Minna
.Tentunya. dia ingin berikan keterangan tersebut secara
60 pribadi. Empat mata denganku. Dari situlah ia berharap memiliki nilai
plus dariku." "Jadi. besok siang kau benar-benar menerima undangan makan
siangnya"Oh, hati-hati lho." "Kenapa?" "Richard itu.suami simpanannya Tante
Fully" "O, ya" Maksudmu. Tante Fully istrinya Oom Erwin?" "Iya Oom Erwin si
pemilik lima bank terbesar se-Asia ini! Justru karena Oom Erwin sudah sangat
tua bagi Tante Fully, maka diam-diam Tante Fully memelihara suami muda,
alias suami simpanan Richard itulah suami simpanannya untuk masa sekarang
ini hati-hati kalau makan siangmu nanti ketahuan orangnya Tante Fully lho.
Dia bisa cemburu besar padamu dan menyingkirkan kamu sistem mafia!" Dewi
Ular hanya tertawa kecil tanpa suara. Ia tahu maksud Jessica, menyingkirkan
secara mafia adalah dengan tindak kekerasan yang dilakukan oleh orang-orang
bayarannya. Bila perlu membunuh orang yang dimaksud tanpa mudah diketahui
sebagai kasus pembunuhan. Dan, untuk hal-hal seperti itu Kumala Dewi sama
sekali tak pernah merasa gentar atau ciut nyali. Jessica belum mengetahui
bahwa Kumala adalah putri tunggal dewa asli dari Kahyangan yang memiliki
kesaktian tingkat tinggi. Sejauh mi Jessica juga belum mengetahui bahwa
Buron Adalah jelmaan dari Jin Layon yang juga memiliki kesaktian melebihi
paranormal yang lainnya. Ia hanya tahu bahwa Buron dan Kumala adalah 'orang
pintar yang punya ilmu lebih tinggi dari paranormal lainnya . Sebatas itu
pula pengertian Richard terhadap Kumala Dewi. Ia sama sekali tidak tahu
bahwa gadis yang cantik Jelita dengan lesung pipit di sudut senyumnya itu
adalah
61 bidadari asli dari Kahyangan .Karena itulah Richard berusaha menarik
simpati Kumala dengan caranya sendiri. diantaranya mengandalkan informasi
berharga yang ia miliki tentang Minna. Dengan memberikan informasi itu
Richard berharap agar Kumala merasa dirinya diprioritaskan dan distimewakan
daripada orang lain. Richard tidak tahu bahwa Kumala Dewi bukan gadis yang
silau oleh keistimewaan semacam itu, apalagi Kumala sebenarnya sudah
memiliki seorang kekasih sendiri, yaitu Rayo Pasca, yang kali ini sedang
melakukan riset ilmiahnya di daerah Jawa Barat. Maka, ketika Richard
menghubungi Kamala lewat
telepon kantor yang sempat diberikan kepadanya sebelum Kumala dan Jessica
kenarin pamit pulang..undangan makan siangpun disodorkan kembali oleh
Richard tanpa segan segan. Bahkan pria berkulit putih itu membubuhkan rayuan
halus dalam kata-katanya
"Seumur hidup aku akan kecewa sekali jikahari ini aku harus makan siang
dengan orang lain, bukan dengan dirimu seorang, Kumala"
"Aku tak akan mengecewakan hatimu, Richard."jawab Kumala kalem, sambil
menahan tawageli dalam hatinya Sengaja ia menjawab dengan nada-nada sensitif
untuk menyenangkan hati Richard supaya pria itu semakin lebih berani
terbukalagi padanya. k
Namun ketika mereka bertemu direstoran yang sudah ditentukan, Kumala Dewi
tetap menjaga sikapnya dengan tampil anggun, berkharisma serta memancarkan
wibawa yang membuat Richard merasa sedikit segan padanya. Gadis cantik
jelita itu tetap tampil sebagai gadis cantik yang terhormat, namun memiliki
keramahan yang mengesankan sekali bagi lawan bicaranya
62 "Seumur hidupku kenikmatan makan siang seperti ini belum pernah kualami,
dan akan selalu membayang terus dalam ingatanku." Senyum ceria berkesan
anggun mekar dibibir ranum Kumala "Akan lebih mengesankan lagi bagiku kalau
kau mulai membuka tentang apa yang belum kaukatakan padaku tentang minna."
"Kau yakin aku punya sesuatu yang belum kukatakan padamu tentang gadisitu?"
"Sangat yakin"tegas Kumala sambil tak segan-segan menikmati makan siangnya
.Richard tersenyum kalem. Merasa kalah satu point lebih dulu. Tak mungkin
lagi untuk mengulur waktu atau merahasiakan lagi apa yang tersimpan dalam
benaknya saat itu. "Kau memang nggak bisa dibohongi, Kumala Aku salut sekali
pada kepekaan instingmu. Jarang kutemui gadis memiliki kepekaan insting dan
naluri setajam yang kaumiliki, Kumala" "Agaknya kita memang dipertemukan
oleh takdir. Aku sendiri baru sekarang menemui pria yang bisa menyadari
pribadiku seperti dirimu saat ini, Richard,"Kumala ganti menyanjung. "Kau
yakin, kau tidak akan bicara tentang sesuatu yang penting tentang Minnajika
yang kau hadapi bukan aku .Pasti kau hanya ingin bicara lebih jelas lagi
terhadap diriku seorang bukan?" "Benar," jawab Richard terpancing oleh
diplomasi Kumala yang tak disadarinya itu. "Aku cuma ingin memberitahukan
hanya padamu seorang, bahwa Minna tidak lebih cantik dari dirimu." Kumala
tertawa kalem. "Pasti ada yang lebih penting
63 lagi dari penilaianmu itu, bukan?"pancingnya lagi. "Ya, menang. Dan, hal
ini belum pernah kukatakan kepada siapapun. Bahkan kepada pihak kepolisian
yang tempo hari meminta keterangan padaku juga belum mendengar tentang yang
satu ini" Sikap tenang Dewi Ular membuat Richard yang semula bermaksud
memancing rasa penasaran, justru membuat dirinya sendiri menjadi tak sabar
untuk mengatakan rahasia tersebut. Ia bicara setelah meneguk minuman air
putihnya "Tanpa setahu Tommy, gadis itu sering meneleponku. Baik saat jam
kantor begini, atau saat aku menjelang istirahat malam. Dia mengetahui nomor
telepon kantorku, rumahku, bahkan tahu nomor HPku juga itu karena ketika aku
dan Tommy berkenalan dengannya di ruang pameran, kami sama-sama memberikan
kartu nama padanya" "Diam-diam kau menjalin afair dengannya, begitu?"
"Terlalu jauh kalau dikatakan sebuah afair. Lebih tepatnya, dia sering
curhat padaku lewat telepon, konsultasi denganku tentang pribadi Tommy. Dia
bahkan membuka pintu untukku. Ia berharap sekali aku datang padanya. Tapi
aku nggak enak sama Tommy .Aku nggak mau masalah cewek sampai bisa
memutuskan persahabatanku dengan Tommy. Makanya, aku jaga jarak dengan
Minna." "Jelasnya, dia naksir kamu, begitu?"pancing Kumala. sambil
menghamburkan tawa kecil dalam nada candanya .Richard malu-malu kucing dan
sempat kebingungan menjawabnya "Aku nggak berani menyimpulkan sedalam itu,
ya." katanya dengan ringan dan santai sekali. "Cuma, dalam obrolan tengah
malam, dia pernah bilang padaku." "Dalam telepon?"
64 "Ya, dalam telepon Hmm, dia bilang bahwa Tommy itu sebenarnya bukan tipe
cowok yang sesuai seleranya. Tommy cenderung mengutamakan sex dan nafsu
semata dalam pergaulan ini. Sedangkan aku, menurutnya, cenderung
mengutamakan persahabatan yang akrab dan bisa menghargai pribadi seorang
wanita. Ia suka cowok yang begitu." "Apa komentarmu?"tanya Kumala seraya
tersenyun canda. "Aku menanggapi dengan canda, nggak serius. Setidaknya aku
ingin dia mengetahui bahwa aku bukan lelaki yang mudah jatuh cinta dan
gampang luluh dengan sanjungan diplomatis macam itu" "Apakah sejak kematian
Tommy dia sudah pernah menghubungimu?" "Ya Tiga kali dia meneleponku, satu
kali aku menghubungi HPnya Dan, dia sangat ketakutan. Takut dituduh membunuh
Tommy. Menurut keteranganya, malam itu diamarah pada Tommy yang selalu
membujuknya agar mau diajak kencan. Lalu, dia pulang pakai taksi, dan
membiarkan Tommy kehilangan jejaknya. Tommy memang datang kerumahnya, namun
ia tidak buka pintu buatTommy .Ia kecewa berat kepada Tommy, sehingga tak
mau tahu lagi tentang Tommy. Maka, ia sebenarnya nggak tahu, malam itu Tommy
pergi kemana setelah gagal menemuinya dirumah." "Kau tahu rumahnya?" Richard
diam sebentar, meneguk minumannya diakhir santap siang itu. Kemudian baru
menjawab dengan jelas. "Dulu ia pernah sebutkan daerah tempat tinggalnya,
tapi aku nggak berusaha mengingat-ingatnya. Sebab, aku
GADISPENUNGGUJENAZAH 1 65
H - memang nggak punya keinginan untuk datang kerumahnya. Khawatir bentrok
sama Tommy. Pasti nggak baik jadinya kalau sampai Tommy memergoki aku datang
kerumahnya. Jadi, sampai sekarang aku memang nggak tahu di mana tempat
tinggalnya." "Sayang sekali..," gumam Kumala pelan sambil manggut-manggut.
Ia sudah selesai makan sejak tadi. "Tapi kalau kau membutuhkannya, aku bisa
minta alamat tempat tinggalnya secara lengkap. Aku bisa berlagak mau datang
kesana." "Terima kasih banyak atas bantuanmu itu, Richard Kau benar-benar
seorang teman yang baik bagikujika kau mau memberikan alamat tempat tinggal
Minna." "Akan kuusahkan secepatnya!" kata Richard penuh semangat. Ia
terkesan ingin dikagumi oleh Kumala dengan cara seperti itu. "Kalau boleh
kutahu," katanya lagi". apa rencanamu kalau sudah mendapatkan alamat tempat
tinggal Minna" Apakah menurutmu gadis itu terlibat dalam kasus pembunuhan
atas diri Tommy?" "Setidaknya ada beberapa keterangan yang bisa dia berikan
pada kita. Kadang kita anggap sepele sekali keterangannya, namun bisa
menjadi kunci utama untuk menyingkapkan tabir misteri kematian sahabatmu
itu." Richard manggut-manggut, mengerti betul maksud Kumala. "Seandainya."
Richard tersenyum-senyum. "Seandanya aku bisa memberimu informasi tentang
alamat rumah Minna, apakah kau akan memberiku hadiah yang memadai?" Kumala
memang tertawa lebih renyah lagi, supaya
66 n tampak menanggapi kata-kata itu dengan kelakar .Tak serius. "Boleh
saja. Tapi hadiah apa dulu yang kau inginkan?" Mata teduh yang bening dan
indah bak sepasang berlian itu sengaja menatap Richard lekat-lekat,
seolah-olah mendesak keberanian Richard dalam menjelaskan maksud hatinya
itu. Richard sempat kikuk beberapa saat, namun akhirnya ia beranikan diri
untuk menjelaskan hadiah yang dimaksudkan. "Hadiahnya nggak mahal kok. cuma
kesediaanmu makan malam bersamaku. di Pulau Ayer Apakah kau keberatan?"
"Buat aku pribadi sih, nggak keberatan," kata Kumala kalem. "Tapi tentunya
akan sangat keberatan buat Tante Fully" Seet. Wajah pria berambut cepak itu
menjadi tegang Ia jelas-jelas terperanjat mendengar nama Tante Fully
disebutkan. Wajah putih itu menjadi merah dadu. Senyumnya menjadi canggung
sekali, sementara Kumala Dewi sengaja memandang dengan senyum kemenangan
yang membuat Richard bertambah salah tingkah. Pria berperawakan atletis itu
kelihatan sangat tersudut dan tak berkutik menghadapi Kumala. la tak
menyangka sama sekali bahwa Kumala ternyata telah mengetahui hubungan
rahasianya dengan Tante Fully .Richard seperti jagoan yang terpojok dan tak
bisa bergerak ke sana-sini. Knock out, alias KO. "Aku harus pulang sekarang,
Richard." "Lho, kenapa tergesa-gesa" Bukankah kita baru saja selesai makan"
Masih ada waktu." ia melirik arloinya, lima belas menit lebih, kan?"
67 "Sebentar lagi nyonyamu akan masuk kerestoran ini. Bisa geger kalau aku
nggak segera pulang." "Nyonyamu." Siapa yang kau maksud?" cecar Richard
tampak ingin menahan dan mengulur-ulur waktu supaya tidak segera berpisah
dengan Kumala. Namun gadis cantik jelita yang memiliki kepekaan indera
keenam itu hanya tersenyum manis sambil berkemas. "Aku belum berkeluarga,
Kumala Akunggak punya nyonya!" "Induk semang mungkin kaupunya" "Ah, ngaco
aja kau ini,"Richard teriawa sumbang, tapi tampak kebingungan ketika Kumala
mulai berdiri "Terima kasih atas undangan makan siangnya ini, Richard."
"Kalau begitu. biar kuantar kau!" Richard buru-buru menggalkan dua lembar
uang nominal seratus ribu di meja, sebagai pembayaran rekening makan
siangnya. Ia segera berjalan cepat menyusul Kumala yang sudah mendekati
pintu keluar. Kumala tetap melangkah dengan anggun dan mempesona sekali,
membuat setiap mata memperhatikannya. "Kumala, tunggu...!"sergah Richard,
dan ia berhasil menahan langkah kaki Kumala yang ingin menuruni tangga
didepan pintu masuk itu. Sandhi yang sejak tadi menunggu di mobil segera
menghidupkan mesin mobilnya melihat Kumala sudah keluar dari restoran
bergengsi itu. "Kumala, izinkan aku mengantarmu. Kali ini saja!" "Richard,
kau sungguh baik"Kumala tetap ramah."Tapi sayangnya aku kemari bersama
sopirku. Kurasa lain kali kaubisa mengantarku pulang. Toh kita bertemu bukan
hanya
hari ini?" 68
"Mobil BMW hijau giok itu mendekati Kumala. Namun berhenti sebentar karena
ada sebuah Baby Benz hitam yang menurunkan penumpangnya tepat di depan
Kumala dan Richard. Penumpang mobil itu adalah empat wanita jetset yang
agaknya ingin menikmati hidangan makan siang di restoran itu juga. Namun
salah seorang dari keempat wanita jetset itu tercengang menatap Richard
dengan mata lebar. "Richard."!"sapanya dengan nada ketus. Richard salah
tingkah, segera menjauhi Kumala dan menyambut kehadiran perempuan berpakaian
jas formil yang berusia sekitar 42 tahun itu. Kumala Dewi masih
menyunggingkan senyum manis, menahan rasa geli di hatinya. Sebab, ia tahu
bahwa perempuan yang menyapa Richard dan disambut dengan salah tingkah itu
tak lain adalah istri bankir kondang yang akrab dipanggil sebagai Tante
Fullyitu. "Kau ada disini" Apa yang kaulakukan disini bersama gadis itu,
Richard" Tante Fully menampakkan kecemburuannya. Ia melirik Kumala dengan
ketus sekali. "Himm, eeh. sedang makan siang, Tante. Dan. dan, ohya.
kenalkan, ini relasi saya, Kumala, namanya." "Selamat siang, Tante,"sapa
Kumala lembut, sopan dan ramah sekali. Namun uluran tangannya tak disambut
oleh tante Fully. Ia justru dipandang semakin tajam oleh Fully, terkesan
sangat bermusuhan sekali "Himmh!"Tante Fully mencibir."Enak ya makan siang
sama Richard" Sudah yang keberapapuluh kalinya anda makan siang bersama
Richard, hmm?" "Ah, baru kali ini kok, Tante. Itupun karena ada pembicaraan
penting yang harus kami lakukan." Tak peduli ditinggal masuk lebih dulu oleh
ketiga wanita
69 lainnya, Tante Fully semakin menampakkan sikap ketusnya kepada Kumala.
"Pembicaraan penting soal apa" Sex after lunch"!" "O, tidak seburuk itu,
Tante, Silakan tanyakan sendiri kepada Richard Permisi"sambil senyum
keramahan yang kian membuatnya semakin tampak cantik menawan menyertai
kepergian Dewi Ular .Entah kata-kata kecaman apalagi yang dicecarkan Tante
Fully kepada Richard, tak begitu jelas didengar Kumala, karena detik
berikutnya Kumala sudah masuk kedalam mobil dan pergi dari tempat itu.
Didalam mobil ia masih cekikkan geli melihat dari spion, Richard
dituding-tuding oleh Tante Fully, lalu diseret masuk kedalam Baby Benz hitam
yang berhenti belum terlalu jauh darinya. Sandhi ikut tertawa geli mendengar
cerita Kumala tentang kecemburuan tante Fuly kepada Richard. Namun sempat
terlontar ucapan Sandhi atas kecemburuan perempuan itu yang dapat
mengakibatkan hal buruk baik terhadap Richard maupun Kumala sendiri. l
"Nggaklah. Richard pasti bisa mengatasi kecemburuan perempuan itu. Aku tahu,
pemuda itu pandai menjinakkan kemarahan Tante Fuly dengan gayanya sendiri.
Pasti Richard juga akan mencegah hal-hal tidak baik yang akan dilakukan
Tante Fully padaku, kalau toh perempuan itu memang bermaksud nggak baik
terhadapku" "Semoga saja begitu. Soalnya, kudengar kemarin di dalam mobil.
Jessica bicara tentang gaya mafianya Tante Fully dalam menyelesaikan
persoalan pribadi dengan pihak lain. I "Lupakan soal itu. Sekarang kita
menuju ke Planet Plaza."
70 ."Lho, bukan kembali kekantor?" "Nggak. Aku mau temui si Mina disana"
"Oh,jadikau sudah dapat informasi dari Richard dimana gadis itu berada?"
"Aku mencuri memory yang tersimpan dalam benaknya sewaktu dia bicara tentang
alamat rumah Minna. Dia sengaja menyimpan keterangan tentang alamat yang
diberikan Minnajika dia ingin menemui gadisitu. Pada waktu dia ragu-ragu
menyebutkannya, aku sudah lebih dulumencuri informasi tersebut. Ternyata
gadis itu punya kantor di Planet Plaza, sebuah Money Changer yang
dikelolanya sendiri. Sebenanya Richard sudah pernah datang kesana satu kali
tanpa setahuTommy, tapi hal itu sengaja nggak dikatakannya padaku. Dia mau
gunakan informasi penting itu untuk memperdayaku, biar mau dijadikan makan
malam dan halhal lain lebih jauh lagi. Tapi." "Kamu curi duluan, begitu"
Bisa saja kau ini, Mall" Sandhi tertawa antara kagum dan geli. Namun ia tahu
persis kebiasaan majikan cantiknya itu. Setiap ada orang yang bermaksud
ngerjain Kumala, pasti kebobolan. Orangitu lebih dulu dikerjain oleh Kumala
dengan cara-cara gaib yang tak menimbulkan kecurigaan bagi orang tersebut.
Dian-diam Sandhi sendiri juga ingin bicara mengetahui hasil pertemuan Kumala
dengan Minna .Benarkah gadis itu terlibat kasus kematian Tommy, seperti
dugaan Buron beberapa hari yang lalu itu"
skusik 71 5 WAJAH cantiknya Fiora petang itu tampak murung. Ada duka yang
dibendungnya tanpa air mata. Ia sengaja tak mau bicara baik kepada Sandhi
atau Buron, sebelum ia bertemu dengan KumalaDewi. Bahkan ketika Mak Bariah,
pelayan urusan dapur di rumah Kumala itu menawarkan minuman dan hidangan
kecil bikinan sendiri, Fiora hanya menggelengkan kepala. Ia juga lebih suka
duduk sendirian di pendapa belakang rumah. "Ada apasih dengan si centil
Fiora itu, Ron?"tanya Sandhi "Manakutahu. Ditanya daritadi jawabnya cuma
geleng kepala atau mengangguk lesu." "Kayaknya dia meyimpan kesedihan yang
cukup dalam, mengguncangkanjiwanya Coba kau teropong batinnya, ada apa
sebenarnya!" "Ah, buang-buang energi. Entar juga dia ngomong sendiri kalau
Kumala udah pulang dari rumah Pramuda" "Uuh, disuruh meneropong sebentar
saja malas luh" Sandhi bersungut-sungut kesal kepada Buron. Sementara itu
Buron semakin cuek, sibuk dengan merapikan diri di depan cermin. "Elu mau
kemana Ron?" "Kerumah Jessica Tadi dia meneleponku, memintaku
72 - datang menemuinya," seraya menyemprotkan sebotol parfum dibajunya u
"Ya, ampun. pakai parfum segala?"Sandhi menertawakan. "Memangnya yang boleh
pakai parfum cuma elu aja?" "Tapi itukan parfumku, Ron" "Tapi yang punya ide
beli parfum ini kan aku, wee." Past. past. psstt. psssttt. "Hoey, pakai
parfum apa mandi luh. Buayak banget?" Sandhi merampas botol parfum beraroma
eksklusif itu. Buron cueksaja Mematut-matut diri didepan cermin .Sandhi
menggerutu sambil bersungut-sungut, lalu menyimpan parfum kealmari
pakaiannya "Jin paling ganjen cuma kamu doang, tahu?"kecam Sandhi . Buron
tetap kalem. "Masa'bodo luh mau bilang apa kek, yang penting malam ini aku
akan happy bersama cewek sexy:Jessica Simpson." "Ngaco loh. Jessica Simpson
itu penyanyi bule Ngaku ngaku punyakenalan Jessica Simpson segala, mending
lu tahu lagu-lagunya!" "Tahu dong. Masa cowok trendy paling funky kayak gini
nggak tahu lagu-lagunya Jessica Simpsonsh"Himm, sory ya"Buron melirik dan
mencibir berlagak sombong. Sandhi ingin tertawa tapi ditahannya cenderung
menonjol kan kesinisannya "Coba, lagunya Jessica Simpson yang kayak apa,
hayo."!" Buron pun melantunkan lagu sambil masih bercermin "I saw you
hanging
ADISPENUNGGUJENAZAH 73
You were with yourcrew
I was with mine too
You took me by surprise
... mie baygon rasa jahe."
Plook. Pantat Buron dipukul Sandhi memakai sandal jepit sambil tertawa
keras. Syair ngaco yang diucapkan Buron mengundang gelak tawa mereka,
sampai-sampai Mak Bariah menghardik mereka agar tidak bertingkah seperti
orang gila.
Biasanya gelak tawa mereka memancing inisiatif Fiora untuk segera ikut
nimbrung. Tapi agaknya kali ini senda gurau mereka sama sekali tak membuat
Fiora tergelitik. Bahkan menjadi kesal dan muak oleh tingkah mereka yang
berani terbahak-bahak jika Kumala tidak sedang berada di rumah.
Setelah Buron akhirnya benar-benar pergi menemui Jessica, Sandhi pun merasa
kesepian, tanpa teman canda Maka, ia mendekati Fiora yang masih duduk
dilantai pendapa sambil bersandar pada salah satu tiang di ujung tangga
.Kehadiran Sandhi tidak membuat Fiora ngerubah posisi atau menghentikan
lamunan sedihnya. Teguran dan kelakar Sandhi tak digubrisnya sama sekali
.Akhirnya pemuda yang sekarang agak gemuk ketimbang sewaktu menjadi sopir
taksi dulu itu ikut-ikutan duduk ditepian tangga pendapa. Sebatang rokok
dinyalakannya. Sikapnya mulai serius. seolah-olah ikut prihatin atas apapun
yang membuat sedih hati Fiora.
"Lebih baik kau telepon Kumalasaja .Jangan bersifat menunggu begini. Dia
kalau dirumah Bang Pram suka nggak ingat waktu."
| Pancingan ini berhasil membuat Fiora bicara setelah menarik nafas
dalam-dalam. "Kamu aja deh yang telepon dia Aku nggak berani mengganggu
kesibukannya" "Aku juga nggak berani kalau nggak ada berita penting"
"Ngapain sih Kumala dirumah Bang Pram?" "Tadi sih dari kantor dibawa pulang
sama Bang Pram, diajak nganterin Emafie, istri Bang Pram, untuk periksa
kandungan. Kan bulan ini katanya usia kandungan Emafie genap sembilan
bulan." "Kira-kirakalau ditelepon, Kumala jadi jengkel nggak ya?" "Asal
alasannya kuat, memang penting. kurasa dia nggak jengkel. Sebenarnya Kumala
sih nggakapa-apa kalau lagi begini terus kita desak supaya lekas pulang.
Selama ini memang dia nggak pernah marahsih. Cuma, aku dan Buron selalu
merasa takut sendiri. Takut kalau Kumala marah karena merasa terganggu
acaranya. Maka, sampai sekarang kami nggak berani mengganggu acaranya,
kecuali memang alasan kami cukup kuat .Misalnya ada masalah yang sangat
urgent dan harus segera ditangani" Fiora sudah mengeluarkan HP-nya darisaku
blusnya, tapi masih ragu-ragu menghubungi Kumala, sehingga Sandhi bertanya
dengan sikap serius. Seakan siap membantu mempertimbangkan masalahnya "Ada
apa sih sebenarnya, Fi" Kalau aku tahu persoalannya, aku berani menelponkan
Kumala" Sekali lagi gadis cantik itu menarik nafas dalam-dalam. Ia sempat
berpikir, mestinya memang ia tak perlu merahasiakan masalah pribadinya
kepada Sandhi atau yang
75 lain, sebab ia sudah dianggap keluarga sendiri oleh mereka, terutama
sejak ia tanpa sengaja terbawa dalam petualangan gaib si Dewi Ular hingga
mengetahui banyak hal mengenai alam gaib serta makhluk-makhluk penghuninya,
(Baca serial Dewi Ular dalam episode "KUPU-KUPU IBLIS"). Jika ia masih
bersifat tertutup, maka berarti dia sendirilah yang menciptakan jarak antara
dirinya dengan Kumala dan orang-orangnya. Padahal dia berharap dengan
menjalin hubungan persaudaraan sangat erat dengan mereka, setidaknya Kumala
tak keberatan jika mengajarkan padanya satu-dua ilmu gaib yang dapat
dijadikan bekal di masa depannya. Maka, ketika Sandhi memberi pengertian
lagi tentang keterbukaan mereka sebagai orang-orangnya Kumala, Fiora
akhirnya tak segan-segan lagi bicara apa adanya kepada Sandhi. "Rome sudah
empat hari ini nggak pernah datang menemuiku atau menelponku" "Rome cowokmu
itu?" Fioramengangguk "Biasanya paling tidak sehari sekali dia calling aku,
dimanapun dia berada." "Mungkin dia sangat sibuk dengan pekerjaan kantornya.
Kamujangan buruksangka dulu, Fi. Ntar bikin batin tersiksa lho." "Tapi kata
teman-temannya, sudah empat hari ini Rome. nggak masuk kantor. Ditempat
kostnya akunggak pernah berhasil menemuinya. Kata teman kantornya yang satu
kostnya dengannya, Rome sudah empat hari nggak pulang." "Mungkin kerumah
orangtuanya." "Aku sudah menghubungi ke Tangerang dan kata
kakaknya, sudah dua minggu lebih Rome nggak pulang ke rumah orangtuanyaitu.
Nggak ada yang tahu dimana Rome saat ini. Akujadi cemas sekali, San." Sandhi
diam termenung, mencoba mencari alternatif positif.Setidaknya alternatif itu
bisa menenangkan hati Fiora yang gundah dan dicekam kekhawatiran itu. Namun
sebelum ia bicara, ternyata Fiora lebih dulu melanjutkan kata-katanya tadi.
"Tapi teman fitness-nya bilang.". "Kapan kau bertemu temannya itu?" "Tadi
pagi, waktu aku mau ambil uang di ATM." "Himm, terus."!" Sandhi menatap
penuh antusias sekali. "Kata temannya itu, empat hari yang lalu ia melihat
Rome asyik ngobrol di sebuah coffee shop bersama Machita." n "Siapa itu
Machita?" "Gadis yang menjadi guru senam di club kebugaran tempat Rome
fitressitu. Dan mestinya hari Jumat kemarin Rome punya jadwal hadir ditempat
fitnessnya, tapi kata temannya itu, Rome nggak hadir .Aku jadi cemas sekali,
San. Cemas dan takut kalau-kalau Rome mengalami nasib seperti Tommy dan
gadis bernama Minna itu." "Kalau begitu." Sandhi diam sangat merenungkan
beberapa kemungkinan negatif yang dicemaskan Fiora itu. Akhirnya, ia
memutuskan untuk menghubungi Kumala .Dia sendiri yang akan menelepon Kumala
dan menjelaskan persoalan yang dihadapi Fiora itu. "Menurutmu, mungkinkah
gadis yang bernama Minna itu punya nama lain: Machita, misalnya?" tanya
Fiora
77 sebelum Sandhi menggunakan HP yang dipinjamkannya di tempat itu juga.
"Aku nggak bisa berpendapat apa-apa, Fi. Yangjelas. waktu aku dan Kumala
datang ke Money Changer di Planet Plazaitu, para pegawai di sana tidak ada
yang mengenal nama Mina. Aku dan Kumalajadi bingung sendiri. Lalu, dua hari
kemudian aku dan Kumala kembali kesana, dan mendapat jawaban yang sama.
Orang-orang yang bekerja di Money Changer itu sama sekali tidak mengenal
nama Minna. Bahkan kami menemui managenya, tapi ternyata dia juga tidak
tahu-menahu tentang nama Mina itu." 'Menurut prediksi Kumala, ternyata
alamat yang dicurinya dari benak Richard itu hanya alamat insidentil saja.
Tempat pertemuan Richard dengan Minna, yaitu di Money Chager yang ada di
Panet Plaza. "tapi...akupunya dugaan sendiri, bisa saja sebenarnya Minna
memang ada ditempat itu, namun menggunakan nama lain. Entah bernama
sapa,yang jelas bukan nama Minna" "Hal itu sudah kaukatakan kepada Kumala?"
"Belum, karena baru tadi sore terlintas gagasan seperti itu dalam benakku,
waktu aku pulang dari kantor tanpa Kumala." "Duh, gimanaya."!"Fiora semakin
tampak cemas dan sedih "Kalau ternyata Machita itu adalah Minna, dan tenyata
Minna adalah pelaku utama yang membunuh Tommy, ooh.akutakut membayangkan
nasib Rome deh, San." "Makanya.coba kita bicarakan dengan Kumala nanti .Ini
masalah serius. Nggak bisa buat main tebak-tebakan." kata Sandhi seraya
mulai menekan angka-angka pada HP
| nya Fiora itu. "Mendingan si Machita itu bukan Minnadeh. Biarin aja Rome
minggat bersama guru senam itu, ketimbang kutemukan bernasib seperti Tommy,
ochhh.aku bisa mati ketakutanjika tiap malam terbayang kengerian itu"desah.
Fiora seperti bicara sendiri. Namun agaknya dirumah Pramuda, kakak angkat
Dewi Ular yang pertama-tama menemukan Kumala saat gadis itu jatuh ke bumi
dari Kahyangan, ternyata ada masalah sendiri yang harus ditangani dan
diselesaikan malamitujuga. Di luar dugaan ternyata Emafie kenal baik dengan
Tante Fully. Perempuan itu sengaja datang ke rumah Pramuda dengan maksud
ingin membeli sebidang tanah milik Ema yang selama ini tidak tergarap
sebagai lahan perkebunan yang produktif sekali. Pendekatan secara
kekeluargaan dilakukan oleh Tante Fully dengan berkunjung ke rumah Emafie.
Ternyata disana ia justru bertemu dengan Kumala dan emosinyapun spontan
terbakar. Bermula dengan sindiran pedas, yang akhirnya menjadi kecaman keras
ditujukan langsung pada Kumala. Hal itu membuat Pramuda dan Emafie buru-buru
meredakan tudingan-tudingan kasar Tante Fully yang sebenarnya sangat tidak
ethis jika dilakukan oleh wanita karir terhormat seperti Tante Fully itu.
"Gara-gara kenal dia, Richard akhirnya kabur dan tak mau memenuhi
panggilanku. Sebelum kenal dia, Ema. Richard tak pernah membangkang
perintahku dan selalu tunduk padaku. Kapan saja dia kuminta datang, maka dia
akan langsung datang menemuiku, dimanapun posisiku berada Tapi gara-gara
gadis ingusan itu, Ema. sekarang
79 R Richard berani menolak panggilanku melalui HP-nya yang langsung
dimatikan begitu dia tahu peneleponnya aku!" ."Tante, tolong jangan bicara
dengan emosi dulu. Kita klarifikasikan secara baik-baik deh," bujuk Kumala
masih dengan sabar, dengan senyum keramahan dan tutur kata yang tetap sopan.
"Eh, youtahu.you sudah ambil I punya kebanggaan! You rampas dia dengan cara
urakan sekali! Ngerti"!"sambil matanya membelalak gusar. Kalau tak dicegah
Pramuda dan Emafie, mungkin Tante Fully telah menerkam atau mencekik Kumala
yang sejak tadi hanya duduk tenang di tempatnya, menampilkan kelembutan dan
kecantikan
anggun penuh pesona. Berkat penjelasan dan bujukan Pramuda dan
Emafie,
akhirnya Tante Fully menurunkan volume suaranya agar
tak terkesan kampungan. Tapi diam-diam Kumala Dewi menghembuskan nafasnya
melalui mulut beberapa kali, dan nafas itu mengandung gelombang getaran
hawasakti yang mampu menenteramkan hati Tante Fully, serta membungkam emosi
kemarahan siapapun yang ada disekitar tempat itu.
"Justru saya sedang menunggu kabar dari Richard
I I tentang seseorang yang kami duga terlibat kasus
pembunuhan Tommy, dua minggu yang lalu. Namun sampai sekarang Richard tak
pernah menghubungi saya baik secara langsung maupun melalui telepon," tutur
Kumala seraya masih menggunakan nafas hawa saktinya yang membuat aroma wangi
khas Kahyangan itu semakin tajam dan menyebar kian luas. Nafas itulah yang
membuat Tante Fully akhirnya duduk termenung dengan wajah sedih,
seolah-olah
BO sangat menyesali sikap kasarnya tadi, serta sangat kecewa dengan
kenyataan yang dialami. Perempuan berambut pendek yang memiliki bentuk tubuh
cukup menarik itu secara emosional menceritakan rasa sedih dan kecewanya
atas kepergian Richard dari pelukannya. Tanpa menyadari bahwa cerita itu
bisa saja diartikan membongkar aib sendiri didepan Emafe, Pramuda dan
Kumala, ia tuturkan kebanggaan-kebanggaannya dalam menjalin hubungan gelap
dengan Richard sebagai alasan mengapa ia tadi sempat uring-uringan kepada
Kumala. Dalam benaknyapun terbayang saat emosi kecemburuannya meledak-ledak
begitu melihat Richard keluar dari sebuah restoran bersama Kumala Dewi.
"Temui aku pukul delapan malam nanti divila pantai" bentak Tante Fully saat
itu kepada Richard. Pria lajang berdada bidang itu ternyata masih patuh
padanya .Richard menemuinya tepat pukul delapan malam disebuah villatepi
pantai, yang merupakan salah satu dari sekian banyak tempat pertemuan
rahasia mereka itu. Wanita agak gemuk tapi masih kelihatan sexy dengan
tinggi sekitar 170cm itu langsung melayangkan tamparannya ke pipi Richard
begitu pemuda itu masuk ke kamarnya. Makian bercampur kecaman dilontarkan
kepada Richard dengan suara keras. Ia tak khawatir kemarahannya itu didengar
orang lain sebab kamarnya memang dirancang kedap suara. Maka, lemparan dua
buah keramik indah berharga mahal yang akhirnya meleset dari tubuh Richard,
lalu pecah membentur dinding itu tak akan ada yang mendengarnya selain
mereka berdua .Richard bersikap lunak, tidak melakukan perlawanan, selain
hanya mencoba
GADISPENUNGGUJENAZAH 81
menjelaskan perkara sebenarnya sambil membujuk agar kemarahan Tante
Fullyitu dihentikan. "Aku wanita terhormat di mata eksekutif manapun, tahu"
Kamu telah mempermalukan diriku, menginjak-injak kehormatanku dengan
mengajak makan siang gadis murahan itu didepan umum! Akujadi muak padamu!
Benci padamu! Benci. Benci. Benci." Baaahk, buuuhk, plok, breet. Amukan
Tante Fully menghadirkan pukulan bertubi-tubi kepunggung Richard, sampai
akhirnya baju Richard robek lebar saat diremas dan ditariknya kuat-kuat.
"Jangan begitu, Tante. Saya. saya tidak akan melakukannya lagi. Sumpah! Saya
tidak akan melakukan hal seperti itu lagi." "Bohong" "Sumpah, Tante
Sumpaah..!"Semakin Richard ngotot, semakin kasar Tante Fully memperlakukan
Richard saat itu. Sekali pun baju Richard sudah koyak-koyak, namun perempuan
itu belum puas melampiaskan kemarahan rasa cemburunya, sehingga Richard
kebingungan menghindari dan menerima apa adanya sambil ampun-ampun. Ia tahu,
apabila ia semakin menunjukkan perlawanan, maka amukan itu akan bertambah
hebat lagi. Oleh karenanya, ia hanya pasang badan. Membiarkan perempuan itu
memukuli dan mencubitinya dengan remasan tangan kasar. "Sudahlah, Tante.
nanti Tante capek sendiri. Nafas Tante sudah ngos-ngosan begitu. Masa'belum
puas sih?" "Belum"bentaknya keras."Lepas semua pakaianmu. Lepas semuanya
sekarang juga!" sambil ia bergegas merdekati almari dan mengambil ikat
pinggang kulit dari
82 dalan almari itu. Richard yang dari dulu seperti budak belian yang
selalu patuh dengan semua perintah wanita kayaitu, benar-benar melepaskan
semua pakaiannya tanpa kecuali. Ia tahu tubuhnya akan dicambuki oleh
TanteFully memakai gesper kulit, namun ia tak bisa melarikan diri atau
berlindung disuatu tempat, karena hal itu hanya akan membuatTante Fully kian
ganas saja. Maka, ia sengaja berdiri disamping ranjang membiarkan perempuan
itu menghampirinya. Yang ia lakukan hanya memasang ekspresi murung,
seolah-olah memohon belas kasihan. Tapi otaknya tetap berputar mencari akal
untuk menghindari cambukan yang tentunya dapat membuat sekujur tubuhnya
bilur-bilur pedih itu.
"Kau harus dihukum cambuk karena kebodohanmu! Hukuman ini harus kau terima
supaya kamu tahu kalau aku nggak suka melihat kamu makan siang dengan
perempuan manapun tanpa kehadiranku disitu, tahu"!"sambil Tante Fully
menggulung sebagian gesper kedalam genggamannya .Sekitar 50 cm panjang sisa
gesper itu terayun-ayun siap dicambukkan kepunggung Richard. Yang dilakukan
Richard hanya melindungi bagian tubuhnya yang vital agar jangan sampai
terkena cambukan.
"Hih!"
Plaak. Bokong Richard disabetnya. Richard terjingkat
sambil menyeringai, walau sebenarnya cambukan itu tak seberapa keras karena
tampaknyaTante Fully agak ragu
ragu untuk melakukan cambukan secara serius. Sikap keragu-raguannya itu
buru-biru dimanfaatkan oleh Ricarhid dengan merinth palsu sambil
mengusap-usap bokongnya Yang agak merah sedikit itu
"Aduh, sakit sekali, Tante."
83 "Hatiku lebih sakit melihatmu berdua dengan gadis itu, tahu?" "Tunggu,
Tante. "sergah Richard ketika cambukan kedua mau dimulai Richard mendekati
perempuan itu. "Boleh saja Tante mencambuki saya sepuas-puasnya, tapi asal
jangan sampai mengenai yang satu ini, ya?" Mataperempuan itu melirik
kebagian bawah Richard. "Biarin! Justru yang itu yang akan kucambuk seratus
kali. Biarpuas hatiku menyakitimu!" geramnya dengan mendelik garang "Puas
menyakitisaya, tapi kalau akhirnya nanti yang Tante cambukini rusak, maka
Tante tidak akan mendapat kepuasan yang lebih besar artinya dari kepuasan
menyakiti saya tante." "Aku tidak butuh kepuasan yang itulagi!" "Tante tidak
butuh, tapi saya masih butuh dan tidak bisa memperolehnya selain dari
kemesraan Tante sendiri" "Omong kosong" dengusnya sambil buang muka
.Cemberut. Richard mulai melihat titik kelemahan perempuan itu, sehingga ia
semakin mendekat dan menggenggam dengan perempuan yang hanya mengenakan
miniset dari kain sutera halus warna hitam kontras dengan kulitnya yang
putih itu "Untuk yang satu ini, saya tidak pernah berani omong kosong,
Tante. Sejujurnya, malu tak malu saya bilang terus terang, cuma Tante Fully
yang bisa membuat saya mencapai kepuasan." "Aku belum selesai menghukummu,
Richard" ia menatap tajam. i Richard tersenyum lembut. "Bagaimana
kalau
84 hukumannya saya tebus dengan cumbuan maha dahsyat" Hn.?" Tangan
perempuan itu sengaja sedikit ditarik hingga menyentuh tubuhnya Richard
mulai bergerak-gerak nakal, seakan menggelitik tangan Tante Fully dengan
bagian yang tak boleh dicambuk itu. Gerakan lembut Richard membangkitkan
seekor kobra yang tertidur sejak tadi. Tante Fully mulai gundah hatinya
Reaksi pada jari tangannyamulai dirasakan oleh Richard. "Atau.sisa
hukumannya dilanjutkan nanti saja kalau kita sudah sama-sama berada di
puncak paling tinggi dari seluruh puncak kemesraan, Tante?" bisiknya sambil
menciumi telinga TanteFully. Perempuan itu takmenghindar, namun masih
menggeram cemberut, menghabiskan sisa kemarahannya "Aku masih benci padamu!"
"Boleh saja."bisik Richard makin merapatkan badan. Ciumannya merayap ke pipi
Tante Fully. Wajah itu dipalingkan pelan-pelan dengan tangan mengusap pipi
yang satunya. "Lampiaskan kebencian Tante dalam lautan cinta kita
Emoticon