Jangan Lupa Puasa Sunnah Bulan Rajab

Jangan Lupa Puasa Sunnah Bulan Rajab

Sahabat ... Untuk tahun ini 1 Rajab 1442 Hijriyah jatuh pada hari Sabtu, 13 Februari 2021.
Bulan Rajab merupakan salah satu bulan istimewa bagi umat Islam.
Jika melakukan amalan di bulan ini akan mendapatkan ganjaran istimewa dan bisa menghapuskan dosa.

Lantas kapan jadwal puasa Rajab dimulai? Berikut penjelasannya.

1. Waktu Puasa Rajab

Waktu puasa Rajab sama seperti menjalankan puasa Ramadhan dan puasa lainnya, yaitu mulai masuknya imsak atau setelah ibadah Shalat Subuh, hingga berkumandang waktu Shalat Maghrib.

2. Berapa hari puasa Rajab yang dianjurkan?

Menurut berbagai pandangan ulama, puasa Rajab bisa dilakukan pada awal bulan, tengah bulan, atau akhir bulan Rajab. Sementara jumlahnya pun tidak ada kewajiban khusus, karena puasa Rajab adalah puasa sunnah .

Namun berbagai pandangan ulama menyatakan ada waktu-waktu khusus yang dianjurkan dalam menjalankan puasa Rajab.
Menurut Riwayat al-Thabarani dari Sa'id bin Rasyid:
"Barangsiapa berpuasa sehari di bulan Rajab, maka ia laksana berpuasa setahun, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya pintu-pintu neraka jahanam, bila puasa 8 hari dibukakan untuknya 8 pintu surga, bila puasa 10 hari, Allah akan mengabulkan semua permintaannya....."

Menurut Ibnu Abbas ra. berkata :
"Puasa di awal bulan Rajab dapat menghapus dosa (kafarat) selama 3 tahun, dihari kedua menjadi kafarat selama 2 tahun, dihari ketiga menjadi kafarat selama 1 tahun, kemudian di setiap hari sesudah itu menjadi kafarat selama 1 bulan".
(HR. Abu Muhammad Al-Khalali, Dimuat dalm kitab Jami'Ush-Shaghir)

Sedangkan menurut almarhum Kiai Maimoen Zubair, puasa Rajab bagus dilakukan pada tanggal 1 hingga tanggal 10 Rajab .
"Dalam bulan Rajab hendaknya kita melaksanakan puasa Rajab. Puasa Rajab itu bagusnya dilakukan mulai tanggal satu hingga tanggal 10" jelas almarhum Kiai Maimoen Zubair.

"Jika tidak kuat, puasalah hanya tanggal 10. Jika kuatnya dua hari, puasa tanggal 1 dan 10. Ini bagus. Bulan Rajab kita puasai" tambahnya.

Alasan anjuran puasa di tanggal 1-10 Rajab?

Almarhum Kiai Maimoen Zubair dalam ceramahnya menyampaikan anjuran waktu tersebut karena perjalanan hadirnya Nabi Muhammad sebagai utusan Allah.

"Sebab apa? Sebab pada tanggal 10 Rajab Sayyidah Aminah berkumpul dengan Sayyidina Abdullah. Kalian sudah faham "berkumpul" belum?"

"Malam Jumat tanggal 10 Rajab Sayyidah Aminah dan Sayyidina Abdullah berkumpul, tahu kumpulnya pengantin? Tahu? Kumpul pada malam Jumat tanggal 10 Rajab maka turunlah sukma Sayyidina Abdullah kepada Sayyidah Aminah bersama dengan turunnya nur (Cahaya) Kanjeng Nabi Muhammad. Maka dari itu, sebisa mungkin puasalah pada tangg 10 Rajab" jelas almarhum Kiai Maimoen.

Kebiasaan berpuasa di Bulan Rajab juga dilakukan pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang tersebut.
"Saya itu puasa Rajab pada tanggal 10 saja. Terkadang tanggal 1 dan 10," kata Kiai Maimoen mengakui kebiasannya menjalankan puasa Rajab.

"Saya itu jadi Kyai tapi wasiat ayah saya: 'Jadilah kyai yang senang enak dunianya juga enak akhiratnya'. Kiai itu bermacam macam. Ada kiai yang tidak memikirkan dunianya. Yang dipikirkan hanya akhirat. Sampai-sampai dia puasa Dawud. Puasa Dawud itu sehari puasa sehari tidak. Melarat apa tidak? Saya sudah tidak kuat dan tidak mau, sebab abah saya pernah berkata: 'Jika bisa, kamu harus enak dunia juga enak akhiratnya'." Tutur almarhum Kiai Maimoen Zubair.

3. Amalan Lain Bulan Rajab

Al Imam As Suyuthi dalam Al Jami' Al Akbar (1/533) menulis, "Rajab bulan Allah, Sya'ban Rasulullah dan Ramadhan bulan umat Rasulullah SAW".

Untuk bisa meraih pahala di sisi Allah tersebut, ada berbagai amalan yang bisa dilakukan. Melansir unggahan Pondok Pesantren Tasywiquth Thullab Salafiyyah (TBS) Kudus, ada sejumlah amalan yang bisa dilakukan selama bulan Rajab.

Tidak hanya meraih pahala, bulan suci ini bisa jadi kesempatan untuk memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosa:

1. Membaca doa ketika masuk bulan Rajab

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Allâhumma bârik lanâ fî rajaba wasya'bâna waballighnâ ramadlânâ

“Duhai Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya'ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadlan."

(Al 'Asqalany, Tabyiinul 'Ajab 'an Syahri Rajab hal 18)

2. Mengangkat tangan dengan membaca istighfar setiap pagi dan sore 70 kali

رَبِّ اغْفِرْ لِي والرْحَمْنِي وَتُبْ عَلَيَّ

Rabbighfirlii Warhamni Watub 'alayya

3. Membaca Sayyidul Istighfar 3 kali pagi dan sore

اللَّهُمَّ أنْتَ رَبّي لا إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِي وأنا عَبْدُكَ وأنا على عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ ما اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرّ مَا صَنَعْتُ أبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عليَّ وأبُوءُ بِذَنْبي فاغْفِرْ لي فإنَّهُ لا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أنْتَ

Allahumma anta rabbii laa ilaaha illa anta khalaqtanii wa anaa 'abduka wa anaa 'alaa 'ahdika wa wa'dika mas tatha'tu a'uudzu bika min syarri ma shana'tu abuu-u laka bi ni'matika 'alayya wa abuu-u bi dzanbii faghfir lii fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta

"Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu, aku akan setia pada janjiku pada-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang aku perbuat. Kuakui segala nikmat-Mu atasku dan aku akui segala dosaku (yang aku perbuat). Maka ampunilah aku, sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau."

4. Membaca tasbih 100 kali

- Tanggal 1-10 Rajab membaca:

سُبْحَانَ اْلحَيِّ الْقَيُّوْمِ

Subhanal hayyil qayyum (100 kali)
"Maha Suci (Allah) Yang Maha Hidup lagi Maha Menguasai Segala Sesuatu"

- Tanggal 11-20 Rajab membaca

سُبْحَانَ اللهِ اَحَدِ الصَّمَدِ

Subhanallahil ahadish shomad (100 kali)
"Maha suci Allah Satu satunya tempat bergantung"

- Tanggal 21-akhir bulan Rajab membaca

سُبْحَانَ اللهِ الرَّؤُفِ

Subhanallahi ar-rouf (100 kali)

5. Jumat terakhir bulan Rajab saat khatib di atas mimbar membaca 35 kali (bisa dibaca saat khatib duduk antara dua khutbah)

أَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهِ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ

Ahmad Rasûlullâh Muhammad Rasûlullâh

"Ahmad utusan Allah, Muhammad utusan Allah."
Sumber : surya.co.id