Ketika
orang-orang yang masuk Islam semakin bertambah setiap hari, tetapi orang-orang kafir semakin berbuat aniaya terhadap Nabi saw.
Mereka
berbuat secara kelompok atau pun perorangan, dan siapa pun yang
beriman kepada Muhammad, mereka akan menerima siksaan yang sangat kejam.
Nabi
Muhammad saw. bersabda:
“Aku
telah dianiaya di jalan Allah, padahal tak seorang pun yang teraniaya. Dan
aku telah ditakut-takuti di jalan Allah, padahal
tidak seorang pun yang merasa takut. Dan telah datang kepadaku antara tiga
puluh hari dan tiga puluh malam, aku dan Bilal tidak mempunyai makanan yang bisa dimakan makhluk hidup, kecuali apa yang
menutupi ketiak Bilal (sangat sedikit).” (Dari At-Turmudzi dan Ibnu Majah).
Penganiayaan
yang diderita Rasulullah, salah satunya adalah perlakuan Abu Jahal, seorang
pembesar Quraisy dan masih terhitung paman Nabi saw. Ketika Rasulullah masuk
Masjidil Haram untuk melakukan shalat dan pada
saat beliau sujud, sebuah
batu besar akan ditimpakan Abu Jahal. Tetapi niat jahat Abu
Jahal gagal, karena tiba-tiba tubuhnya gemetar dan hatinya penuh ketakutan,
sehingga mukanya pucat pasi.
Pada
kesempatan lain, Abu Jahal menyuruh seseorang agar melemparkan isi perut onta di atas kuduk
Rasulullah, pada saat beliau sujud ketika shalat di Masjidil Harám, sehingga Rasulullah tidak bisa bangun.
Ketika
itu, tak seorang pun yang berani menolong Rasulullah karena
khawatir jiwanya terancam oleh orang-orang
kafir
Quraisy. Yang berani menolong
beliau pada saat itu hanyalah putrinya yang bernama Fatimah, dia mengangkat dan
membuang kotoran onta itu dari tubuh
Rasulullah, kemudian membersihkannya.
Di
lain waktu, Abu Jahal pernah lewat di depan Rasulullah, ketika
beliau berada di Shofa. Abu Jahal melontarkan
cacian dengan uca pan yang sebenarnya sangat dibenci dan aib menurut pandangan agamanya
sendiri.
Rasulullah
suatu hari pulang ke rumahnya dalam keadaan kepalanya penuh dengan debu dan
pasir atas perlakuan orang jahil. Salah
seorang putri beliau dengan segera
mengambil air dan membersihkannya sambil menangis.
“Anakku,
janganlah kau menangis, karena Allah telah melindungi bapakmu, ”sabda Rasulullah rnenghibur putrinya.
Dan yang paling menyakitkan adalah perbuatan Uqbah bin Abi
Muith. Ketika Rasulullah shalat di Masjidil Haram. datanglah Uqbah dan langsung
menjerat leher beliau dengan selendangnya, sehingga Rasulullah tidak dapat
bernafas dan tak berdaya untuk melepaskannya. I.
Pada
saat itu datanglah Abu Bakar yang langsung memiting Uqbah dan menghempaskannya,
sehingga jeratan di leher Rasulullah terlepas dan beliau dapat bernafas
kembali.
“Apakah
kamu akan membunuh seorang laki-laki yang menyebutTuhannya
itu
Allah?” kata Abu Bakar. “Sedangkan dia telah datang kepadamu dengan membawa keteranaan-keteranaan
dari Tuhan!” ،
Firman
Allah:
"Maka,
kami memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala. Tidak ada yang
masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling celaka, yang mendustakan
(kebenaran) dan bemaling dari iman.”(Q.S.
92:17-21).
Emoticon