Kisah Islam penuh hikmah kali ini
adalah kisah seorang Arab Badui yang membuat Rasulullah SAW meneteskan air
mata.
Suatu ketika Rasulullah SAW sedang
berthawaf mengelilingi ka’bah, di tengah kekhusyu’an beliau berthawaf, beliau
mendengar seorang Arab Badui (Arab pedalaman) sedang berthawaf sambil berdzikir
“Ya Karim… Ya Karim… Ya Karim…” Mendengar hal tersebut, Rasulullah SAW juga
melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan oleh orang Arab Badui tersebut.
Tak lama kemudian orang Arab Badui
tersebut berhenti di salah satu sisi ka’bah sambil kembali berdzikir “Ya Karim…
Ya Karim… Ya Karim…” Rasulullah SAW yang berada di belakangnya juga turut
melakukan hal yang sama dengan orang Arab Badui itu.
Merasa diolok-olok, orang Arab Badui
tersebut menoleh ke belakang sambil berkata “Wahai orang tampan…! Apakah engkau
sengaja memperolok-olokku karena aku ini orang Arab Badui…? Kalau saja bukan
karena ketampanan dan kegagahanmu, pasti engkau telah kulaporkan kepada kekasihku
Muhammad Rasulullah SAW…!”
Mendengar perkataan tersebut Rasulullah
Muhammad SAW tersenyum lalu bertanya “Wahai orang Arab, tidakkah engkau
mengenali Nabimu…?”
“Belum…” jawab orang Arab Badui itu
singkat.
Rasulullah SAW kembali bertanya
“Bagaimana engkau beriman kepadanya sementara engkau belum pernah bertemu
dengannya sama sekali…?”
“Aku mempercayai kenabiannya meskipun
aku belum pernah melihatnya dan meyakini ajaran yang ia bawa meskipun aku belum
pernah bertemu dengannya…!” Jawab orang Arab Badui itu dengan mantap.
Mendengar jawaban itu Rasulullah SAW
berkata kepadanya “Wahai orang Arab… ketahuilah akulah nabimu di dunia dan
penolongmu di akhirat nanti…!”
Mengetahui hal tersebut, orang Arab
Badui itu tercengang dan seolah tidak percaya “Tuan ini adalah Nabi Muhammad…?”
“Ya…!” Jawab Rasulullah SAW meyakinkan.
Tanpa
ragu lagi orang Arab Badui itu langsung
menundukkan tubuhnya hendak
mencium kaki Rasulullah SAW. Menyadari apa yang hendak dilakukan orang
Arab Badui tersebut, Rasulullah SAW menahan tubuh orang Arab Badui tersebut
kemudian berkata “Wahai orang Arab, janganlah engkau melakukan hal seperti itu,
apa yang hendak engkau lakukan itu adalah perbuatan yang biasanya dilakukan
seorang hamba sahaya terhadap tuannya…
ketahuilah, sesungguhnya Allah mengutusku bukan untuk menjadi orang yang
takabur yang selalu minta dihormati dan diagungkan, akan tetapi Allah
mengutusku kepadamu adalah untuk membawa risalah Allah …
Pada saat yang bersamaan Malaikat
Jibril turun kepada Rasulullah SAW dan menyampaikan firman dari Allah “Ya
Muhammad…! Allah As-Salam menyampaikan salam untukmu dan berfirman “katakanlah
kepada orang Arab itu agar tidak terpesona
dengan belas kasih Allah, ketahuilah bahwa Allah akan menghisabnya di
padang mahsyar nanti, akan menghitung seluruh amalannya mulai dari yang paling
kecil maupun yang paling besar.”
Setelah Jibril AS pergi Rasulullah SAW menyampaikan kabar
yang diterimanya kepada orang Arab Badui tersebut. Mendengar kabar yang
disampaikan Rasulullah SAW tersebut, orang Arab Badui itu merespon “Demi
keagungan dan kemuliaan Allah…! Jika
Allah hendak melakukan perhitungan atas amalanku, maka aku juga akan
melakukan perhitungan dengan Allah…!”
“Apakah yang hendak engkau perhitungkan
dengan Allah…?” Tanya Rasulullah SAW kepada orang Arab Badui itu.
“Jika Allah akan memperhitungkan
dosa-dosa yang pernah ku perbuat, aku akan memperhitungkan betapa besar ampunan
dari-Nya. Jika Allah memperhitungkan kekikiranku, aku akan memperhitungkan betapa luas
kedermawanan-Nya.” Jawab orang Arab Badui itu.
Mendengar jawaban dari orang Arab Badui
itu, air mata Rasulullah SAW meleleh menyadari bahwa apa yang dijelaskan orang
Arab Badui itu sangat benar, Allah Maha Pengampun dan Allah Maha Pemurah.
Karena hal tersebut Malaikat Jibril AS
kembali turun dan berkata kepada Rasulullah SAW “Ya Muhammad…! Allah As-Salam
menyampaikan salam untukmu dan berfirman “berhentilah engkau menangis,
sesungguhnya karena tangisanmu itu
Malaikat penjaga Arsy lupa dengan tasbih dan tahmidnya sehingga membuat
Arsy berguncang, dan katakanlah kepada orang Arab Badui itu bahwa Allah tidak
akan menghisabnya, Allah telah
mengampuni dosa-dosanya dan ia akan menjadi temanmu kelak di surga.”
Mengetahui berita tersebut, orang Arab
Badui itu menangis tak dapat menahan keharuan mendapatkan berita yang amat
sangat membahagiakan.
Emoticon