Nasehat untuk Sang Khalifah


Salah satu riwayat menceritakan sebuah kisah Buhlul dengan Khalifah Harun al-Rasyid. Buhlul yang dilecehkan oleh masyarakat Baghdad pada saat itu dengan julukan al-majnun alias orang gila.

Padahal sejatinya ia adalah seorang bijaksana dan paling berakal di zamannya. Para ulama pada masanya juga banyak yang mengambil hikmah dan istifadah serta mauidzoh dari sufi ini.

Wahai Bahlul, kapan kau sembuh dari gilamu? tanya Khalifah Harun al-Rasyid.

Ia balik bertanya,"Aku apa engkau yang gila, wahai Khalifah?

Khalifah menukas, "Kau yang setiap hari duduk di atas kuburan yang gila". 
Bahlul menjawab, "Aku yang waras!" 
"Kenapa begitu?" 
Bahlul menjawab, "Ya, karena aku tahu bahwa istana dan kekuasaanmu -sembari menunjuk istana Harun- akan musnah. Dan di situ (menunjuk kuburan) kau akan abadi. Oleh karenanya aku mempersiapkan diri untuk tinggal kekal di sini. Sementara engkau justru menyibukkan diri dengan membangun istanamu yang kelak atas takdir-Nya ia akan punah! Kau terlihat begitu membenci kuburan sedangkan di situlah kelak tempat peristirahatan terakhirmu!" Buhlul melanjutkan,"Jika demikian adanya, lalu siapa di antara kita yang gila! wahai khalifah?!" Khalifah Harun diam sejenak tanpa mampu bicara. Lalu ia berkata kepada Buhlul sambil menangis terisak, "Demi Allah. Benar sekali apa yang kau katakan, wahai Buhlul." Khalifah meminta nasihat dan petunjuk sang sufi ini. Ia berkata, "Nasihatilah aku, wahai Bahlul."

Cukuplah kau pegang dan amalkan kitabullah." Khalifah melanjutkan, "Baiklah, apakah kau mengingingkan sesuatu dariku?" "Ya!" Jawab Buhlul. "Ada tiga permintaanku kepadamu yang jika kau sanggup melakukannya aku akan berterimakasih sekali kepadamu!" Pertama, bisakah kau menambah atau memperpanjang usiaku? tanya Buhlul

Khalifah menjawab, "Tentu aku tidak mungkin mampu melakukannya"

"Kedua, mampukah kau menjagaku dari malaikat maut? "Tentu aku juga takkan mampu". Jawab Khalifah "Ketiga, mampukah kau memasukkanku di Surga dan menjauhkan diriku dari api neraka?" Pinta Buhlul "Juga tak mungkin mampu untuk aku lakukan." Buhlul kemudian menukas, "kalau begitu, aku tidak membutuhkan bantuanmu!".....
Salam sehat bahagia semua......