PERINTAH ALLAH MENDIRIKAN KA’BAH

Nabi Ibrahim hidup jauh berpisah sengan Ismail, putranya, dalam waktu yanga cukup lama. Kemuadian datanglah kepadanya perintah yang sangat mulia. Allah telah memerintahkannya untuk membangun Ka’bah di Makah, agar menjadi rumah pertama yang dibangun untuk beribadah kepada Allah.
Nabi Ibrahim kemudian mecari Ismail, dan ditemukannya ketika sedang meruncingkan anak panahnya dekat sumur Zamzam. Mereka kemudian berpelukan saling melepas kerinduan dan kegembiraannya.
Kemudian Ibarahim memberitahukan kepada Ismail, bahwa Allah telah memerintahkan kepadanya agar membangun sebuah rumah untuk beribadah kepada-Nya di tempat ini. Lalu ia menunjukkan tempatnya, yaitu diatas sebuah bukit yang rendah.
“Kerjakan apa yang diperintahkan Tuhaan kepada ayah, dan aku akan membantu di dalam pekerjaan mulia ini,”kata Ismail. Maka mulailah Ibrahim melaksanakan pekerjaannya dibantu oleh Ismail.
“Bawalah batu yang baik kepadaku untuk kuletakkan di sudut, sehingga batu itu menjadi tanda bagi manusia,” kata Ibrahim kepada Ismail.
Malaikat Jibril kemudian memberitahukan dengan batu yang hitam, maka ia mengambilnya dan meletakkan pada tempatnya.
Demikianlah, setiap kali Ibrahim dan Ismail memulai pekerjaannya, mereke berdo’a kepada Allah,”Ya Tuhan kami, terimalah dari kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Ketika bangunan itu telah tinggi, dan Ibrahim yang telah tua dan lemah, sehingga tak kuat mengangkat batu itu ke atas, berdirilah ia di atas sebuah batu, yaitu Maqam Ibrahim.
Dan setiap kali ia menyelesaikan satu bagian dari dinding, berpindah ke bagian lainnya, sedangkan ia tetap berdiri di atas maqamnya. Dan setiap kali ia selesai dari satu dinding, ia memindahkan mawamnya itu ke dinding lainnya.
Demikianlah, hingga sempurna Ibrahim dan Ismail membangun dindind-dinding Ka’bah. Batu menempel di dinding Ka’bah dari dahulu hingga masa Umar bin Khattab yang telah mengundurkan sedikit dari Ka’bah, agar tidak menyulitkan orang-orang yang menunaikan shalat.
Allah menerangkan pmbangunan Ka’bah ini dalam dirman-Nya.
“Dan (ingatlah), ketika kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan kami perintahkan kepada Ibtahim dan Ismail,’Bersihkanlah rumah-rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i’tikaf, yang ruku’, serta yang sujud”.
‘Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdo’a, ’Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman dan sentosa,, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian.’
Dan kepada orang yang kafir pun Aku beri kesenangan sementara, kemuadian aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. Dan (ingatlah), ketika Ibrahim mendirikan meninggikan dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdo’a), ‘Ya Tuhan kami, terimalah dari kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.’ (QS 2:123 – 127)