Sayyidul Istighfar, inilah istighfar yang diajarkan langsung dari Rasulullah
Setiap manusia
tak akan luput
dari yang namanya
dosa, namun yang terbaik dari orang
yang berbuat dosa yaitu orang
yang memohon ampun kepada Allah
dan bertaubat. Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk selalu memohon
ampun dan bertaubat kepada-Nya. Allah
pun berjanji akan mengampuni orang-orang yang meminta ampun dan bertaubat
kepada-Nya. Allah SWT
berfirman :
فَقُلْتُ
اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا
“Maka
aku berkata (kepada mereka), ‘Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu. Sungguh, Dia Maha Pengampun.” (Nuh [71]:10]
فَسَبِّحْ
بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ ۚ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا
Maka
bertasbihlah dengan memuji Rabbmu dan mohonlah ampun kepadaNya. Sesungguhnya Dia
adalah Maha Penerima taubat. (an-Nashr[110]:
3)
Maka dari itu hendaknya
seorang muslim untuk membaca istighfar ketika dia berbuat salah, baik disengaja
ataupun tidak. Lebih-lebih ketika selesai shalat maktubah, karna saat itulah
kita lebih fokus untuk menyadari dosa kita dan meminta ampunan, dan diselain
waktu itu kita lebis sibuk dengan urusan dunia kita dari pada urusan akhirat.
Selain bacaan istighfar yang
biasa kita dengar yaitu استغفرالله العظيم atau dengan tambahan asma’ul husna إنه
كان غفارا, ada lagi
istighfar yang warid atau diajarkan oleh nabi langsung, yang juga
disebut dengan Sayyidul Istighfar, berikut bacaan beserta artinya:
Dalam shohih Bukhari
dijelaskan:
عَنْ شَدَّادِ
بْنِ أَوْسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ : سَيِّدُ الْاِسْتِغْفارِ أَنْ يَقُوْلَ الْعَبْدُ: اَللَّهُمَّ أَنْتَ
رَبِّيْ ، لَا إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا
عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا
صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمتِكَ عَلَيَّ ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ
لِيْ ، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ مَنْ قَالَهَا مِنَ
النَّهَارِ مُوْقِنًا بِهَا ، فَمَـاتَ مِنْ يوْمِهِ قَبْل أَنْ يُمْسِيَ ، فَهُو
مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوْقِنٌ بِهَا
فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّة
Dari Syaddad bin Aus Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam , “Sesungguhnya Istighfâr yang paling baik adalah seseorang
hamba mengucapkan :
(Ya Allâh, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Tuhan yang berhak
disembah dengan benar selain Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku
adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan
kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui
nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku. Sebab
tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau).
(Beliau bersabda) “Barangsiapa mengucapkannya di waktu siang dengan
penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia
termasuk penghuni surga. Barangsiapa membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan
lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk penghuni surga.
Demikian tentang Sayyidul Istighfar semoga bisa bermanfaat bagi para pembaca lebih-lebih kepada penulis sendiri
Mustofa Al-Hasany
Sumber
Emoticon