Nabi Ya’kub
mempunyai dua orang istri kakak beradik, yaitu Laiah dan Rahil. Laban,
mertuanya Ya’kub yang juga masih uwaknya , memberi masing-masing putrinya
seorang budak perempuan.
Laiah diberi
seorang budak perempuan bernama Zulfa, sedang yang bernama Balhah diberikan
kepada Rahil. Kemudian dua istri Ya’kub tersebut menghadiahkan masing-masing
budaknya kepada suaminya, sehingga Ya’kub mempunyai empat orang istri dan mempunyai dua belas anak dari mereka
berempat.
Dari Laiah
dikaruniai enam orang anak yaitu : Raubin, Sam’un, Lawi, Yahudza, Yasakir, dan
Zabolon. Dari Rahil dikaruniai dua orang anak, yaitu Yusuf dan Bunyamin.
Dari Balhah
dikaruniai dua orang anak, yaitu Daan dan Naftalii. Sedangkan dari Zulfa juga
dikaruniai dua orang anak , Jad dan Asyir.
Ya’kub sangat
mencintai Yusuf dan Bunyamin dibanding anak-anak yang lain. Suatu ketika Yusuf
bercerita kepada ayahnya, bahwa dia mimpi melihat sebelas bintang, matahari dan
bulan bersujud kepadanya. Ya’kub mengerti arti mimpi anaknya yang akan
mempunyai kedudukan di sisi Allah dan kalangan manusia.
Tetapi Ya’kub
menjadi khawatir terhadap iri hati saudara-saudaranya terhadap Yusuf. Maka ia
berpesan agar Yusuf tak menceritakan mimpi itu kepada saudara-saudaranya, untuk
menjada kemungkinan datangnya godaan setan terhadap mereka didalam membuat
makar terhadapnya.
Kemudian Ya’kub
menerangkan kepada Yusuf, bahwa kelak dia akan menjadi pemimpin yang ditaati,
Allah akan memilihnya menjadi seorang Nabi, mengajarkan tafsir mimpi dan akan
menyempurnakan rahmat, berkah dan nikmat-Nya terhadap keluarga Ya’kub.
Saudara-saudara
Yusuf akhirnya menyadari dan mengetahui, bahwa ayahnya lebih menyayangi Yusuf
dan Bunyamin daripada terhadap mereka. Padahal, dalam anggapannya mereka lebih
banyak berbuat baik dan lebih banyak memberi manfaat kepada ayah mereka
daripada kedua anak itu, karena mereka merasa adalah kelompok yang kuat.
Makin lama
mereka semakin membenci Yusuf, sehinggga pada suatu saat mereka berkumpul untuk
membicarakan bagaiman cara menyingkirkan Yusuf dari ayah mereka, dengan cara
membunuh atau membuang ke daerah yang jauh dan asing, sehingga tak mungkin dapat
kembali pulang.
Meereka
mengira dengan tersingkirnya Yusuf, ayahnya akan mengalihkan kasih sayangnya
kepada mereka. Dan setelah melakukan perbuatan itu, rencana mereka akan
bertaubat dan menjadi orang baik. Menurut anggapan mereka, Allah pasti akan
menerima taubat mereka.
Mulailah
mereka melaksanakan rencananya agar dapat membawa Yusuf, setelah mereka merasa
bahwa ayahnya semakin berusaha menjauhkan Yusuf dari mereka.
“Hai ayah
kami, apakah yang menyebabkab engkau mencurigai kami sehingga menjauhkan Yusuf
dari kami? Dan apakah engkau tidak merasa tenang jika Yusuf bersama kami ? Kami yakinkan sekali lagi, bahwa kami
mencintai dan menyanyanginya. Karenanya, perkenankanlah dia pergi bersama kami,
bersenang-senang, makan dan minum bersama kami ditempat penggembalaan. Sunggah,
kami semua akan menjaganya seperti menjaga diri kami sendiri,”kata mereka.
“Sesungguhnya
yang amat menyedihkanku adalah kepergian kalian bersama Yusuf. Aku khawatir
kalau-kalau dia dimangsa serigala, sedang kamu lengah ketika menjaganya,”jawab
Ya’kub.
“Jangn
khawatir ayah, kami adalah orang-orang yang kuat. Tak akan ada seekor serigala
pun yang akan mengganggu Yusuf, kami akan merasa malu jika hal itu akan
benar-benar terjadi.”
Akhirnya Ya’kub
mengijinkan anak-anaknya membawa Yusuf pergi bersama mereka. Ketika berada di
tengah Yusuf, tetapi salah seorang saudara Yusuf menganjurkan agar jangan
sampai membunuh Yusuf, tetapi membuangnya ke dalam sumur, barangkali ada
kafilah yang akan menemukan dan kemudian membawanya.
Pada sore
harinya, saudara-saudara Yusuf pulang ke rumah dengan pura-pura sedih, mereka
mengadu.
“Ayah, ketika
kami sedang berlomba memanah dan berlari, sedangkan Yusuf kami tinggal untk
menjaga bekal kami, yang kemudian ternyata
dia dimangsa oleh serigala. Mungkin ayah tidak mempercayai omongan kami,
walaupun kami berkata jujur dan benar.”
Kemudian
mereka menunjukkan baju Yusuf yang telah dikotori dengan darah, namun baju itu
masih utuh tidak robek sedikitpun. Ya’kub tidak mempercayai keterangan
anak-anaknya itu. Jika benar Yusuf dimakan serigala, pasti ada bekas robekan
pada baju itu.
“Kalian telah
aku beri kemudahan tentang sesuatu yang penting dan berbahaya. Akan tetapi
kalian telah berbuat curang. Karenanya, aku akan berlaku sadar setulus-tulusnya
atas perpisahanku dengan Yusuf ini. Aku hanya akan memohon pertolongan Allah
tentang kebenaran laporan kalian,”kata Ya’kub. Dan perpisahannya dengan Yusuf
itu mengakibatkan Ya’kub jatuh sakit.
Sementara itu,
di padang penggembalaan terlihat rombongan kafilah yang berjalan menuju Mesir,
ketika melalui sumur dimana Yusuf diceburkan oleh saudara-saudaranya, salah
seorang dari mereka mengambil air untuk minum.
Ketika orang
itu menurunkan timbanya ke dalam sumur, Yusuf berpegang pada tali timba,
sehingga ia dapat keluar dari dalam sumur.
Melihat ada
seorang anak laki-laki yang naik keatas, orang itu merasa sangat gembira.
Kemudian Yusuf dibawa kepada teman-temannya untuk ditunjukkan kepada mereka
atas keberuntungannya itu.
Akhirnya Yusuf
dibawa oleh kafilah itu, ia ditempatkan bersama barang-barang dan dijafikan
benda dagangan yang akan dijual.
Kafilah itu
ceat-cepat menjual Yusuf di Mesir dengan beberapa dirham saja, sebab mereka merasa
takut jika keluarganya segera menemukan dan merampas Yusuf dari tangannya.
Akhirnya Yusuf dibeli oleh seorang menteri raja Mesir.
Yusuf kemudian
dibawa pulang oleh menteri yang bernama Aziz dan diserahkan kepada istrinya,
Zulaiha.
“Perlakukanlah
anak ini dengan baik, dan muliakanlah sehingga ia merasa betah tinggal bersama
kita. Barangkali dapat memberi manfaat kepada kita atau kita ambil dia sebagai
anak angkat. Bukankah kita belum memperoleh seorang anak ?”pesan Aziz kepada
istrinya.
Sejak saat itu
Yusu tinggal dirumah keluarga itu. Disamping Allah telah membuat Yusuf
terhormat tinggal di rumah seorang menteri raja Mesir, Allah juga menjadikan
orang yang berkedudukan tinggi di Mesir. Allah juga memberikan ilham tentang
tafsir mimpi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, tapi
kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.
Emoticon